Liputan6.com, Jakarta Bursa saham Asia-Pasifik dibuka lebih rendah pada hari Rabu, menyusul kerugian bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street karena reli pascapemilu di Negeri Paman Sam terhenti semalam.
Dikutip dari CNBC, Rabu (13/11/2024), pedagang Asia menilai data barang korporat dari Jepang, yang menunjukkan pertumbuhan harga produsen tahun ke tahun, atau inflasi grosir, pada bulan Oktober mencapai yang tertinggi sejak Juli tahun lalu sebesar 3,4%.
Baca Juga
Angka itu lebih tinggi dari pertumbuhan 3% yang diharapkan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters, dan kenaikan 2,8% pada bulan September.
Advertisement
Indeks saham Nikkei 225 Jepang diperdagangkan turun 0,5% pada saat pembukaan, sementara Topix turun 0,3%. Di Korea Selatan, Kospi turun 1,1%, sementara Indeks Kosdaq turun 1,4%.
Indeks saham S&P/ASX 200 Australia turun 1,4%. Sedangkan Indeks Hang Seng Hong KongHarga berjangka berada pada level 19.631, lebih rendah dibandingkan penutupan terakhir HSI pada level 19.846,88.
Di AS, saham anjlok semalam, dengan indeks Nasdaq yang sarat teknologi dan S&P 500 menghentikan kenaikan lima hari berturut-turut.
Dow Jones Industrial Average turun 382,15 poin, atau 0,86%, menjadi 43.910,98, sementara S&P 500 turun 0,29% dan ditutup pada 5.983,99. Nasdaq Composite mengakhiri sesi sedikit lebih rendah pada 19.281,40.
Saham-saham berkapitalisasi kecil, yang dianggap sebagai penerima manfaat potensial dari kembalinya Donald Trump sebagai presiden AS, sebagian besar berada di bawah tekanan, dengan Russell 2000 turun sekitar 1,8%.
IHSG Berpotensi Melesat, Tengok Rekomendasi Saham Hari Ini 13 November 2024
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Rabu (13/11/2024). IHSG akan menguji posisi 7.396-7.528.
IHSG naik 0,76 persen ke posisi 7.321 disertai dengan munculnya volume pembelian pada perdagangan Selasa,12 November 2024.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, selama masih mampu berada di atas 7.182 sebagai area support terdekat, posisi IHSG diperkirakan sudah menyelesaikan wave © dari wave (ii). “Sehingga ke depannya diperkirakan IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya untuk menguji 7.396-7.528 pada skenario hitam,” ujar dia.
Akan tetapi, Herditya mengingatkan, waspadai akan adanya pembalikan arah, IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya ke rentang 6.835-7.065 untuk membentuk wave C dari wave (2) pada skenario merah.
Ia mengatakan, IHSG akan berada di level support 7.182-7.076 dan level resistance 7.354,7.449 pada Rabu pekan ini.
Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis moving average (MA) lima harian disertai volume.
Ia mengatakan, selama di atas garis MA5, IHSG berpeluang untuk breakout resistance garis moving average (MA)200 untuk menguji resistance garis MA100 dan resistance MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya.
“Namun jika tidak mampu breakout resistance garis MA200 maka berpeluang untuk kembali melakukan koreksi dna melanjutkan fase bearish-nya,” tutur dia.
Ia menuturkan, range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.200-7.400.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT).
Sedangkan Wafi memilih saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO).
Advertisement
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) - Buy on Weakness
Saham AUTO menguat 1,68% ke 2.420 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi AUTO sedang berada pada bagian dari wave [b] dari wave W, sehingga AUTO masih berpeluang melanjutkan penguatannya," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 2.380-2.410
Target Price: 2.510, 2.560
Stoploss: below 2.320
2.PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) - Buy on Weakness
Saham AMMN menguat 2,97% ke 9.525 dan masih didominasi oleh volume pembelian, penguatannya pun mampu berada di atas MA20.
Herditya menuturkan, selama masih mampu berada di atas 9.075 sebagai stoplossnya, maka posisi AMMN sedang berada pada bagian dari wave A dari wave (B).
Buy on Weakness: 9.100-9.375
Target Price: 9.625, 10.100
Stoploss: below 9.075
3.PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) - Buy on Weakness
Saham BMRI menguat 0,39% ke 6.375 dan masih disertai oleh volume pembelian. "Selama BMRI masih mampu berada di atas 6.150 sebagai stoplossnya, maka posisi BMRI diperkirakan sedang berada di awal wave [b] dari wave 2," kata dia.
Buy on Weakness: 6.275-6.375
Target Price: 6.475, 6.850
Stoploss: below 6.150
4.PT Barito Pacific Tbk (BRPT) - Spec Buy
Saham BRPT terkoreksi 2,69% ke 905 dan masih didominasi oleh volume penjualan. "Selama masih mampu berada di atas 885 sebagai stoplossnya, posisi BRPT diperkirakan sedang berada di awal wave (iv) dari wave [c]," ujar Herditya.
Spec Buy: 890-905
Target Price: 970, 1.020
Stoploss: below 885
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Penutupan IHSG pada 12 November 2024
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melambung ke posisi 7.300 pada perdagangan Selasa, 12 November 2024. Kenaikan IHSG terjadi di tengah aksi jual saham oleh investor asing.
Mengutip data RTI, IHSG naik 0,76 persen ke posisi 7.321,98. Indeks LQ45 mendaki 0,62 persen ke posisi 884,52. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Pada sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.344,07 dan level terendah 7.268,60. Sebanyak 300 saham melonjak dan 276 saham melemah. 215 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.400.482 kali dengan volume perdagangan 30,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 13,7 triliun. Investor asing jual saham Rp 1,1 triliun. Sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 31,11 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.790.
Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham basic turun 0,42 persen, sektor saham consumer siklikal merosot 0,60 persen dan sektor saham keuangan turun tipis 0,03 persen.
Sementara itu, sektor saham energi melambung 2,83 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham teknologi bertambah 2,6 persen dan sektor saham properti mendaki 1,91 persen.
Di sisi lain, sektor saham industri menguat 0,36 persen, sektor saham consumer nonsiklikal mendaki 1,25 persen. Lalu sektor saham kesehatan naik tipis 0,14 persen, sektor saham infrastruktur menanjak 0,30 persen dan sektor saham transportasi menguat 1,09 persen.
Advertisement