Liputan6.com, Jakarta - Kinerja pasar modal Indonesia beragam sepanjang 2024. Hal ini dilihat dari salah satu dari penghimpunan dana di pasar modal melalui penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga 29 November 2024 tercatat 39 perusahaan IPO dengan dana dihimpun sebesar Rp 5,87 triliun. Realisasi dana IPO ini berbeda dari 2023. Saat itu, pasar modal Indonesia mencetak rekor. Perusahaan yang gelar IPO mencapai 79 perusahaan Realisasi penghimpunan dana dari IPO mencapai Rp 54,1 triliun.
Baca Juga
Di sisi lain, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah. Hingga penutupan perdagangan Senin, 2 Desember 2024, IHSG susut 3,1 persen ke posisi 7.046. Di tengah kinerja IHSG yang melemah, pada 2024, IHSG sempat sentuh rekor baru ke posisi 7.905,39 pada 19 September 2024.
Advertisement
Presiden Direktur PT Sucor Sekuritas Bernadus Wijaya menyebutkan sejumlah faktor yang mendorong IPO turun sepanjang 2024. Salah satunya suku bunga. Ia menuturkan, suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) sekitar 5,25-5,5 persen. Seiring suku bunga yang tinggi mendorong investor berinvestasi di aset lebih aman yang tawarkan imbal hasil lebih tinggi.
Selain bicara mengenai penyebab penghimpunan dana IPO yang turun hingga transaksi harian saham yang merosot, Presiden Direktur Bernadus Wijaya juga bicara mengenai potensi investasi saham, sentimen yang pengaruhi pasar modal pada 2025, hingga dampak terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS.
Berikut petikan wawancara Liputan6.com dengan Presiden Direktur PT Sucor Sekuritas Bernadus Wijaya di kantor Sucor Sekuritas pada November 2024:
Â
Tren IPO
Tren IPO pada 2024 tampaknya turun. Pada 2023, jumlah IPO mencapai 79 perusahaan dengan penghimpunan dana Rp 54,1 triliun. Angka ini jauh berbeda dengan 2024 yang mencapai 49 perusahaan dengan total dana Rp 5,9 triliun. Apa penyebab tren IPO turun pada 2024?
Kaitan mengenai suku bunga. Suku bunga 2024 tertahan cukup tinggi di kisaran area 5,5 persen untuk the Fed 5,25-5,5 persen. Kaitannya dengan suku bunga di Indonesia juga menncapai 6,25 persen. Artinya apa? Artinya investor cenderung tertarik untuk investasi di aset lebih aman seperti contohnya time deposit, obligasi.
Yield yang ditawarkan tinggi. Ngapain capek-capek untuk investasi yang lebih agresif, salah satunya saham. Atau saham yang baru IPO. Oleh karena itu, investor cenderung untuk tidak investasi di aset agresif di kala suku bunga sedang tinggi. Oleh karena itu tidak heran jumlah IPO secara size turun dari Rp 50 triliun ke Rp 5 triliun.
Kedua, kaitannya wait and see perpolitikan. 2024 ini tahun politik di Indonesia dan Amerika Serikat. Kita ada pemilihan umum pada Februari. November ada pemilihan presiden Amerika Serikat.Â
Yang mana di tahun politik ini ada transisi politik. Bagaimana antara Pak Jokowi ke Pak Prabowo apakah akan smooth. Bagaimana kebijakannya masih ditilik. Jadi dua faktor suku bunga tinggi dan tahun politik. Oleh karena itu, tahun ini IPO saham terutama sangat kecil.
Â
Advertisement
Tren IPO 2025
Bagaimana dengan Sucor Sekuritas, apakah ada IPO yang dibawa pada 2024?
2024 year to date belum ada, emiten yang melantai di BEI melalui Sucor. Kenapa? Karena kita juga secara internal kita ada namanya underwriting committee dan internal policy. Di mana kita ada saham dengan valuasi atau market cap sekian yang baru bisa go public dengan Sucor Sekuritas.
Dan ada berbagai parameter lainnya book value, earning dan juga modal disetor. Size kecil kita tidak ipo-kan, mengapa? Karena kita melihat minat pasar di kala suku bunga tinggi dan tahun politik susah. Underwrite tidak bisa jualan sahamnya. Better size cukup besar untuk bisa diabsorp oleh fund manajemen, issuer company yang jadi anchor investornya.
