Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara atau suspensi pada saham PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ). Penghentian sementara saham DAAZ lantaran terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan.
“Dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham DAAZ pada perdagangan tanggal 19 November 2024,” mengutip pengumuman Bursa, Rabu (19/11/2024).
Baca Juga
Penghentian sementara perdagangan saham PT Daaz Bara Lestari Tbk dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Tujuannya, yakni untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar dalam mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham DAAZ.
Advertisement
Merujuk data RTI, saham DAAZ ditutup naik 24,72 persen ke posisi 3.330 pada Senin, 18 November 224 kemarin. Saham DAAZ naik signifikan sejak listing pada 11 November pekan lalu. Mengacu pada harga terakhir diperdagangkan, saham DAAZ telah naik 278,41 persen dari harga IPO yang dipatok Rp 880 per lembar.
Sebelum suspensi, Bursa mengumumkan adanya pergerakan harga saham di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA) pada saham DAAZ. Sehubungan hal itu, Bursa mengimbau kepada para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat terkait atas permintaan konfirmasi bursa. Selain itu, juga mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.
Investor juga diimbau untuk mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Daaz Bara Lestari Resmi IPO, Saham Melesat 25%
PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ) resmi mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin 11 November 2024 dan menjadi emiten ke-37 yang listing sepanjang 2024.
DAAZ melakukan IPO dengan menawarkan sebanyak 300.000.000 saham dengan harga perdana saham Rp 880 per saham, setara dengan 15,02 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
Melalui aksi IPO ini, perseroan diharapkan bisa meraih dana segar Rp 264 miliar. Seluruh dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham ini setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham terkait, akan dipergunakan perusahaan untuk pembelian bijih nikel.
Pembagian pembelian bijih nikel dari PT Nusajaya Persadatama Mandiri adalah sebesar 70 persen dan sisanya 30 persen bersumber dari PT Tiran Indonesia.
Dana IPO juga akan digunakan perusahaan untuk modal kerja yang akan digunakan antara lain untuk biaya tenaga kerja serta biaya logistik. Selain itu, dana akan digunakan untuk pinjaman kepada perusahaan anak, yaitu PT Bara Makmur Dwitama (BMD) dan PT Indo Lautan Energi (ILE).
Direktur Utama Daa Bara Lestari, Mahar Atanta Sembiring mengatakan IPO ini juga merupakan era baru perjalanan usaha perusahaan untuk bersama-sama dengan investor dan para pemangku kepentingan lain.
Advertisement
Fungsi Good Corporate Governance
“Kita membangun suatu visi yaitu menyediakan solusi yang terintegrasi untuk sektor pertambangan dan pengolahan mineral yang handal dan memberi nilai tambah untuk ekonomi Indonesia,” kata Mahar dalam acara seremoni pencatatan saham perdana DAAZ.
Mahar menambahkan, dengan menjadi perusahaan tercatat, Perseroan dapat meningkatkan fungsi Good Corporate Governance sehingga semakin bertanggung jawab dan transparan dalam mengelola perusahaan.
“Ini sejalan dengan keinginan kami untuk menjadi lebih profesional dan lebih terakselerasi lagi,” pungkasnya.
Melansir data RTI, saham Daaz Bara Lestari mencatatkan harga Rp 1.100 per lembar saham atau naik sekitar 25 persen di pembukaan sesi pertama hari ini dengan volume perdagangan 1,36 juta saham.