Sukses

IHSG Berpotensi Melesat, Tengok Rekomendasi Saham Hari Ini 13 November 2024

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di level support 7.182-7.076 dan level resistance 7.354,7.449 pada perdagangan Rabu, 13 November 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  berpeluang menguat pada perdagangan Rabu (13/11/2024). IHSG akan menguji posisi 7.396-7.528.

IHSG naik 0,76 persen ke posisi 7.321 disertai dengan munculnya volume pembelian pada perdagangan Selasa,12 November 2024.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, selama masih mampu berada di atas 7.182 sebagai area support terdekat, posisi IHSG diperkirakan sudah menyelesaikan wave © dari wave (ii). “Sehingga ke depannya diperkirakan IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya untuk menguji 7.396-7.528 pada skenario hitam,” ujar dia.

Akan tetapi, Herditya mengingatkan, waspadai akan adanya pembalikan arah, IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya ke rentang 6.835-7.065 untuk membentuk wave C dari wave (2) pada skenario merah.

Ia mengatakan, IHSG akan berada di level support 7.182-7.076 dan level resistance 7.354,7.449 pada Rabu pekan ini.

Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan,  IHSG terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis moving average (MA) lima harian disertai volume.

Ia mengatakan, selama di atas garis MA5, IHSG berpeluang untuk breakout resistance garis moving average (MA)200 untuk menguji resistance garis MA100 dan resistance MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya.

“Namun jika tidak mampu breakout resistance garis MA200 maka berpeluang untuk kembali melakukan koreksi dna melanjutkan fase bearish-nya,” tutur dia.

Ia menuturkan, range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.200-7.400.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT).

Sedangkan Wafi memilih saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO).

2 dari 4 halaman

Rekomendasi Teknikal

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) - Buy on Weakness

Saham AUTO menguat 1,68% ke 2.420 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi AUTO sedang berada pada bagian dari wave [b] dari wave W, sehingga AUTO masih berpeluang melanjutkan penguatannya," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 2.380-2.410

Target Price: 2.510, 2.560

Stoploss: below 2.320

 

 

2.PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) - Buy on Weakness

Saham AMMN menguat 2,97% ke 9.525 dan masih didominasi oleh volume pembelian, penguatannya pun mampu berada di atas MA20.

Herditya menuturkan, selama masih mampu berada di atas 9.075 sebagai stoplossnya, maka posisi AMMN sedang berada pada bagian dari wave A dari wave (B).

Buy on Weakness: 9.100-9.375

Target Price: 9.625, 10.100

Stoploss: below 9.075

 

 

3.PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) - Buy on Weakness

Saham BMRI menguat 0,39% ke 6.375 dan masih disertai oleh volume pembelian. "Selama BMRI masih mampu berada di atas 6.150 sebagai stoplossnya, maka posisi BMRI diperkirakan sedang berada di awal wave [b] dari wave 2," kata dia.

Buy on Weakness: 6.275-6.375

Target Price: 6.475, 6.850

Stoploss: below 6.150

 

 

 

4.PT Barito Pacific Tbk (BRPT) - Spec Buy

Saham BRPT terkoreksi 2,69% ke 905 dan masih didominasi oleh volume penjualan. "Selama masih mampu berada di atas 885 sebagai stoplossnya, posisi BRPT diperkirakan sedang berada di awal wave (iv) dari wave [c]," ujar Herditya.

Spec Buy: 890-905

Target Price: 970, 1.020

Stoploss: below 885

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

3 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada 12 November 2024

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melambung ke posisi 7.300 pada perdagangan Selasa, 12 November 2024. Kenaikan IHSG terjadi di tengah aksi jual saham oleh investor asing.

Mengutip data RTI, IHSG naik 0,76 persen ke posisi 7.321,98. Indeks LQ45 mendaki 0,62 persen ke posisi 884,52. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Pada sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.344,07 dan level terendah 7.268,60. Sebanyak 300 saham melonjak dan 276 saham melemah. 215 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.400.482 kali dengan volume perdagangan 30,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 13,7 triliun. Investor asing jual saham Rp 1,1 triliun. Sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 31,11 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.790.

Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham basic turun 0,42 persen, sektor saham consumer siklikal merosot 0,60 persen dan sektor saham keuangan turun tipis 0,03 persen.

Sementara itu, sektor saham energi melambung 2,83 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham teknologi bertambah 2,6 persen dan sektor saham properti mendaki 1,91 persen.

Di sisi lain, sektor saham industri menguat 0,36 persen, sektor saham consumer nonsiklikal mendaki 1,25 persen. Lalu sektor saham kesehatan naik tipis 0,14 persen, sektor saham infrastruktur menanjak 0,30 persen dan sektor saham transportasi menguat 1,09 persen.

4 dari 4 halaman

Sentimen IHSG

Mengutip Antara, dalam kajian tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, bursa regional Asia cenderung bergerak melemah. “Pasar tampaknya masih mempertimbangkan dampak agenda Donald Trump sebagai presiden terpilih Amerika Serikat terhadap ekonomi global,” demikian seperti dikutip.

Pelaku pasar juga mengevaluasi implikasi yang lebih luas pasca kemenangan Trump sebagai Presiden (AS) terhadap kebijakan fiskal. Untuk masa jabatan kedua Donald Trump dengan potensi kemenangan Partai Republik di Kongres, memicu optimisme untuk deregulasi dan pemotongan pajak, yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memicu inflasi.

Pada gilirannya dapat membatasi kebijakan The Fed untuk menurunkan suku bunga, dan janji Donald Trump untuk menaikkan tarif pada mitra dagang utama, terutama China dan Uni Eropa, serta rencananya untuk memperketat imigrasi, menambah kekhawatiran tentang tekanan inflasi.

Sementara itu, China kembali memiliki rencana stimulus fiskal yang akan memangkas pajak pembelian rumah, sebagai upaya untuk membantu pasar perumahan yang sedang lesu. Dari dalam negeri, pemerintah kembali akan memberikan insentif perpajakan perumahan, dengan Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi (Kemenko) memberikan sinyal insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DPTP) untuk perumahan, akan diperpanjang sampai dengan semester pertama tahun depan, tentunya ini akan menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Di sisi lain meskipun tetap bertumbuh, namun demikian Indeks Penjualan Riil (IPR) September 2024 lebih rendah dari bulan sebelumnya. Bank Indonesia dalam surveinya IPR tercatat 210,6 atau tumbuh sebesar 4,8 persen (year on year/yoy), lebih rendah dibandingkan Agustus 2024 yang tumbuh 5,8 persen (yoy).

Selanjutnya, BI juga perkirakan kinerja penjualan eceran tetap tumbuh pada Oktober, berdasarkan IPR Oktober 2024 yang diprakirakan mencapai tumbuh sebesar 1,0 persen (yoy), apalagi momentum pilkada serentak tentunya ini akan penopang penjualan ritel.