Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanugroho buka suara mengenai perkembangan rencana penggabungan usaha (merger) antara perseroan dengan PT Hutama Karya. Menurut pria yang akrab disapa Oho itu, Waskita nantinya akan menjadi entitas anak dari Hutama Karya.
Oho mengatakan, penggabungan usaha tinggal menunggu keputusan pemegang saham. Asal tahu saja, perampingan BUMN karya dilakukan sebagai langkah efisiensi sekaligus penyelamatan beberapa perusahaan yang kinerjanya fundamentalnya sedang dalam tekanan, seperti Waskita Karya.
Baca Juga
"Masih menunggu dari sisi pemegang saham dan pembahasan uji tuntas sudah dilakukan dalam beberapa bulan terakhir sudah ada report lah. Kita menunggu saja keputusannya seperti apa," kata Oho dalam paparan publik, Selasa (26/11/2024).
Advertisement
Nantinya, Waskita akan berfokus pada lima rencana strategis. Pertama stabilitas keuangan, kedua kembali ke core business sebagai perusahaan penyedia jasa konstruksi, ketiga melakukan divestasi di sisa 10 ruas jalan tol, keempat memperkuat tata kelola dan manajemen risiko perusahaan yang bertanggung jawab.
"Jadi entitas (Waskita Karya) ini akan tetap ada, cuma dari sisi ownership yang sebelumnya dimiliki direct oleh pemerintah atau RI sekitar 74 persen, itu nantinya akan di-hands over ke Hutama Karya," ungkap Oho.
Perusahaan juga berkomitmen untuk terus melanjutkan peningkatan kualitas human resources insan Waskita di mana dalam bisnis jasa konstruksi Human Resources sebagai kunci utama dalam menjalankan proses bisnis. Peningkatan Kompetensi diantaranya melalui Sertifikasi Kompetensi Kerja (SKK), pelatihan dan peningkatan kompetensi di seluruh lini industri Jasa Konstruksi.
Oho menegaskan, Waskita tetap optimis dapat meningkatkan pencapaian nilai kontrak baru. Ada beberapa strategi kunci yang Perseroan siapkan, di antaranya fokus pada pasar baru dengan menyasar berbagai proyek BUMN, BUMD, dan swasta.
Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan perampingan BUMN Karya hanya akan menjadi 3 induk usaha saja. Nantinya, masing-masing holding BUMN Karya akan memiliki fokus tersendiri.
Â