Sukses

Penjualan Dharma Polimetal Turun 5% hingga September 2024, Ini Penyebabnya

Presiden Direktur Dharma Polimetal (DRMA) Irianto Santoso mengatakan, turunnya penjualan perusahaan sejalan dengan tren melemahnya pasar domestik.

Liputan6.com, Jakarta - PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) mencatat penurunan penjualan hingga September 2024 ini. Akan tetapi, Perusahaan masih bisa mencatatkan laba Rp 548 miliar.

Presiden Direktur Dharma Polimetal Irianto Santoso mengatakan, turunnya penjualan perusahaan sejalan dengan tren melemahnya pasar domestik.

"Jadi kalau kita lihat selama 9 bulan di tahun 2024, revenue kita memang mengalami penurunan sebesar 5 persen," kata Irianto dalam paparan publik, Kamis (14/11/2024).

"Karena kita tahu domestic market untuk penjualan mobil di Indonesia juga turun banyak ya, mungkin lebih dari 15 persen dan tahun ini hanya diperkirakan 850 ribu unit dibandingkan tahun lalu yang 1 juta unit," sambungnya.

Dalam laporan keuangan DRMA, penjualan perusahaan mencapai Rp 4,02 triliun, lebih rendah dari periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp 4,24 triliun. Meski begitu, Irianto menyebut pada Kuartal III-2024 ada kenaikan penjualan sebesar 20 persen dari kuartal sebelumnya.

Dia menerangkan, laba bruto perusahaan juga turun sebesar 5 persen dari Rp 770,7 miliar ke Rp 729,2 miliar pada periode Januari-September. Laba usaha tercatat sebesar Rp 548 miliar, naik 65 persen secara kuartalan (QoQ), meskipun turun 20 secara tahunan (YoY). 

Adapun laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 412 miliar, meningkat 69 persen QoQ.

"Kemudian kalau kita lihat Q on Q-nya, selama Q3 itu membaik dan kita berharap untuk Q4 juga akan tetap sama baiknya," kata Irianto.

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, saham DRMA melemah 0,49 persen ke posisi Rp 1.015 per saham. Harga saham DRMA dibuka naik lima poin ke posisi Rp 1.025 per saham. Harga saham DRMA berada di level tertinggi Rp 1.025 dan terendah Rp 1.010 per saham. Total frekuensi perdagangan 59 kali dengan volume perdagangan 1.054 saham. Nilai transaksi Rp 107,1 juta.

2 dari 4 halaman

Dharma Polimetal Incar Ekspansi Komponen Otomotif ke Luar Negeri

Sebelumnya, emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) mengincar ekspansi komponen otomotif ke pasar luar negeri untuk mendongkrak kinerja Perseroan pada semester II  2024 dan pada tahun-tahun berikutnya. Langkah tersebut diambil untuk menyiasati tantangan penjualan di dalam negeri.

Sebelumnya, berdasarkan data yang dirilis oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara wholesale periode Januari-Juli 2024 mencapai 484.236 unit, turun 17,5% YoY. Penjualan ritel mobil mencapai 508.050 unit, turun 12,2% dibandingkan tahun lalu.

"Melihat kondisi industri otomotif saat ini, salah satu upaya untuk mendongkrak kinerja Perseroan di semester kedua dengan mengincar pasar ekspor komponen otomotif. DRMA telah menyuplai suspension member untuk beberapa model mobil yang sudah diekspor ke berbagai negara," ujar Presiden Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso seperti dikutip dari keterangan resmi, Senin (26/8/2024).

Ia menambahkan, hal itu menunjukkan, komponen yang diproduksi memenuhi standar kualitas internasional.

"Berkat kompetensi yang dimiliki Perusahaan, DRMA mendapatkan kepercayaan untuk menyuplai komponen kepada pabrikan otomotif dari merek-merek internasional,” kata dia.

 

3 dari 4 halaman

Ekspor Perseroan

Selain itu, pada Mei 2024, PT Dharma Kyungshin Indonesia (DKI), joint venture (JV) DRMA dengan Kyungshin Corporation (Korea Selatan), berhasil mengirimkan ekspor wiring harness pertamanya ke Amerika Serikat. 

Hingga semester I – 2024 total ekspor telah mencapai senilai USD 5 juta. Hasilnya, DKI mencatat peningkatan pendapatan sebesar 61,2% YoY pada semester I - 2024, yang tentu saja berkontribusi pada peningkatan laba bersih Perseroan.

Keberhasilan dalam ekspor tersebut telah memposisikan Dharma Group sebagai pemain baru di pasar global yang sejalan dengan visi Perseroan untuk menjadi perusahaan manufaktur kelas dunia.

Untuk mendukung pertumbuhan bisnis DKI, pada 23 Agustus 2024 telah dilakukan groundbreaking peletakan batu pertama untuk pembangunan pabrik baru yang akan digunakan untuk menambah kapasitas produksi DKI, baik untuk produk domestik maupun ekspor.

4 dari 4 halaman

Pembangunan Pabrik Baru

Peletakan batu pertama dilakukan oleh Irianto Santoso selaku Presiden Direktur DRMA dan disaksikan oleh pejabat pemerintah setempat dan pimpinan usaha Dharma Group. Pabrik tersebut akan berdiri di area tanah seluas 2 Ha dengan bangunan seluas 2,3 Ha yang terdiri dari 3 lantai.

Selain itu, untuk memaksimalkan peluang ekspansi komponen otomotif ke luar negeri, DRMA fokus meningkatkan kualitas dan efisiensi biaya produksi, karena produksi komponen otomotif merupakan core competency Perseroan. “Peningkatan kualitas dan efisiensi biaya produksi akan meningkatkan kemampuan kami dalam memperluas pangsa pasar sekaligus mempertahankan pelanggan yang sudah ada,” ujar Irianto.

Ia menuturkan, guna mendukung visi jangka panjang Perseroan untuk menjadi perusahaan manufaktur kelas dunia, pihaknya sedang mempertimbangkan kemungkinan ekspor secara langsung, serta terus mengeksplorasi peluang ekspansi komponen otomotif ke pasar global.