Jadi ada pertimbangan tertentu?
Betul sekali. Sesuai pipeline kita penghujung 2024, ipo-kan salah satu saham tergantung dari izin prinsip bursa efek dan izin publikasi dari OJK. Kuartal ini atau tidak. Sudah proses, pakai buku Juni. Sektor kaitannya dengan oil and gas. Asetnya ratusan miliar untuk ekuitas. Akhir tahun ini. IPO sizenya ratusan miliar cukup besar. Prosesnya sedang asistensi dengan OJK dan bursa efek. Izin prinsip dan publikasi bisa dikeluarkan.
Bagaimana dengan IPO pada 2025?
Tahun depan cukup banyak target IPO. Appetite emiten untuk go public cukup besar. Presiden terpilih sudah ada. Pak Prabowo sudah dilantik Oktober. Sehingga tentu akibatkan melihat policy pak Prabowo seperti apa. Sehingga bisa menakar dan mengantisipasi kebijakan beliau.
Seharusnya kondisi politik terkonsolidasi seharusnya berdampak positif terhadap minat emiten untuk go public dan minat investor untuk beli.
Kedua,suku bunga juga kita prediksi turun. Tahun ini kita lihat ada satu penurunan sku bunga 50 bps. Tahun depan 150-200 bps akan turun the Fed pandangan kita. Jadi ini akan menjadi hal menarik untuk emiten IPO karena investor mulai memburu instrument lebih agresif dibandingkan dengan bond dan time deposit.
Pipeline kita ada empat. Ada di sektor distribusi, kemudian ada di sektor agriculture, ada di sektor mining atau mining contractor, kemudian ada lagi di sektor di healthcare.Empat sektor itu di pipeline.
Kita ada yang sudah dapat mandat dan progres dapat mandat. Kalau dapat mandat kita menimbang-nimbang kondisi pasar, kita tidak akan push kalau appetite market tidak di situ. Juga lihat secara makro terlebih dahulu juga karena size juga akan cukup besar. Sucor IPO selalu besar.
Transaksi Harian Saham Turun
Transaksi harian saham turun jadi rata-rata Rp 12 triliun pada 2024, apa penyebab transaksi saham turun?
Tentu saja yang pertama adalah kaitannya mengenai jumlah investor ritel yang bertransaksi berkurang dibandingkan dengan 2023 atau 2022. Karena mengapa? Masyarakat saat ini fokus investasi bukan ke saham lagi, saham butuh waktu lagi monitor untuk pembelian dan penjualans ehingga memilih transaksi di instrument lebih pasif. Apalagi suku bunga lagi tinggi mungkin lebih memilih investasi ke SBR dan ORI.
Apalagi pemerintah Indonesia melalui Kemenkeu gencar untuk mengeluarkan SBR ritel baru ini ke absorp ke sana. Juga ke time deposit dan reksa dana sehingga akibatkan transaksi pasar equity alami penurunan, itu faktor pertama.
Kedua, kaitannya suku bunga tinggi dan tahun politik. Ngapain- capek trading suku bunga tinggi dan mereka lebih aman. Apalagi IHSG sempat sentuh all time high 7.900, dan menurut mereka itu area cukup tinggi sehingga mereka tunggu untuk buy on weakness.Itu faktor kedua.
Ritel mulai turun mulai WFO, suku bunga tinggi, tahun politik dan faktor yang bisa diperhatikan investor mulai cerdas. Zaman COVID-19, mereka percaya influencer yang katakan. Mereka tidak doing research, mereka asal jual beli jual, pasar bullish.
IHSG sempat anjlok ke 4.000 jadi upside lebih banyak dari down side. Sekarang banyak investor melihat upside tidak sebanyak COVID-19 sehingga tidak banyak percaya dengan influencer karena nyangkut sahamnya zaman COVID-19 di sektor teknologi, sektor bank digital, mereka kapok juga.
Sucor sekuritas berkomitmen lakukan edukasi supaya mereka para investor melakukan riset investasi dan trading sehingga tidak ikut kata orang. Ujungnya ketika investasi untung dan rugi yang dapat teman-teman sendiri.
Penurunan daya beli berdampak ke transaksi saham?
