Sukses

Adaro Andalan Mau IPO, Segini Harga Penawarannya

Adaro Andalan Indonesia merupakan perusahaan induk yang memiliki Perusahaan Anak yang bergerak di bisnis pertambangan batu bara termal, logistik, pengelolaan aset lahan (Adaro Land), pengelolaan air (Adaro Water), dan bidang lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) mengumumkan rencana penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Pada aksi tersebut, perseroan menawarkan 778.689.200 lembar saham.

Harga penawaran Adaro Andalan Indonesia dipatok sebesar Rp 4.590 - Rp 5.900 per lembar. Dengan begitu, AADI berpotensi mengantongi dana segar senilai Rp 3,57 triliun hingga Rp 4,59 triliun. Dalam IPO ini, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk bertindak sebagai penjamin emisi efek dan partisipan admin.

Melansir laman e-ipo, Selasa (12/22/2024), proses IPO PT Adaro Andalan Indonesia Tbk saat ini sedang memasuki masa book building yang akan berlangsung hingga 18 November 2024.

IPO PT Adaro Andalan Indonesia Tbk ini setali dengan upaya spin off bisnis batu bara termal oleh perusahaan induk, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO). ADRO berencana melakukan transaksi penjualan atas sebanyak-banyaknya seluruh saham yang dimiliki Perseroan pada AAI sejumlah 7.008.202.240 saham melalui pelaksanaan Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham berdasarkan POJK 76/2017 (PUPS).

PUPS akan dilaksanakan secara bersamaan atau berkesinambungan dengan proses penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) AAI.

PT Adaro Andalan Indonesia Tbk sendiri merupakan perusahaan induk yang memiliki Perusahaan Anak yang bergerak di bisnis pertambangan batu bara termal, logistik, pengelolaan aset lahan (Adaro Land), pengelolaan air (Adaro Water), dan bidang lainnya.

Antara lain seperti investasi (Adaro Capital), ketenagalistrikan, jasa konsultasi di bidang pertambangan, serta pengembangan teknologi informasi. Wilayah operasional Grup Perseroan meliputi Jakarta, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Riau, Sumatera Utara  dan Kalimantan Utara.

 

2 dari 3 halaman

Kinerja Adaro Energy

Sekretaris Perusahaan PT Adaro Energy Indonesia Tbk, Mahardika Putranto menegaskan, divestasi AAI tidak berdampak terhadap kegiatan operasional perseroan, perseroan menjalankan kegiatan aktivitas kantor pusat dan konsultasi manajemen.

Sehingga perseroan tetap dapat melakukan investasi pada bidang-bidang energi lainnya. Setelah divestasi AAI, secara terkonsolidasi perseroan masih memiliki investasi di bidang pertambangan batu bara metalurgi dan batuan, energi, utilitas dan infrastruktur pendukung serta pengolahan mineral yang didukung oleh sumber daya dan potensi yang dimilikinya.

"Ke depannya, Perseroan berharap dapat berkontribusi dalam pengembangan beberapa proyek yang dapat mendukung ekonomi hijau yang sedang dikembangkan di Indonesia," ujar Mahardika dalam pemberitaan Liputan6.com.

Divestasi AAI juga tidak akan mengganggu kelangsungan usaha perseroan. Perseroan akan memfokuskan kegiatan usahanya pada bisnis non-batu bara termal dan bisnis hijau Perseroan.

 

3 dari 3 halaman

Bantu Bisnis Non-Batu bara

Di mana rencana transaksi dapat membantu bisnis non-batu bara termal dan bisnis hijau Perseroan untuk mendapatkan akses yang lebih luas terhadap sumber pembiayaan, biaya pendanaan yang lebih kompetitif, serta memberikan akses yang lebih baik ke rekanan bisnis potensial peringkat atas untuk proyek-proyek ramah lingkungan yang sedang dikembangkan oleh Perseroan