Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rawan koreksi pada perdagangan Selasa, (3/12/2024). IHSG berpotensi rawan koreksi ke 6.998-7.039.
IHSG melemah 0,95 persen ke posisi 7.046 dan masih didominasi oleh volume penjualan pada Senin, 2 Desember 2024.
Baca Juga
"Pada skenario hitam, kami perkirakan posisi IHSG sedang berada pada akhir wave (v) dari wave A dari wave (2), sehingga koreksi IHSG diperkirakan masih rawan berlanjut ke area 6.998-7.039,” ujar Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, dalam catatannya.
Advertisement
Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 6.998,6.896 dan level resistance di 7.118,7.207.
Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat kembali melakukan koreksi dengan lower low (LL) level dan volume rendah.
“Meski berpeluang rebound, tetapi selama di bawah support garis moving average (MA)5 harian, IHSG berpeluang untuk kembali membuat LL level untuk melanjutkan tren bearishnya,” tutur dia.
Ia menambahkan, jika mampu breakout garis MA5, IHSG berpeluang untuk kembali menguat dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya.
“Range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.000-7.200,” ujar Wafi.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan level resistance di 7.000-7.100.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), dan PT Timah Tbk (TINS).
Sedangkan Wafi memilih saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG), PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA), dan PT Panin Financial Tbk (PNLF).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) - Spec Buy
Saham ANTM terkoreksi 1,40% ke 1.410 tetapi disertai oleh volume pembelian. Herditya menuturkan, selama ANTM masih mampu berada di atas 1,395 sebagai stoplossnya, posisi ANTM saat ini diperkirakan sudah menyelesaikan wave (b) dari wave [b] dan berpeluang menguat membentuk wave (c) dari wave [b].
Spec Buy: 1.400-1.410
Target Price: 1.470, 1.575
Stoploss: below 1.385
2.PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) - Buy on Weakness
Saham ICBP terkoreksi 0,42% ke 11.850 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Selama masih mampu berada di atas 11.650 sebagai stoplossnya, posisinya saat ini diperkirakan berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [i] dari wave 3," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 11.725-11.850
Target Price: 12.125, 12.600
Stoploss: below 11.650
3. PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) - Buy on Weakness
Saham MIDI terkoreksi 0,97% ke 410 dan masih didominasi oleh volume penjualan. "Kami perkirakan, posisi MIDI sedang berada di akhir wave c dari wave (ii), sehingga MIDI masih rawan melanjutkan koreksinya," tutur dia.
Buy on Weakness: 400-406
Target Price: 420, 440
Stoploss: below 386
4.PT Timah Tbk (TINS) - Buy on Weakness
Saham TINS terkoreksi 7,11% ke 1.045 disertai dengan munculnya tekanan jual. Herditya menuturkan, pihaknya perkirakan, posisi TINS saat ini berada pada bagian dari wave [c] dari wave B, sehingga pergerakan TINS masih rawan melanjutkan koreksinya.
Buy on Weakness: 920-1.025
Target Price: 1.170, 1.325
Stoploss: below 890
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 2 Desember 2024
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan Senin (2/12/2024). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang memerah dan bursa saham Asia Pasifik menghijau.
Mengutip data RTI, IHSG merosot 0,95 persen ke posisi 7.046,98. Indeks LQ45 susut 1,51 persen ke posisi 843,81. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.153,03 dan level terendah 7.041,34. Sebanyak 370 saham memerah sehingga menekan IHSG. 222 saham menguat dan 199 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.450.349 saham dengan volume perdagangan 19,4 miliar saham. Nilai transaksi Rp 10,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah di kisaran 15.895.
Mayoritas sektor saham memerah kecuali sektor saham energi naik 0,43 persen dan sektor saham teknologi naik 0,04 persen. Sementara itu, sektor saham consumer siklikal merosot 2,69 persen, dan catat koreksi terbesar.
Sektor saham basic susut 1,16 persen, sektor saham industri merosot 1,13 persen, dan sektor saham consumer nonsiklikal terpangkas 0,50 persen.
Sementara itu, sektor saham kesehatan susut 1,18 persen, sektor saham keuangan melemah 1,37 persen, sektor saham properti merosot 1,13 persen. Lalu sektor saham infrastruktur susut 0,36 persen dan sektor saham transportasi melemah 0,94 persen.
Gerak Saham
Saham BRIS melemah 2,07 persen ke posisi Rp 2.840 per saham. Saham BRIS dibuka naik 20 poin ke posisi Rp 2.920 per saham. Harga saham BRIS berada di level tertinggi Rp 2.930 dan level terendah Rp 2.830 per saham. Total frekuensi perdagangan 6.446 kali dengan volume perdagangan 177.427 saham. Nilai transaksi Rp 51 miliar.
Saham GEMS naik 0,23 persen ke posisi Rp 10.850 per saham. Saham GEMS dibuka naik 100 poin ke posisi Rp 10.925 per saham. Harga saham GEMS berada di level tertinggi Rp 11.300 dan level terendah Rp 10.825 per saham. Total frekuensi perdagangna 562 kali dengan volume perdagangan 2.602 saham. Nilai transaksi Rp 2,9 miliar.
Saham WTON ditutup stagnan di posisi Rp 91 per saham. Harga saham WTON dibuka di posisi Rp 91 per saham. Saham WTON berada di level tertinggi Rp 93 dan level terendah Rp 90 per saham. Total frekuensi perdagangan 373 kali dengan volume perdagangan 54.613 saham. Nilai transaksi Rp 498,1 juta.
Advertisement