Kaitan daya beli Indonesia spending buying power turun dalam beberapa bulan terakhir, ini berasa. Merebaknya judi online, paylater yang kurang bisa dipahami secara baik oleh masyarakat Indonesia. Kita juga melihat ekonomi kita sedang pertumbuhannya tidak sebaik itu terutama menengah bawah.
Bahkan terjadi deflasi, berdampak ke capital market untuk deepening market. Untuk hidup sehari-hari harus berpikir keras apalagi untuk investasi. Konsep investasi itu kita fokusnuya kehidupan sehari-hari, dana darurat dan investasi itu juga berpengaruh.
Dengan terpilihnya Prabowo dengan target pertumbuhan ekonomi 8 persen, berbagai stimulus dengan makan siang gratis dan susu gratis, ini bisa akibatkan daya beli masyarakat naik lagi karena kebutuhan pokok mereka sudah dibantu pemerintah, bisa alokasikan budget lainnya untuk spending dan investasi.
Advertisement
Faktor yang Berdampak ke Investasi Saham
Apakah investasi saham masih menarik?
Menurut pandangan saya jika suku bunga turun signifikan apalagi sesuai ekspektasi tahun depan terus turun, full year 150-200 bps ini sangat menarik karena bond yield akan turun, time deposit akan turun. Orang-orang akan cari instrumen lebih agresif di pasar saham.
Apalagi turunnya suku bunga, saya perkirakan perusahaan IPOÂ Â tahun depan akan lebih ramai walaupun bursa akan perketat soal IPO karena kemari nada case. Banyak IPO yang habis IPO baru berapa lama sudah sender Rp 50 dan special monitoring tanggung jawab kita sebagai underwriter dan juga menjadi perhatian khusus otoritas. Kita akan menyamakan investor yang investasi di pasar saham. Ingin merasa aman.
 Selain suku bunga, apa faktor lain yang menarik untuk investasi saham?
Kaitannya mengenai sektor-sektor yang menjadi perhatian khusus investor di Indonesia. Sebagai contoh, saham perbankan, earning per share alami peningkatan signifikan dari waktu ke waktu. Menurut saya ini menarik untuk generasi muda para investor untuk tilik.
Tidak usah mikir trading dan cuan jangka pendek tetapi memikirkan jangka panjang. Ini buat menarik bagi investor. Ini ditunjukkan di sektor perbankan secara jangka panjang alami peningkatan signifikan secara rata-rata annual growth double digit 10 persen terutama bank pemerintah buku IV dan bank besar.
Kemudian sektor kita bisa melihat kaitannya dengan komoditas. Sumber pendapatan Indonesia yang menjadi cadangan devisa, kita bisa melihat trade balance secara beruntun lebih dari 30 bulan selalu positif karena ditopang sektor komoditas yang akibatkan devisa kita bertumbuh.
Sektor komoditas ini akan menarik terutama jika disupport didukung harga komoditas stabil seperti saat ini. Contohnya yang masih dibutuhkan saat ini seperti batu bara. Batu bara masih menarik sampai kapan pun electronic vehicle dan lain sebagainya butuhnya PLTU ganti ke infrastruktur lain masih susah.
Selama harga batu bara tertahan di atas USD 100 per ton masih menarik, untuk mendapatkan profit cukup baik, biasanya emiten batu bara dividennya tinggi yield. Perusahaan batu bara ini yang dicari adalah income investing adalah dividennya kombinasi dengan momentum pasar dan analisis teknikal untuk masuk ke saham-saham itu.
Kemudian selain mining, saham-saham yang ada aksi korporasi. Flash back Adaro, aksi korporasi spin off Adaro Andalan Indonesia (AADI), dari Rp 1.000-Rp 2.000 bisa ke Rp 4.000, terutama para trader risk profile tinggi, rentang waktu investasi pendek, saham aksi korporasi di Indonesia volume cukup tinggi yang bis akita perhatikan sehingga menarik untuk trading baik trading harian dan swing trading.
Sentimen yang Bayangi Pasar Modal pada 2025
Sentimen apa yang jadi perhatian pelaku pasar pada 2025?
Sentimen yang perlu diperhatikan pasar di Indonesia terutama kebijakan Presiden Terpilih AS Donald Trump karena ketika terpilih, bisa melihat outflow asing ke Indonesia cukup besar terlihat dari bond yield yang besar dari 6,5 persen ke 6,9 persen dan IHSG anjlok dari 7.900 ke 7.100 dan juga rupiah melemah di kisaran 15.900.
