Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk akan segera tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode AADI. Jika tak ada aral melintang, saham AADI akan tercatat dan diperdagangkan di Bursa pada 5 Desember 2024.
Saat ini, saham AADI dalam masa penawaran umum yang berlangsung sejak 29 November 2024 dan akan berakhir pada 3 Desember 2024.
IPO AADI ini setali dengan upaya spin off bisnis batu bara termal oleh perusahaan induk, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO). ADRO berencana melakukan transaksi penjualan atas sebanyak-banyaknya seluruh saham yang dimiliki Perseroan pada AAI sejumlah 7.008.202.240 saham melalui pelaksanaan Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham berdasarkan POJK 76/2017 (PUPS).
Advertisement
ADRO telah mengumumkan nilai dividen per saham terkait penawaran umum oleh pemegang saham (PUPS) AADI senilai Rp 1.358 per lembar.
Investment Analyst Stockbit Sekuritas, Hendriko Gani mengatakan, jumlah ini mengindikasikan imbal hasil sebesar 37% berdasarkan harga saham ADRO di level Rp 3.670 per saham saat cum date pada 26 November 2024. Dia menilai, dividen ini tidak jauh berbeda dari perkiraan Stockbit Sekuritas di level Rp 1.359 per saham.
"Menurut perhitungan kami, jumlah dividen ini dapat menutupi biaya yang dibutuhkan untuk menebus (exercise) PUPS AADI, di luar biaya transaksi sebesar 0,18% yang dikenakan oleh Trimegah Sekuritas sebagai underwriter," ulas Investment Analyst Stockbit, Hendriko Gani dalam risetnya, dikutip Senin (2/12/2024).
ADRO mengumumkan setiap pemegang 4.389 saham ADRO berhak menebus 1.000 saham AADI. Angka ini tidak jauh berbeda dengan hasil perhitungan Tim Riset Stockbit Sekuritas yang memperkirakan setiap pemilik 100 saham ADRO berhak menebus sekitar 23 saham AADI (rasio 4,4:1). Jika jatuh pada perhitungan desimal, maka hak membeli saham tersebut akan dibulatkan ke bawah.
Sebagai ilustrasi, jika investor memiliki 4.000 saham ADRO (40 lot), maka perhitungan secara proporsional untuk hak menebus saham AADI adalah: (4.000) / (4.389) x (1.000) = 911,3693324 saham. Karena hasil perhitungan dalam desimal, maka hak untuk menebus saham AADI akan dibulatkan ke bawah menjadi 911 saham.
Harga Penawaran
Harga Penawaran Berkisar Rp 5.546–5.960 per saham
Harga penawaran saham AADI melalui PUPS adalah sebesar harga rata–rata tertimbang (VWAP) per saham AADI yang terbentuk setelah penutupan perdagangan perdana saham AADI di BEI pada 5 Desember 2024. Meski demikian, batas bawah penebusan serendah–rendahnya akan menggunakan nilai wajar saham AADI sebesar Rp 5.546 per saham, sementara batas maksimumnya sebesar 107,5% dari nilai wajar saham AADI atau Rp 5.960 per saham.
Hendriko mencatat, perhitungan tersebut juga tidak jauh berbeda dengan hasil perhitungan kami yang mengestimasikan harga penawaran PUPS AADI berkisar Rp 5.550–5.950 per saham.
Catatan saja, investor yang menebus haknya dalam PUPS AADI akan dikenakan biaya 0,18% oleh Trimegah Sekuritas selaku underwriter aksi korporasi ini. Perkiraan periode untuk menebus saham AADI melalui PUPS adalah 7–10 Desember 2024, dengan perkiraan distribusi saham AADI pada 10–11 Desember 2024.
Waktu cut–off untuk penebusan saham PUPS AADI adalah pukul 10.00 WIB setiap hari bursa pada periode penebusan. Penebusan saham PUPS AADI setelah waktu cut–off (selepas pukul 10.00 WIB) akan diproses pada hari bursa berikutnya selama periode penebusan.
