Sukses

Ekspansi Ke Sektor Healthcare, Golden Flower Bakal Buka 100 Klinik

PT Golden Flower Tbk (POLU) akan membuka 100 klinik di kota-kota besar di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - PT Golden Flower Tbk (POLU) ekspansi ke sektor kesehatan atau healthcare melalui kerjasama strategis dengan Oracle Dermatology asal Korea Selatan.

Ke depan, Golden Flower bersama Oracle berkomitmen untuk memberikan layanan perawatan kulit terbaik di Indonesia, demi mendukung kemajuan industri kecantikan dan kesehatan di tanah air.

Menyambung rencana tersebut, perseroan berencana membuka 100 cabang klinik di berbagai kota besar. Dalam kerjasama ini, Oracle Dermatology Korea akan mengirimkan dokter-dokter terkemuka mereka untuk memberikan pelatihan dan sertifikasi bagi tenaga medis Indonesia agar mereka dapat memberikan layanan setara dengan standar internasional.

"Kami menargetkan untuk membuka 100 klinik di kota-kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta, Bandung, Semarang, Medan, Surabaya, Makassar, Batam, Pekanbaru, dan banyak lainnya. Pembukaan klinik-klinik ini bertujuan untuk menyediakan akses lebih luas kepada masyarakat Indonesia terhadap layanan kecantikan dan kesehatan yang berstandar internasional," kata CEO PT Oracle Medika Indonesia, Diana Jo dalam konferensi pers, Rabu (13/11/2024).

Pendanaan untuk ekspansi ini akan berasal dari kombinasi beberapa sumber, termasuk dana internal perusahaan, serta capital strategic partner. Langkah ekspansi ini merupakan bagian dari strategi Perseroan untuk meningkatkan sinergi antara kedua sektor, memberikan nilai tambah bagi masyarakat, dan memenuhi kebutuhan pasar yang semakin berkembang.

"Kami juga berencana untuk mencari peluang pendanaan tambahan melalui pasar modal jika diperlukan. Kami yakin bahwa dengan dukungan yang kuat dari investor dan mitra kami, ekspansi ini akan dapat berjalan lancar dan memberikan hasil yang optimal," imbuh Diana.

Melalui kerja sama dengan Oracle Dermatology dari Korea Selatan, Perseroan mengadopsi standar internasional dalam operasional klinik dan fasilitas kesehatannya. Kolaborasi ini mencakup pelatihan dan sertifikasi bagi tenaga medis Indonesia untuk meningkatkan kualitas layanan sesuai dengan prosedur dan teknologi terkini.

Selain layanan estetika dan wellness, Perseroan juga mengembangkan rumah sakit untuk memperluas akses masyarakat terhadap layanan medis berstandar tinggi di Indonesia.

 

 

2 dari 4 halaman

29 Perusahaan Antre IPO di BEI, Ada 17 Perusahaan Besar

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan hingga saat ini ada 29 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI. Adapun hingga 8 November 2024 telah tercatat 36 Perusahaan yang mencatatkan saham (IPO) di BEI dengan dana dihimpun Rp 5,42 Triliun.

Melansir pipeline BEI, Selasa (12/11/2024), ada 2 Perusahaan aset skala kecil dengan aset di bawah Rp 50 miliar. Kemudian 10 Perusahaan aset skala menengah dengan aset antara Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar, dan 17 Perusahaan aset skala besar dengan aset di atas Rp 250 miliar.

Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals dan dari sektor Energi jadi perusahaan paling banyak dalam pipeline BEI, yaitu masing-masing  perusahaan. Kemudian sektor Basic Materials, Finansial, Healthcare, Industrial, serta Properties dan Real Estate menjadi sektor kedua terbanyak dalam pipeline yaitu masing-masing 3 perusahaan.

Sedangkan perusahaan dari sektor infrastruktur serta transportasi dan logistik menjadi sektor paling sedikit dalam pipeline BEI yaitu masing-masing 1 perusahaan. 

Perusahaan Besar

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan perusahaan berkapitalisasi pasar besar akan melaksanakan penawaran saham perdana, initial public offering (IPO) tahun ini. 

“Jadi lighthouse target kami paling enggak di tahun ini itu lebih dari tiga gitu,” kata Nyoman di Main Hall BEI, Senin (11/11/2024). 