Ini karena era Trump masyarakat dunia dan investor percaya Trump memiliki kebijakan ekonomi yang pro AS sehingga ini ditakutkan bisa berdampak negatif ke negara berkembang apalagi Trump terkenal dengan trade war-nya. Trade war policy sehingga akibatkan kebijakan atau aktivitas perdagangan dunia menjadi tidak stabil.
Kedua, kaitan mengenai geopolitik antara Israel dan Iran yang kecenderungannya memanas di tahun 2024 terutama second half, sehingga bisa menjadi bumbu-bumbu di capital market 2025. Selain menunggu bagaimana implementasi kebijakan Prabowo 100 hari, 1 tahun pertama pak Prabowo tentu akan dinantikan oleh investor. Kita ingin tahu arah kebijakannya akan menguntungkan di sektor mana, berdampak terhadap pertumbuhan GDP 8 persen sesuai target beliau.
Â
Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS akan menimbulkan ketidakpastian, bagaimana dampaknya?
Kita bisa melihat Donald Trump sempat memimpin 2016-2020 cenderung kebijakan yang mendadak kaitannya trade war dan berbagai kebijakan politik dan fiskal yang berpengaruh terhadap dunia. Contoh dia naikkan tarif China berkali-kali lipat secara mendadak padahal kita sudah proyeksi ada demand China, barang-barang potensi di ambil dari China, trader war disetop.
Sulit untuk memprediksi arah perekonomiannya, kebijakan mendadak. Misalnya di China mau dikirim ke AS tiba-tiba trade war, purchaser, barangnya tertahan. Siklus perekonomian terganggu karena kebijakan cenderung mendadak yang dilakukan Trump pada periode pertama. Dan ini berpotensi terjadi ketika dia memimpin. Ini akan akibatkan susah prediksi ekonomi, kebijakan ekonomi yang berdampak terhadap ekonomi dunia termasuk Indonesia.
Advertisement
Prediksi Suku Bunga Global
Ada ketidakpastian dari Donald Trump, bagaimana pengaruhnya suku bunga global?
Dari sisi ekonom kita, ada cut rate the Fed. Kita masih cukup optimis. Kalau suku bunga AS tidak diturunkan ekonomi AS juga secara makro terdampak karena kita melihat tingkat pengangguran tinggi, NPF turun, PMI index ke berbagai negara cenderung kontraksi, consumer spending turun di berbagai belahan negara tidak hanya AS.
Kalau ini terus terjadi berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi yang melambat di berbagai belahan dunia. Ini tidak mau terjadi dari sisi the Fed sendiri. Jadi menurut saya Powell akan turunkan suku bunga 150 bps tergantung bagaimana Donald Trump. Donald Trump akan kedepankan pertumbuhan ekonomi di sana yang sudah cenderung stagnan beberapa tahun terakhir. Karena AS fokus ke kebijakan luar negeri seperti perang tapi tidak ada gunanya tetapi bebani AS.
Bagaimana dengan prediksi suku bunga Bank Indonesia?
BI akan turun kalau the Fed turun. Pandangan saya sekitar 150 basis poin juga. Sekarang 6 persen bisa jadi 4,5-5 persen. Kalau the Fed sekitar 3,5 persen.
Tantangan di pasar selain Donald Trump?
Kalau benar perang terjadi berdampak suplai minyak.Karena Selat Hormuz salah satu penyedia minyak terbesar dunia. Kalau turun akan akibatkan harga minyak naik. Kalau harga minyak naik, inflasi tinggi di berbagai belahan dunia.
Bagaimana dampak rencana penerapan PPN 12 persen pada 2025?
Ini belum wise menurut saya pada 2025. Karena spending buying power masyarakat masih belum pulih cenderung alami penurunan, kita melihat harga barang alami deflasi. PMI indeks alami kontraksi tunda dulu hingga perekonomian kita benar pulih.
Apalagi pak Prabowo dalam 100 hari kepemimpinan, beliau harus membuktikan langkah konkret dalam 100 hari untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat jangan dalam 100 hari pertama menaikkan PPN, ini menimbulkan resistansi di masyarakat luas, yang menjadi kontraproduktif buat pemerintah.
Target Sucor Sekuritas
Bagaimana dengan target investor pada 2025?
