Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan Rabu (20/11/2024). IHSG akan menguji posisi 6.835-6.998.
IHSG naik 0,86 persen ke posisi 7.195 disertai dengan munculnya volume pembelian pada perdagangan Selasa, 19 November 2024.
Baca Juga
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, skenario terburuk, pihaknya prediksi IHSG saat ini masih berada pada bagian dari wave C dari wave (2) sehingga terdapat kemungkinan akan ada potensi koreksi IHSG menguji 6.835-6.998.
Advertisement
"Sekaligus menutup area gap yang berada di 6.968-6.987 pada skenario hitam,” ujar dia.
Ia menambahkan, pada best case scenario, koreksi IHSG hanya akan menguji 7.062-7.114 untuk membentuk wave © dari wave (ii) pada skenario merah.
Herditya mengatakan, IHSG akan berada di level support 7.076,6.998 dan level resistance 7.207,7.354 pada perdagangan Rabu pekan ini.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance 7.100-7.225.
Analis PT RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan rebound disertai volume untuk menguji resistance garis moving average (MA)5 harian. Ia mengatakan, jika mampu breakout resistance garis MA5, IHSG berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA200.
“Namun, jika tidak mampu breakout garis MA5, IHSG berpeluang untuk kembali membuat lower low (LL) level dan menguji level terendahnya pada Agustus 2024,” ujar dia.
Wafi menyebutkan, range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.100-7.300.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).
Sedangkan dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan saham-saham yang dapat dicermati pelaku pasar antara lain saham PANI, PT Petrosea Tbk (PTRO), dan PT Paninvest Tbk (PNIN).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) - Spec Buy
Saham BREN menguat 2,62% ke 6.850 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Selama masih mampu bergerak di atas 6.675 sebagai stoplossnya, posisi BREN saat ini diperkirakan berada di awal wave (iii) dari wave [c]," ujar Herditya.
Spec Buy: 6.750-6.825
Target Price: 7.400, 8.150
Stoploss: below 6.675
2.PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) - Buy on Weakness
Saham BSDE menguat 2,49% ke 1.030 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi BSDE sedang berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [c], sehingga pergerakannya masih rawan terkoreksi kembali," tutur dia.
Buy on Weakness: 970-1.015
Target Price: 1.085, 1.120
Stoploss: below 950
3.PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) - Buy on Weakness
Saham PANI menguat 3,20% ke 14.500 disertai dengan munculnya volume pembelian. Herditya menuturkan, selama masih mampu berada di atas 13.650 sebagai stoplossnya, posisi PANI diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave [b] dari wave 4, sehingga PANI masih berpeluang melanjutkan penguatannya.
Buy on Weakness: 13.975-14.250
Target Price: 15.950, 16.625
Stoploss: below 13.650
4.PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) - Spec Buy
Saham SMGR menguat 3,66% ke 3.680 dan masih didominasi oleh volume pembelian. "Selama SMGR masih mampu berada di atas 3.480 sebagai stoplossnya, posisi SMGR diperkirakan sedang berada di awal wave [a] dari wave Y pada skenario hitam," kata Herditya.
Spec Buy: 3.590-3.660
Target Price: 3.730, 4.000
Stoploss: below 3.480
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 19 November 2024
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan Selasa (19/11/2024). IHSG menghijau didukung 382 saham yang menguat dan mayoritas sektor saham menghijau.
Mengutip data RTI, IHSG melonjak 0,86 persen ke posisi 7.195,71. Indeks LQ45 bertambah 1,06 persen ke posisi 876,93. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.229,83 dan level terendah 7.136,69. Sebanyak 382 saham menguat dan 212 saham melemah. 197 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.232.824 kali dengan volume perdagangan 23,7 miliar saham. Nilai transaksi Rp 10,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.825. Investor asing jual saham Rp 746,20 miliar. Sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 27,38 triliun.
Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham kesehatan turun 0,24 persen. Sektor saham teknologi bertambah 5,24 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham infrastruktur mendaki 2,56 persen dan sektor saham consumer siklikal menguat 2,18 persen.
Selain itu, sektor saham energi mendaki 0,26 persen, sektor saham basic menguat 0,58 persen, sektor saham industri bertambah 0,38 persen dan sektor saham consumer nonsiklikal melesat 0,41 persen. Selanjutnya sektor saham keuangan mendaki 0,14 persen, sektor saham properti menguat 1,5 persen, dan sektor saham transportasi mendaki 0,13 persen.
Apa Saja Sentimen IHSG?
Mengutip Antara, dalam kajian tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, bursa regional Asia cenderung menguat yang tampaknya pasar tertuju pada berkumpulnya petinggi China di sebuah pertemuan puncak investasi di Hong Kong.
“Pasar mencermati pidato pejabat pembuat kebijakan keuangan China dalam pertemuan tingkat tinggi di Hong Kong, dimana para kepala badan ekonomi dan keuangan utama diharapkan untuk membahas perkembangan terbaru di sektor keuangan China,” demikian seperti dikutip dari Antara.
Pada saat yang sama, Wakil Presiden China He Lifeng mengatakan bahwa Beijing akan mendukung inovasi dan reformasi keuangan Hong Kong untuk meningkatkan daya saingnya sebagai pusat keuangan.
Selain itu, ia menambahkan langkah-langkah stimulus telah menguntungkan China, dan membuat lintasan ekonomi ke atas menjadi lebih pasti.
Di sisi lain, pasar tampaknya ditopang dari imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) yang kembali turun setelah pasar mengurangi ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga acuan The Fed dan memperhitungkan potensi tekanan inflasi dari kebijakan tarif yang lebih tinggi dan pajak yang lebih rendah yang diusulkan Donald Trump.
Sebelumnya, Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyebut bahwa bank sentral tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga acuannya.
“Dari dalam negeri, pelaku pasar juga menantikan arah kebijakan moneter bank sentral, yang mana hari ini Bank Indonesia (BI) akan memulai Rapat Dewan Gubernur (RDG) selama dua hari, dengan keputusan mengenai suku bunga BI Rate yang akan diumumkan besok,” demikian seperti dikutip.
Sebanyak 25 dari 34 ekonom atau 70 persen yang disurvei oleh Reuters memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga acuannya pada level yang sama yaitu 6 persen untuk menjaga stabilitas rupiah yang terus melemah sejak terpilihnya Donald Trump.
Advertisement