Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang rawan koreksi pada perdagangan Kamis (7/11/2024). IHSG rawan koreksi ke posisi 7.342.
IHSG merosot 1,44 persen ke posisi 7.383 disertai dengan munculnya volume penjualan pada perdagangan Rabu, 6 November 2024.
Baca Juga
"Kami perkirakan, posisi IHSG sedang berada pada bagian dari wave v dari wave © dari wave (iv). Hal tersebut berarti, IHSG masih rawan terkoreksi ke 7.342,” ujar dia dalam catatannya.
Advertisement
Herditya menuturkan, IHSG berada di level support 7.341,7.207 dan level resistance 7.449,7.595 pada perdagangan saham Kamis, 7 November 2024.
Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan koreksi dan breakdown support garis moving average (MA) 100 disertai volume.
Ia mengatakan, selama di bawah garis MA100, IHSG berpeluang untuk kembali terkoreksi dan menguji support garis MA200.
“Namun, jika kembali breakout garis MA100, IHSG berpeluang untuk menguji resistance garis MA20,” kata dia.
Wafi menuturkan, range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.300-7.500.
Sementara itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan level resistance di level 7.330-7.490.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Mitra Keluarga Tbk (MIKA).
Sedangkan Wafi memilih saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) - Buy on Weakness
Saham AMRT terkoreksi 4,86% ke 3.130 disertai dengan munculnya volume penjualan. "Kami perkirakan, posisi AMRT sedang berada di akhir wave (a) dari wave [iv], sehingga koreksinya relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali.," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 3.040-3.090
Target Price: 3.190, 3.350
Stoploss: below 2.950
2.PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) - Buy on Weakness
Saham CPIN menguat 3,57% ke 5.075 disertai dengan munculnya volume pembelian, penguatannya pun mampu menembus MA20. "Kami perkirakan, posisi CPIN sedang berada di awal wave (iii) dari wave [iii], sehingga CPIN berpeluang melanjutkan penguatannya," tutur dia.
Buy on Weakness: 5.000-5.050
Target Price: 5.150, 5.300
Stoploss: below 4.890
3.PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) - Spec Buy
Saham MDKA terkoreksi 1,30% ke 2.270 dan masih didominasi oleh volume penjualan. Herditya perkirakan, posisi MDKA sedang berada di akhir wave c dari wave (b), sehingga koreksinya relatif terbatas dan berpeluang menguat.
Spec Buy: 2.250-2.270
Target Price: 2.400, 2.490
Stoploss: below 2.220
4.PT Mitra Keluarga Tbk (MIKA) - Buy on Weakness
Saham MIKA menguat 2,25% ke 2.730 disertai dengan munculnya volume pembelian. Herditya menuturkan, selama masih mampu berada di atas 2.650 sebagai stoplossnya, posisi MIKA diperkirakan sedang berada di awal wave (iv) dari wave [i] pada skenario hitam.
Buy on Weakness: 2.700-2.720
Target Price: 2.860, 2.930
Stoploss: below 2.650
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 6 November 2024
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada perdagangan Rabu (6/11/2024). Koreksi IHSG terjadi di tengah sentimen pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) 2024 dan mayoritas sektor saham tertekan.
Mengutip data RTI, IHSG merosot 1,44 persen ke posisi 7.383,86. Indeks LQ45 susut 2,03 persen ke posisi 901,43. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.506,60 dan level terendah 7.363,03. Sebanyak 398 saham melemah sehingga menekan IHSG. 197 saham menguat dan 195 saham diam di tempat.
Mayoritas sektor saham tertekan kecuali sektor saham basic naik 0,18 persen dan sektor saham industri mendaki 0,38 persen. Sementara itu, sektor saham teknologi merosot 2,96 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham properti terpangkas 2 persen dan sektor saham keuangan susut 1,77 persen.
Sektor saham energi melemah 1,24 persen, sektor saham infrastruktur merosot 1,12 persen, dan sektor saham consumer nonsiklikal terpangkas 0,99 persen. Sektor saham consumer siklikal susut 0,09 persen, sektor saham kesehatan melemah 0,49 persen, dan sektor saham transportasi melemah 0,60 persen.
Apa Saja Sentimen IHSG?
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG dipengaruhi oleh pemilihan presiden Amerika Serikat. “Di sisi lain, pergerakan nilai tukar rupiah dan bursa regional juga turut mempengaruhi IHSG,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pasar terus memantau hasil dari pemilihan dari AS.
"Dari mancanegara, para pelaku pasar bersiap menerima dan menghadapi kemenangan Donald Trump atau Kamala Harris sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) selama empat tahun ke depan,” demikian seperti dikutip dari Antara.
Selain itu, pelaku pasar juga fokus memperhatikan kebijakan bank sentral China, yang mana Gubernur Pan Gongsheng berjanji akan mempertahankan kebijakan moneter yang akomodatif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Sebelumnya, Perdana Menteri Li Qiang menyatakan keyakinannya akan memenuhi target PDB untuk tahun ini, didukung oleh serangkaian langkah kebijakan yang diperkenalkan.
Dari dalam negeri, pelaku pasar mencermati melambatnya data pertumbuhan ekonomi pada kuartal III- 2024, yang akan berdampak terhadap target pertumbuhan tahun ini. Pelaku pasar berharap dukungan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk merealisasikan strategi dalam mendukung target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen year on year (yoy).
Di sisi lain, Presiden Prabowo Subianto akhirnya menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 tahun 2024 tentang Penghapusan Piutang Macet kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam bidang Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dan Kelautan, serta UMKM lainnya. Kebijakan ini akan berdampak terhadap roda ekonomi dalam negeri, sehingga akan menopang mereka meneruskan usaha dan menjalankan pekerjaan dengan tenang.
Advertisement