Sukses

Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 14 November 2024, Ada ARTO hingga PGAS

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di level support 7.182,7.076 dan level resistance 7.354, 7.449 pada perdagangan Kamis, 14 November 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Kamis (14/11/2024). IHSG akan menguji posisi 7.396-7.528.

IHSG melemah tipis 0,18 persen ke posisi 7.308 disertai dengan munculnya volume penjualan pada perdagangan Rabu, 13 November 2024.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, selama masih mampu berada di atas 7.182 sebagai area support terdekatnya, posisi IHSG diperkirakan sudah menyelesaikan wave © dari wave (ii). Dengan demikian, ia menilai, IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya untuk menguji 7.396-7.528 pada skenario hitam.

“Namun, waspadai akan adanya pembalikan arah, di mana IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya ke rentang 6.835-7.065 untuk membentu wave c dari wave (2) pada skenario merah,” ujar dia.

Herditya menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.182,7.076 dan level resistance 7.354, 7.449 pada Kamis pekan ini.

Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi mengatakan, IHSG terlihat melakukan koreksi dari resistance garis moving average (MA)200 harian dengan volume rendah. Ia menuturkan, selama di atas support garis MA5, IHSG berpeluang untuk kembali rebound dan breakout garis MA200 untuk menguji resistance garis MA (20,100) sekaligus resistance bearish channel-nya.

“Namun, jika breakdown support garis MA5, IHSG berpeluang untuk kembali membuat lower low (LL) level dan melanjutkan fase bearish-nya,” kata Wafi.

Ia menuturkan, range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.200-7.400.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, Wafi memilih saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Astra International Tbk (ASII), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).

Sedangkan Herditya memilih saham PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Astra International Tbk (ASII), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

2 dari 4 halaman

Rekomendasi Teknikal

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Bank Jago Tbk (ARTO) - Buy on Weakness

Saham ARTO menguat 4,07% ke 2.560 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Selama masih mampu berada di atas 2.400 sebagai stoplossnya, maka posisi ARTO saat ini berada pada awal dari wave [iii] dari wave 3," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 2.490-2.530

Target Price: 2.710, 2.910

Stoploss: below 2.400

 

2.PT Astra International Tbk (ASII) - Buy on Weakness

Saham ASII menguat 1,11% ke 5.025 disertai dengan munculnya volume pembelian, penguatan ASII pun mampu berada di atas MA200. "Kami perkirakan, posisi ASII sedang berada pada bagian dari wave B dari wave (2)," tutur Herditya.

 

Buy on Weakness: 4.920-4.980

Target Price: 5.075, 5.125

Stoploss: below 4.850

 

 

3.PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) - Buy on Weakness

Saham CMRY terkoreksi 0,45% ke 5.525 tetapi masih disertai dengan munculnya volume pembelian, pergerakan CMRY pun masih cenderung sideways. Herditya menuturkan, pihaknya perkirakan, posisi CMRY saat ini berada pada bagian dari wave (y) dari wave [ii] pada skenario hitam.

 

Buy on Weakness: 5.150-5.325

Target Price: 5.650, 5.775

Stoploss: below 4.940

 

 

4.PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) - Buy on Weakness

Saham PGAS terkoreksi 1,31% ke 1.505 dan disertai dengan munculnya volume penjualan, pergerakannya pun belum mampu break dari cluster MA20 dan MA60. "Kami perkirakan, posisi PGAS saat ini berada pada bagian dari wave (b) dari wave [b]," tutur Herditya.

Buy on Weakness: 1.460-1.500

Target Price: 1.545, 1.600

Stoploss: below 1.430

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

3 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada 13 November 2024

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah melemah tipis pada perdagangan saham Rabu, 13 November 2024. Koreksi IHSG terjadi di tengah aksi jual saham oleh investor asing.

Mengutip data RTI, IHSG berbalik arah melemah tipis. IHSG turun 0,18 persen ke posisi 7.308,67. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat bergerak di zona hijau. Pada perdagangan saham Rabu pekan ini, IHSG sentuh posisi tertinggi 7.370 dan level terendah 7.304,87. Sebanyak 298 saham melemah sehingga menekan IHSG. Akan tetapi, 293 saham menguat sehingga tahan pelemahan IHSG.

Total frekuensi perdagangan saham tercatat 1.346.203 saham dengan volume perdagangan 38,4 miliar saham. Nilai transaksi Rp 11,6 triliun. Investor asing lepas saham Rp 692,66 miliar. Sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 30,42 triliun.

Mayoritas sektor saham tertekan. Sektor saham consumer nonsiklikal dan properti masing-masing turun 1,79 persen dan 1,56 persen. Dua sektor saham itu memimpin koreksi. Sektor saham energi terpangkas 0,05 persen, sektor saham basic susut 0,48 persen. Kemudian sektor saham kesehatan turun 0,41 persen, sektor saham infrastruktur merosot 0,52 persen dan sektor saham transportasi tergelincir 0,49 persen.

 

4 dari 4 halaman

Sektor Saham

Di sisi lain, sektor saham teknologi naik 1,35 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham consumer siklikal menguat 0,52 persen, sektor saham keuangan bertambah 0,51 persen dan sektor saham industri menguat 0,26 persen.

Saham DEWA meroket 14,29 persen ke posisi Rp 136 per saham. Saham DEWA dibuka stagnan di posisi Rp 119 per saham. Harga saham DEWA berada di level tertinggi Rp 145 dan level terendah Rp 118 per saham. Total frekuensi perdagangan 33.388 kali dengan volume perdagangan 21.049.942 saham. Nilai transaksi Rp 285,3 miliar.

Harga saham TLKM tergelincir ke zona merah. Harga saham TLKM susut 0,77 persen ke posisi Rp 2.580 per saham. Harga saham TLKM dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 2.610 per saham. Total frekuensi perdagangan 23.433 kali dengan volume perdagangan 2.064.097 saham. Nilai transaksi Rp 535,9 miliar.

Video Terkini