3 dari 4 halaman

BEI Blak-blakan Terkait Dampak Pilpres AS ke Pasar Modal Indonesia

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) buka-bukaan mengenai dampak pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) yang diselenggarakan pada 5 November 2024, waktu setempat.

Meski begitu, Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik mengatakan, apapun hasil pilpres Negeri paman Sam itu, telah diantisipasi oleh pemerintah Indonesia. Jeffrey Hendrik, optimis pemerintah Indonesia akan mampu mengambil langkah-langkah antisipatif untuk menghadapi kemungkinan dampak dari Pilpres AS.

Meskipun dia mengakui adanya pengaruh signifikan dari ekonomi besar seperti AS terhadap pasar emerging market, termasuk Indonesia.

"Kalau (peristiwa politik) negara ekonomi besar seperti Amerika pasti ada impact-nya ke emerging market, termasuk Indonesia. Tapi, apapun hasil dari pemilu di AS, bagaimanapun nanti kebijakan ke depannya, saya yakin pemerintah kita juga akan melakukan antisipasi," kata Jeffrey kepada wartawan, Selasa (5/11/2024).

Sementara pemerintah melakukan langkah antisipatif, Jeffrey mengatakan sentimen pasar selanjutnya tergantung pada fundamental ekonomi dalam negeri, termasuk kinerja emiten-emiten pada sisa 2024 ini. Sehingga selain sentimen global, investor juga sebaiknya mencermati kinerja fundamental ekonomi dan perusahaan tercatat.

"Jadi investor tetap harus memantau, mengikuti. Tapi kembali lagi ke fundamental, dan investor harus mengambil keputusan secara rasional," kata Jeffrey.

Jeffrey berharap gelaran pemilu AS berdampak positif pada indeks harga saham gabungan (IHSG). Termasuk peningkatan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) BEI agar capai target dan pertumbuhan dua juta investor.

"Jadi selebihnya tergantung pasar. Bagaimana indeks itu naik-turun, kita serahkan sepenuhnya ke pasar. Yang kita bisa tahu adalah RNTH target tercapai, pertumbuhan investor kita tercapai. Kalau indeks kita serahkan sepenuhnya ke pasar," pungkas Jeffrey

 

4 dari 4 halaman

Single Stock Futures Launching Hari Ini, Bisa Beli di Mana?

Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization yang terdiri dari PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dengan dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan Grand Launching produk derivatif baru, yaitu Kontrak Berjangka Saham (KBS) atau lebih dikenal dengan Single Stock Futures (SSF) pada hari ini, Selasa 12 November 2024.

Saat ini, ada tiga anggota bursa (AB) yang mengakomodir perdagangan SSF. Antara lain, PT Ajaib Sekuritas Asia, dan PT Phintraco Sekuritas. Adapun PT Binaartha Sekuritas juga bertindak sebagai Liquidity Provider atas perdagangan SSF di pasar sekunder. Investor yang ingin bertransaksi SSF dapat membuka rekening derivatif di sekuritas-sekuritas tersebut.

“BEI akan senantiasa adaptif dan inovatif dalam mengembangkan variasi produk non-saham, termasuk produk derivatif, agar dapat dimanfaatkan oleh investor pasar modal Indonesia untuk mengoptimalkan keuntungan," kata Direktur Utama BEI Iman Rachman dalam sambutannya, Selasa (12/11/2024).

Perdagangan SSF di BEI merupakan transaksi yang aman dan transparan karena ditransaksikan secara real time di Bursa, diawasi oleh BEI dan OJK, serta penyelesaian transaksinya dijamin oleh KPEI. SSF yang diluncurkan menggunakan anggota Indeks LQ45 sebagai konstituen underlying. Underlying SSF tersebut merupakan 5 (lima) saham yang likuid dan memiliki fundamental baik, yaitu BBRI, BBCA, MDKA, TLKM, dan ASII.

“Saat ini baru terdapat 3 Anggota Bursa yang telah menyediakan fasilitas perdagangan single stock futures yaitu PT Binaartha Sekuritas, PT Phintraco Sekuritas, dan PT Ajaib Sekuritas Asia. Semoga setelah ini akan lebih banyak lagi anggota bursa yang turut serta meramaikan perdagangan derivatif dengan menjadi anggota bursa derivative,” imbuh Iman.

 

Video Terkini