Sukses

Bursa Asia Dibuka Beragam, Wall Street Anjlok Usai Bos Fed Bicara

Di bursa Asia, investor akan menilai data ekonomi utama dari China yang akan keluar pada hari ini, yang akan mengumumkan angka Oktober untuk penjualan ritel, output industri, dan pengangguran perkotaan.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham di kawasan Asia-Pasifik dibuka beragam pada hari Jumat pagi. Hal ini berbeda dengan gerak Wall Street yang tertekan setelah Gubernur Bank Sentral AS atau Federal Reserve (Fed) Jerome Powell bahwa mereka tidak terburu-buru menurunkan suku bunga.

Berbicara di Dallas, Powell menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi AS yang kuat akan memungkinkan para pembuat kebijakan untuk mengambil waktu dalam memutuskan seberapa jauh dan seberapa cepat mereka harus menurunkan suku bunga.

Di bursa Asia, investor akan menilai data ekonomi utama dari China yang akan keluar pada hari ini, yang akan mengumumkan angka Oktober untuk penjualan ritel, output industri, dan pengangguran perkotaan.

Jepang pada hari Jumat melaporkan PDB kuartal ketiganya meningkat 0,3% secara tahunan, mengakhiri penurunan dua kuartal berturut-turut. Secara kuartal-ke-kuartal, PDB Jepang naik 0,2%, sejalan dengan estimasi jajak pendapat.

Mengutip CNBC, Jumat (15/11/2024), indeks saham Nikkei 225 Jepang naik 0,93% setelah pengumuman PDB, sementara Topix berbasis luas naik 0,87%. Yen melemah 0,14% terhadap dolar AS menjadi 156,47.

Sebaliknya, Kospi Korea Selatan turun 0,45%, dan Kosdaq berkapitalisasi kecil turun 0,97%.

S&P/ASX 200 Australia memulai hari dengan kenaikan 0,53%.

Harga berjangka untuk indeks Hang Seng Hong Kong berada di 19.464, yang juga menunjukkan pembukaan positif dibandingkan dengan penutupan HSI di 19.435,81.

 

2 dari 2 halaman

Wall Street

Semalam di AS, ketiga indeks acuan AS turun, dengan Dow Jones Industrial Average turun 0,47%. S&P 500 turun 0,6%, sementara Nasdaq Composite turun 0,64%.

Apa yang disebut "perdagangan Trump" juga kehilangan tenaga karena reli pasar mereda.

Saham Tesla anjlok 5,8%, sementara indeks acuan saham berkapitalisasi kecil Russell 2000 anjlok lebih dari 1%, sehingga berkinerja lebih buruk daripada rata-rata saham utama.

Video Terkini