Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau biasa disebut Wall Street bergerak menguat pada penutupan perdagangan pekan ini. Indeks acuan Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 naik ke level tertinggi baru pada perdagangan Jumat dan menutup perdagangan di bulan November dengan kuat.
Mengutip CNBC, Sabtu (30/11/2024), indeks saham S&P 500 naik 0,56% menjadi 6.032,38, sementara Nasdaq Composite melonjak 0,83% menjadi 19.218,17. Dow Jones naik 188,59 poin atau 0,42%, hingga berakhir pada 44.910,65.
Baca Juga
Baik Dow Jones maupun S&P 500 mencatat level tertinggi intraday dan penutupan baru.
Advertisement
Sebagian momentum kenaikan berasal dari saham-saham perusahaan chip, yang melonjak setelah Bloomberg melaporkan bahwa pemerintahan Joe Biden tidak akan terlalu memberikan hambatan tambahan pada penjualan peralatan semikonduktor ke China.
Lam Research naik lebih dari 3%, sementara Nvidia melonjak lebih dari 2%. ETF iShares Semiconductor (SOXX) naik 1,3%.
Pergerakan tersebut terjadi saat para pedagang menanti akhir minggu dan bulan yang menguntungkan. Perdagangan November sebagian besar berpusat pada reli pascapemilu yang terlihat di balik kemenangan Presiden terpilih Donald Trump.
Dow naik 1,4% minggu ini, sehingga kenaikannya untuk November menjadi 7,5%. S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing naik 1,1% pada minggu ini, mengakhiri bulan kedua terakhir tahun 2024 lebih tinggi masing-masing lebih dari 5% dan 6%.
Dengan kenaikan tersebut, Dow dan S&P 500 mencatat bulan terbaik mereka di tahun 2024.
Saham Kapitalisasi Kecil
Saham -saham kapitalisasi kecil berkinerja lebih baik pada November karena investor melihat kelompok tersebut diuntungkan oleh potensi pemotongan pajak Donald Trump. Russell 2000 melonjak 10,8% bulan ini, dibantu oleh kenaikan 1,2% minggu ini.
“Bagi saya, kesimpulan yang berlaku dari bulan November adalah bahwa apa yang benar sebelum pemilihan tetap benar setelah pemilihan,” kata Ross Mayfield, ahli strategi investasi di Baird Private Wealth Management.
“Saat kita memasuki bulan Desember, sangat sulit untuk memudarkan pasar bullish ini, dengan semua hal berjalan dengan baik, pemilihan sudah berlalu, dan angin musiman yang masih memiliki ruang untuk bergerak maju.” tambah dia.
Saham juga telah terangkat akhir tahun ini oleh ekspektasi bahwa suku bunga tetap berada pada jalur menurun, yang meningkatkan nilai sekarang dari pendapatan masa depan dan seharusnya meningkatkan perekonomian.
Kontrak berjangka dana Fed kini memperkirakan sekitar 66% kemungkinan bahwa bank sentral akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakannya bulan depan, menurut FedWatch Tool milik CMEGroup.
Advertisement