Sukses

Integrasi Petrindo dan Petrosea, Segini Kebutuhan Capex

Petrosea Sebagai kontraktor pertambangan yang berfokus kepada penyediaan jasa pertambangan berkualitas tinggi untuk Petrindo Group, dan kepada pihak ketiga.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan milik Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) melalui anak usahanya, PT Kreasi Jasa Persada telah mengakuisisi sejumlah saham PT Petrosea Tbk (PTRO). Saat ini, porsi kepemilikannya tercatat sebesar 418,76 juta lembar atau setara 41,52 persen.

Seiring dengan aksi tersebut, Direktur baru PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk, Kartika Hendrawan mengatakan belanja modal ke depannya akan lebih banyak mengucur untuk Petrosea. Adapun posisi Petrindo dalam integrasi ini adalah sebagai pemilik aset tambang (IUP and CCOW) yang tersebar di berbagai anak perusahaan mencakup thermal coal, metallurgical coal, emas dan pasir silika.

Sementara Petrosea Sebagai kontraktor pertambangan yang berfokus kepada penyediaan jasa pertambangan berkualitas tinggi untuk Petrindo Group, dan kepada pihak ketiga.

"Dengan pembagian fungsi seperti demikian, anggaran sapex ke depannya akan lebih banyak ditempatkan di Petrosea sebagai kontraktor pertambangan. Pembelian alat berat dilakukan Petrosea untuk mendukung proyek-proyek jasa penambangan baru, baik untuk proyek-proyek Petrindo atau proyek-proyek klien Petrosea sendiri," kata Hendrawan dalam paparan publik CUAN, Rabu (23/10/2024).

Petrosea sendiri berencana melakukan investasi peralatan pertambangan baru sebagai realisasi dari ekspansi bisnis dengan mengalokasikan belanja modal sekitar USD 400 juta selama tahun 2024-2025. Pembelian peralatan pertambangan ini dilakukan untuk mendukung proyek-proyek jasa penambangan baru, serta sebagai langkah pengembangan bisnis dan keberlanjutan usaha di masa mendatang.

2 dari 2 halaman

Realisasi Capex

Sebelumnya, Direktur Petrosea Tbk, Ruddy Santoso mengatakan realisasi capex pada kuartal IV akan dialokasikan untuk operasional di site sekitar USD 134 juta. Kemudian pada sekitar kuartal I atau kuartal II 2025, direncanakan untuk membelanjakan modal sebesar USD 250 juta.

"Untuk 2025 antara kuartal I dan kuartal II capex yang akan datang sekitar USD 250 juta, digunakan untuk proyek-proyek baru. Saat ini yang terbesar ada beberapa di PT Pasir Bara Prima (PBP) serta juga untuk beberapa proyek di Kalimantan Tengah dan akan ada untuk beberapa proyek baru yang didapatkan di 2025," ungkap Ruddy saat paparan publik PTRO.