Sukses

IHSG Berpeluang Koreksi, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 28 Oktober 2024

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di level support 7.595,7.518 dan level resistance 7.810,7.910 pada perdagangan Senin, 28 Oktober 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rawan koreksi pada perdagangan Senin, (28/10/2024). IHSG akan menguji posisi 7.636-7.676.

IHSG melemah 0,28 persen ke posisi 7.694 disertai dengan munculnya volume penjualan pada perdagangan Jumat, 25 Oktober 2024.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, selama belum mampu break 7.805-7.810 sebagai level resistance, IHSG masih rawan koreksi untuk menguji 7.636-7.676.

“Kami perkirakan, selanjutnya IHSG berpeluang menguat ke 7.810-7.858,” ujar dia.

Herditya menuturkan, IHSG akan bergerak di level support 7.595,7.518 dan level resistance 7.810,7.910 pada perdagangan Senin pekan ini.

Herditya menuturkan, sentimen yang akan pengaruhi IHSG antara lain nilai tukar rupiah dan harga komoditas. Selain itu, rilis data makro Amerika Serikat yakni tenaga kerja, produk domestik bruto (PDB), dan personal income. Kemudian rilis data manufaktur China dan data inflasi Indonesia.

Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat kembali melakukan koreksi dengan volume rendah.

Ia mengatakan, selama di bawah resistance garis moving average (MA)5 harian, IHSG berpeluang untuk kembali melakukan koreksi dan menguji support garis MA20.

“Namun, jika kembali breakout garis MA5, IHSG berpeluang untuk kembali membuat higher high (HH) level dan melanjutkan fase bullish-nya,” tutur dia.

Wafi menuturkan, range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.650-7.850.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan level resistance di 7.675-7.830.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), dan saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).

Sedangkan Wafi memilih saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

2 dari 4 halaman

Rekomendasi Teknikal

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) - Buy on Weakness

Saham ADRO terkoreksi 0,54% ke 3.660 dan disertai dengan adanya peningkatan volume penjualan. Herditya menuturkan, saat ini, posisi ADRO diperkirakan berada pada akhir wave (iv) dari wave [c].

Buy on Weakness: 3.560-3.660

Target Price: 3.890, 4.100

Stoploss: below 3.370

 

2.PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) - Buy on Weakness

Saham BMRI menguat 1,08% ke 7.050 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi BMRI saat ini berada di awal wave 3 dari wave (5)," tutur Herditya.

Buy on Weakness: 7.000-7.050

Target Price: 7.300, 7.800

Stoploss: below 6.900

 

 

3.PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) - Buy on Weakness

Saham MAPA menguat 1,12% ke 905 disertai dengan munculnya volume pembelian. Kami perkirakan, posisi MAPA saat ini berada di akhir wave (ii) dari wave [c] pada skenario hitam atau akhir wave (ii) dari wave 3 pada skenario merah.

Buy on Weakness: 880-895

Target Price: 960, 1.020

Stoploss: below 830

 

4.PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) - Buy on Weakness

Saham SMGR menguat 2,33% ke 4.390 disertai dengan munculnya volume pembelian. Herditya menuturkan, posisi SMGR saat ini diperkirakan berada pada bagian dari wave (b) dari wave [b].

Buy on Weakness: 4.340-4.370

Target Price: 4.450, 4.490

Stoploss: below 4.270

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

3 dari 4 halaman

Kinerja IHSG pada 21-25 Oktober 2024

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada periode 21-25 Oktober 2024. Koreksi IHSG terjadi di tengah aksi jual saham oleh investor asing.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (26/11/2024), IHSG susut 0,84 persen ke posisi 7.694,66 dari pekan lalu di posisi 7.760,06. Koreksi IHSG diikuti kapitalisasi pasar bursa yang terpangkas 0,61 persen menjadi Rp 12.888 triliun dari pekan lalu Rp 12.967 triliun.

Selama periode 21-25 Oktober 2024, investor, investor asing jual saham Rp 3,62 triliun. Kondisi ini berbeda dari pekan lalu yang catatkan aksi beli saham Rp 1,2 triliun. Sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 40,9 triliun.

Mayoritas sektor saham melemah selama sepekan. Sektor saham infrastruktur pimpin koreksi dengan turun 2,34 persen. Diikuti sektor saham perawatan kesehatan susut 1,95 persen, sektor saham properti dan real estate melemah 1,86 persen, sektor saham basic materials tergelincir 1,35 persen.

Kemudian sektor saham consumer nonsiklikal terpangkas 0,17 persen, sektor saham energi melemah 0,33 persen, sektor saham consumer siklikal merosot 0,37 persen.

Sementara itu, sektor saham industri naik 2,56 persen, sektor saham keuangan bertambah 0,20 persen, sektor saham teknologi melesat 1,95 persen dan sektor saham transportasi dan logistic mendaki 0,96 persen.

Di sisi lain, rata-rata volume transaksi harian bursa naik 16,96 persen menjadi 27,31 miliar saham dari 23,35 miliar saham. Rata-rata nilai transaksi harian bursa menguat 9,49 persen menjadi Rp 11,96 triliun dari Rp 10,92 triliun. Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa menguat 9,04 persen menjadi 1,37 juta kali transaksi dari 1,25 juta kali transaksi pada pekan lalu.

 

4 dari 4 halaman

IHSG Melambung 3,18% pada 14-18 Oktober 2024, Ini Sentimennya

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kenaikan signifikan pada 14-18 Oktober 2024. Analis menilai penguatan IHSG didorong sentimen internal dan eksternal.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (19/10/2024), IHSG melonjak 3,18 persen ke level 7.760,06 pada pekan ini. Pada pekan lalu, IHSG menguat 0,33 persen ke posisi 7.520.

Kapitalisasi pasar bursa juga melambung 3,47 persen menjadi Rp 12.967 triliun dari Rp 12.532 triliun pada pekan lalu.

Peningkatan juga terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian bursa sebesar 6,73 persen menjadi 1,26 juta kali transaksi dari 1,18 juta kali transaksi pada pekan lalu.

Selain itu, rata-rata volume transaksi harian bursa meningkat 1,08 persen menjadi 23,35 miliar saham dari 23,10 miliar saham pada pekan lalu. Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian bursa merosot 1,37 persen menjadi Rp 10,92 triliun dari Rp 11,08 triliun pada pekan sebelumnya.

Selama sepekan, investor asing membukukan aksi beli saham Rp 1,27 triliun. Kondisi ini berbeda dari sebelumnya, investor asing jual saham Rp 4,56 triliun. Sepanjang 2024, investor asing mencatatkan aksi beli Rp 44,52 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG naik 3,18 persen disertai dengan ada peningkatan volume pembelian. Ia menuturkan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi IHSG. Pertama, rilis data ekonomi China yang masih menunjukkan perlambatan. Kedua, rilis data ekonomi Indonesia yang stabil dan rilis suku bunga acuan yang masih berada di 6 persen.

"Ketiga, rilis data penjualan Amerika Serikat (AS) yang sudah relatif meningkat,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.