Sukses

Penjualan Mayora Indah Sentuh Rp 25,64 Triliun hingga Kuartal III 2024

PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencatat penjualan tumbuh 11,99 persen dan laba turun tipis hingga September 2024.

Liputan6.com, Jakarta - PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mengumumkan kinerja periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2024. Pada periode tersebut, perseroan membukukan penjualan bersih Rp 25,64 triliun.

Pendapatan itu naik 11,99 persen dibandingkan pendapatan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 22,89 triliun. Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (29/10/2024), beban pokok penjualan sampai dengan 30 September 2024 naik menjadi Rp 19,52 triliun dari Rp 16,78 triliun pada September 2024, hasilnya, perseroan membukukan laba kotor Rp 6,12 triliun pada September 2024, naik dari Rp 6,11 triliun yang dicatatkan pada September 2023.

Pada periode sembilan bulan tahun ini, perseroan membukukan beban usaha sebesar Rp 3,38 triliun. Sehingga tersisa laba usaha sebesar Rp 3,38 triliun, naik dibandingkan September 2023 yang tercatat sebesar Rp 2,79 triliun.

Pada periode ini, beban lain-lain turun menjadi Rp 141,76 triliun dibandingkan Rp 220,67 triliun yang tercatat pada September 2023.

Setelah memperhitungkan beban pajak, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,02 triliun per September 2024. Laba itu turun tipis 0,53 persen dibandingkan laba September 2023 yang tercatat sebesar Rp 2,03 triliun.

Aset perseroan sampai dengan September 2024 naik menjadi Rp 30,33 triliun dari Rp 23,87 triliun per Desember tahun lalu. Liabilitas naik menjadi Rp 14,24 triliun dari RP 8,59 triliun pada akhir tahun lalu. Sementara ekuitas sampai dengan 30 September 2024 naik menjadi Rp 16,08 triliun dari RP 15,28 triliun pada Desember 2023.

Pada penutupan perdagangan Selasa, 29 Oktober 2024, harga saham MYOR merosot 2,3 persen ke posisi Rp 2.550 per saham. Harga saham MYOR dibuka stagnan di posisi Rp 2.610 per saham. Harga saham MYOR berada di level tertinggi Rp 2.660 dan level terendah Rp 2.550 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.529 kali dengan volume perdagangan 239.836 saham. Nilai transaksi Rp 62,4 miliar.

2 dari 4 halaman

Mayora Indah Tebar Dividen Rp 55 per Saham, Cek Jadwalnya

Sebelumnya, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) akan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2023 sebesar Rp 1,22 triliun. Pembagian dividen itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu, 12 Juni 2024.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (15/6/2024), PT Mayora Indah Tbk membagikan dividen setara Rp 55 per saham. Pembagian dividen tersebut mempertimbangkan data keuangan per 31 Desember 2023 antara lain laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 3,19 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 14,55 triliun dan total ekuitas sebesar Rp 15,28 triliun.

Berikut jadwal pembagian dividen:

Tanggal efektif pada 11 Juli 2024

Tanggal cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 24 Juni 2024

Tanggal ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 25 Juni 2024

Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 26 Juni 2024

Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 27 Juni 2024

Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai pada 26 Juni 2024 pukul 16.00

Tanggal pembayaran dividen pada 11 Juli 2024

 

3 dari 4 halaman

Kinerja 2023

Sebelumnya, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba pada 2023. PT Mayora Indah Tbk meraih penjualan Rp 31,48 triliun pada 2023.Penjualan Mayora Indah tumbuh 2,65 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 30,66 triliun.

Perseroan mencatat penjualan ekspor naik menjadi Rp 13,71 triliun dari periode 2022 sebesar Rp 12,89 triliun. Sementara itu, penjualan lokal Perseroan tercatat Rp 17,77 triliun pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 17,80 triliun. Retur tercatat turun menjadi Rp 8,2 miliar pada 2023 dari posisi 2022 sebesar Rp 26,59 miliar.

Seiring kenaikan penjualan, PT Mayora Indah Tbk mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 3,19 triliun pada 2023. Laba tersebut melonjak 64,4 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,9 triliun.

Perseroan menekan beban pokok penjualan 3,15 persen menjadi Rp 23,07 triliun pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 23,82 triliun. Laba kotor Perseroan melesat 22,93 persen menjadi Rp 8,40 triliun pada 2023. Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan meraup laba kotor Rp 6,83 triliun.

PT Mayora Indah Tbk menekan beban usaha turun menjadi Rp 4,1 triliun pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,40 triliun. Dengan demikian laba usaha Perseroan melejit 76,3 persen menjadi Rp4,29 triliun dari periode 2022 sebesar Rp 2,43 triliun.

Perseroan mencatat kenaikan penghasilan bunga menjadi Rp 84,75 miliar pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 30,70 miliar. Selain itu, Perseroan meraih keuntungan penjualan aset tetap naik menjadi Rp 7,90 miliar pada 2023 dari periode 2022 Rp 2,07 miliar.

Perseroan juga menekan beban bunga menjadi Rp 302,57 miliar pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 389,18 miliar. Penghasilan lain-lain melesat menjadi Rp 151,19 miliar pada 2023.

4 dari 4 halaman

Kinerja Laba

Seiring kinerja keuangan itu, Mayora Indah mencatat kenaikan laba per saham menjadi Rp 143 pada 2023 dari periode 2022 sebesar Rp 87. Total ekuitas Perseroan naik menjadi Rp 15,28 triliun pada 2023 dari posisi Rp 12,83 triliun.

Selain itu, Perseroan memangkas liabilitas 9,03 persen menjadi Rp 8,58 triliun pada 2023 dari periode 2022 sebesar Rp 9,44 triliun. Dengan demikian aset naik 7,1 persen menjadi Rp 23,87 triliun pada 2023 dari periode 2022 sebesar Rp 22,27 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 4,15 triliun pada 2023 dari posisi 2022 sebesar Rp 3,26 triliun.

Pada perdagangan saham sesi dua, Jumat 1 Maret 2024, saham MYOR naik 1,22 persen ke posisi Rp 2.490 per saham. Saham MYOR dibuka naik 70 poin ke posisi Rp 2.530 per saham. Saham MYOR berada di level tertinggi Rp 2.530 dan level terendah Rp 2.450. Total frekuensi perdagangan 2.154 kali dengan volume perdagangan 110.438 saham. Nilai transaksi Rp 27,5 miliar.

Â