Sukses

Pinago Utama Tebar Dividen Interim Rp 31,25 Miliar, Catat Jadwalnya

PT Pinago Utama Tbk (PNGO) mengumumkan rencana pembagian dividen tunai interim.

Liputan6.com, Jakarta PT Pinago Utama Tbk (PNGO) mengumumkan rencana pembagian dividen tunai interim. Rencana aksi itu sesuai dengan keputusan Direksi yang telah disetujui Dewan Komisaris pada tanggal 18 November 2024.

Besaran dividen tunai interim yang akan dibagikan adalah Rp 31,25 miliar atau Rp 40 per saham. Pembagian dividen mengacu pada data keuangan perseroan periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2024.

Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 138,38 miliar. Bersamaan dengan itu, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya tercatat sebesar Rp 781,76 miliar dengan total ekuitas Rp 893,45 miliar.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (19/11/2024), berikut jadwal pembagian dividen tunai interim PT Pinago Utama Tbk:

  • Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 28 November 2024
  • Tanggal Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 29 November 2024
  • Tanggal Cum Dividen di Pasar Tunai: 2 Desember 2024
  • Tanggal Ex Dividen di Pasar Tunai: 3 Desember 2024
  • Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 2 Desember 2024
  • Tanggal Pembayaran Dividen: 13 Desember 2024

PT Pinago Utama Tbk merupakan salah satu Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit, Karet dan Industri Pengolahannya yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin - Provinsi Sumatera Selatan.

Perusahaan mengelola total 17.656 hektar perkebunan, yang terdiri dari 13.969 perkebunan kelapa sawit dan 3.960 hektar perkebunan karet. Selain perkebunan, Pinago Utama juga memproduksi produk minyak sawit mentah, karet remah, dan lembaran asap bergaris.

 

2 dari 2 halaman

IHSG Dibuka Perkasa, Investor Menanti Suku Bunga BI

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa pagi dibuka menguat 5,91 poin atau 0,08 persen menjadi 7.140,18. Sementara Indeks LQ45 naik 1,07 poin atau 0,12 persen ke posisi 868,81.

Nilai transaksi IHSG pada awal sesi di kisaran Rp 859 miliar dengan volume transaksi mencapai 1,8 miliar lembar saham dan ditransaksikan sebanyak 85.574 kali.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana memperkirakan, IHSG saat ini masih berada pada bagian dari wave C dari wave (2) sehingga terdapat kemungkinan ada potensi IHSG menguji 6.835-6.998. Posisi ini sekaligus menutup area gap yang berada di 6.968-6.987 pada skenario hitam.

“Pada best scenario, koreksi IHSG hanya akan menguji 7.062-7.114 untuk membentuk wave © dari wave (ii) pada skenario merah,” kata Herditya.

Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.076,6.998 dan level resistance 7.207,7.354.

Sementara itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan level resistance di 7.100-7.225.

Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan bahwa IHSG hari ini berpotensi bergerak sideways cenderung menguat, menunggu keputusan suku bunga acuan Bank Indonesia.

Ia mengatakan, IHSG berada di level support 7.050-7.100 dan level resistance 7.160-7.210.

Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT PP Tbk (PTPP), dan PT Industri Farmasi dan Jamu Sido Muncul Tbk (SIDO).

Sedangkan PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), dan PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM).