Liputan6.com, Jakarta PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) mengumumkan rencana pembagian dividen interim. Rencana tersebut sesuai dengan keputusan Direksi yang telah disetujui Dewan Komisaris pada tanggal 4 November 2024.
Besaran dividen interim yang akan dibagikan yakni senilai Rp 73,82 miliar atau Rp 20 per saham. Pembagian dividen interim mengacu pada data keuangan perseroan per 30 September 2024.
Baca Juga
Pada periode tersebut, ASSA membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar RP 212,68 miliar. Bersamaan dengan itu , saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya tercatat sebesar RP 1 miliar dengan total ekuitas Rp 2,79 triliun.
Advertisement
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (6/11/2024), berikut jadwal pembagian dividen PT Adi Sarana Armada Tbk:
- Tanggal Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 14 November 2024
- Tanggal Cum Dividen di Pasar Tunai: 18 November 2024
- Tanggal Ex Dividen di Pasar Tunai: 19 November 2024
- Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 18 November 2024
- Tanggal Pembayaran Dividen: 22 November 2024
IFC Resmi Jadi Pemegang Saham Adi Sarana Armada ASSA
The International Finance Corporation (IFC), institusi keuangan internasional anggota dari Bank Dunia itu telah resmi menjadi pemegang saham PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), melalui konversi obligasi konversi menjadi saham.
Dengan lewatnya masa konversi obligasi konversi menjadi saham pada 27 Juli 2023, IFC menggunakan haknya untuk mengubah obligasi konversi tersebut menjadi 97.443.900 lembar, atau setara dengan 2,64 persendari total saham ASSA.
Investasi IFC kepada ASSA bermula dari tujuan strategis mereka di Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan sektor logistik dan konektivitas dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja baru.
Pada pertengahan 2021, IFC telah menyuntikkan pinjaman kepada ASSA melalui obligasi konversi yang bisa dikonversi menjadi kepemilikan saham senilai USD 31 juta.
"Kami yakin masuknya IFC yang merupakan anggota dari Bank Dunia ini sebagai pemegang saham Perseroan akan memperkuat citra ASSA sebagai perusahaan yang kredibel baik di mata para mitra bisnis maupun investor publik,” kata Direktur Utama ASSA, Prodjo Sunarjanto dalam keterangan resmi, Selasa (1/8/2023).
Advertisement
3 Pilar Bisnis Utama
ASSA sendiri saat ini memiliki tiga pilar bisnis utama. Yaitu bisnis mobilitas (rental kendaraan, jasa pengemudi, Jasa Logistik car sharing), bisnis jual-beli kendaraan (Lelang-JBA dan Online-to-Offline used car dealers-Caroline), serta end-to-end logistic (logistik dan kurir ekspress Anteraja)
Ke depannya, perseroan optimis akan dapat meraih peningkatan laba dua digit pada akhir tahun ini dibandingkan laba tahun 2022.
Pada Semester 1 2023 ini, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,39 triliun, turun 24,7 persen YoY dari Rp 3,17 trilliun pada periode yang sama tahun 2022, sejalan dengan penurunan pendapatan dari segmen express delivery akibat dari normalisasi permintaan pengiriman parcel dari ecommerce.
Beban pokok penjualan juga tercatat Rp 1,82 triliun, turun 28,6 persen YoY, dari Rp 2,55 triliun. Pada periode ini, ASSA mencatatkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 39,24 miliar, lebih tinggi dibandingkan perolehan laba bersih pada akhir tahun 2022 sebesar Rp 3,70 miliar.