Sukses

Rupiah Menguat Didorong Pernyataan The Fed

Nilai tukar rupiah bergerak naik tipis seiring dengan pernyataan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) yang mempertahankan stimulus US$ 85 miliar per bulan.

Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada memperkirakan nilai tukar rupiah bergerak naik tipis seiring dengan pernyataan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) yang mempertahankan stimulus US$ 85 miliar per bulan.

Namun, lanjut dia, penguatan ini dibatasi dengan langkah lembaga rating internasional, Standard & Poor's (S&P) yang merevisi peringkat utang Indonesia karena pemerintah Indonesia dinilai telah mengulur-ulur momentum reformasi ekonomi.

"Jadi karena itu, potensi Indonesia dalam mendapatkan peningkatan rating terus berkurang," ungkap Reza dalam ulasannya, Jumat (3/5/2013).

S&P sebelumnya merevisi outlook surat utang Indonesia dari sebelumnya positif menjadi stabil. Di saat yang bersamaan, S&P masih tetap memberikan peringkat BB+ dan B masing-masing untuk surat utang jangka panjang dan pendek pemerintah Indonesia serta axBBB+/aXA-2 untuk rating Indonesia di tingkat regional ASEAN.

Terlambatnya momentum reformasi serta profil eskternal yang melemah telah menghilangkan potensi kenaikan peringkat surat utang Indonesia dalam 12 bulan ke depan.

Peringkat surat utang Indonesia kali ini menunjukan lemahnya pendapatan per kapita masyarakat Indonesia, kebutuhan mendesak fondasi dan struktur pertumbuhan, kebijakan yang lemah, serta tingkat leverage yang tinggi dan makin meningkat.

"Pelemahan rupiah juga sifatnya masih dipicu penurunan tajam pada bursa saham," ujarnya. (Dis/Ndw)
    Video Terkini