Advertisement
Strategi untuk Investor
Investor diingatkan untuk mencermati strategi terkait saham ADRO dan AADI menjelang momen penting, yakni ex-dividen tambahan ADRO dan dan IPO AADI. Tim Riset Stockbit Sekuritas mencoba menganalisis opsi yang optimal bagi investor ADRO terkait aksi korporasi spin–off Adaro Andalan Indonesia melalui langkah IPO.
Pertama yakni cermati dari sisi valuasi, Analis Stockbit Sekuritas, Vivi Handoyo membedah dari sisi valuasi. Menurut dia, ketertarikan investor terhadap ADRO sangat tergantung pada apakah valuasi saat ini dianggap wajar.
"Skenario dasar (base-case) menunjukkan ADRO berpotensi dihargai di Rp 1.900 per saham, implied PE 6,6x untuk tahunan 1H24), sementara AADI diestimasi di Rp 10.900 per saham (PE 5x tahunan 1H24)," ulas Vivi dalam siaran ADRO & AADI 101: Intro, Scenario Analysis, Q&A, Jumat, 23 November 2024.
Catatan saja, tidak ada periode lock-up bagi investor ritel yang berpartisipasi dalam program Penawaran Umum Terbatas (PUPS) atau IPO AADI. Sehingga jangan terkejut jika ADRO ARB pada tanggal ex-dividen pada 28 November 2024.
"Proses price discovery ADRO dan AADI di pasar akan volatil. Pasar mungkin bereaksi berlebihan terhadap penurunan harga ADRO setelah ex-dividen 28 November 2024, dan Anda hanya akan tahu bagaimana pergerakan saham AADI setelah IPO yakni pada 5 Desember 2024," beber Vivi.
Vivi mengingatkan agar tidak membeli ADRO hanya untuk mendapat dividen spesial. Jika investor memegang ADRO hingga tanggal ex-dividen 28 November 2024, menurut Vivi investor sebaiknya menebus hak PUPS untuk AADI guna mengimbangi penurunan harga saham ADRO.
Harga IPO AADI
Sebelumnya, PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) menetapkan harga saham perdana Rp 5.550 per saham dalam rangka penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Mengutip dari laman e-ipo, Kamis (28/11/2024), PT Adaro Andalan Indonesia Tbk menawarkan 778.689.200 saham dengan nilai nominal Rp 3.125 per saham dalam rangka IPO. Jumlah saham itu mewakili 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah IPO. Dengan harga saham perdana yang ditetapkan Rp 5.550, Perseroan akan perole dana Rp 4,32 triliun dalam rangka IPO.
Perseroan akan memakai dana IPO antara lain sekitar 37,23 persen untuk keperluan pemberian pinjaman oleh Perseroan kepada anak usaha yakni PT Maritim Barito Perkasa untuk kegiatan investasi dan kegiatan korporasi lainnya yang mendukung aktivitas operasional. Sekitar 14,89 persen untuk pembayaran kembali atas sebagian pinjaman berdasarkan perjanjian pinjaman pada 3 Mei 2024 dengan PT Adaro Indonesia.
“Sisanya akan digunakan oleh Perseroan untuk pembayaran kembali kepada ADRO atas sebagian pokok atas pinjaman berdasarkan perjanian pinjaman pada 24 Juni 2024,” demikian seperti dikutip dari prospektus.
Perseroan telah menunjuk PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Pemegang saham Perseroan setelah IPO antara lain masyarakat (pemegang saham ADRO) sebesar 43,12 persen, masyarakat sebesar 10 persen, Garibaldo Thohir sebesar 5,78 persen dan PT Adaro Strategic Investments (ASI) sebesar 41,10 persen.
Jadwal Penawaran IPO:
- Tanggal efektif pada 26 November 2024
- Masa penawaran pada 29 November 2024-3 Desember 2024
- Tanggal penjatahan pada 3 Desember 2024
- Tangal distribusi saham secara elektronik pada 4 Desember 2024
- Tanggal pencatatan saham di BEI pada 5 Desember 2024
Advertisement