Jumlah investor 20 ribu investor tahun depan. Artinya per bulan tambah 2.000 investor bukan merupakan pekerjaan mudah. Tapi kita canangkan deepen market terutama generasi milenial dan Gen Z.
Jangan sampai terjebak gaya hidup YOLO, paylater atau terjebak semacam judi online yang kontraproduktif dengan masa depan mereka dan bangsa Indonesia. Tentu saja penetrasi pasar tetap dilakukan di Gen Z dan Generasi milenial yang menjadi target utama kita.
Bagaimana strategi untuk dongkrak jumlah investor?
Kita akan melakukan berbagai marketing strategy, pengupdatean aplikasi online trading kita untuk bisa lebih menjangkau generasi milenial dan Gen Z. Kita akan melakukan berbagai macam kolaborasi dengan educator saham, pelaku pasar untuk road show ke luar kota dan kampus. Tentu saja kita bisa menggandeng brand ambassador, rencana yang kita lakukan agar masyarakat lebih melek investasi.
Bersama komunitas, kampus. Rencana tambah galeri saham. Kita bikin event besar di kota-kota untuk ciptakan awareness agar investasi saham.
Saat ini jumlah investor?
Lebih dari 80 ribu. 80 persen di bawah usia 35 tahun.
Bagaimana dengan target transaksi tahun depan?
Saat ini transaksi di area Rp 350 miliar-Rp 400 miliar per hari. Target tahun depan Rp 450 miliar-Rp 500 miliar per hari.
Tahun depan ada ikut tawarkan produk baru?
Kita fokus ke deepening produk yang sudah ada dulu. Orang masih bingung soal saham apalagi yang lain. Effort-nya lebih banyak lagi apalagi kita secara internal harus benar paham untuk sukseskan produk baru itu.
Â
Â
Â
Advertisement
Mengenal Presiden Direktur Sucor Sekuritas Bernadus Wijaya
Latar belakang pendidikan bukan keuangan, awalnya bagaimana terjun ke pasar modal?
Saya lulus dari teknik kimia. Lulus 2013-2024. Waktu itu, oil price alami penurunan, sehingga waktu itu pekerjaan di sektor oil and gas alami penurunan, padahal itu sektor yang diincar lulusan teknik kimia. Saya memutuskan di Jakarta saja daripada ke site. Kalau di Jakarta, ada kesempatan.
Apply beberapa pekerjaan di konsultan dan perbankan. Kebetulan pertama kali kerja di Citibank Indonesia. Di situ saya menyukai sektor keuangan, saya lanjutkan saja, puji Tuhan bisa di Sucor sekuritas.
Tantangan saat awal berkarier?
Kaitan mengenai istilah di teknik kimia dan sektor keuangan jauh berbeda, adaptasi terutama mempelajari arti, maknanya apa, pelajari proses dan operasional di pabrik dan perbankan berbeda. Pelajari ulang. Tetapi basic berkaitan dengan work flow, cara berpikir yang didapatkan di teknik bisa diterapkan di sektor keuangan dan sekuritas.
Cara hadapi tantangan bekerja di bidang keuangan?
Banyak di sektor keuangan terutama sekuritas apalagi merupakan sekuritas yang fokus sebelumnya di ritel. Kita harus update dengan perkembangan zaman, generasi Z, milenial Sukanya apa. Kita harus follow dan ajak mereka melek investasi dan investasi bersama kami sehingga mendorong market lebih deepening, PR dari perubahan teknologi. Kita harus bisa deep perubahan teknologi dan sosial yang sangat cepat. Serba cepat, digital dan AI. Kita harus cepat adaptasi.
Tantangan selain teknologi dan culture sosial, kedua tantangan mengenai bagaimana kitab isa mendapatkan supply barang yang bagus. Banyak emiten di Indonesia yang bagus dan berpotensi untuk mega cap di Indonesia masih belum berencana IPO. Banyak yang belum go public.
Padahal perusahaan besar kredibel ini bisa akibatkan investor yang mau coba garap milenial dan gen z banyak pilihan di pasar akibatkan lebih banyak pilihan perusahaan yang bagus daripada kita perusahaan kecil. Bagaimana kita mendapatkan emiten yang bagus untuk listing di bursa.
Satu cari investor sesuai perkembangan zaman, dan lainnya cari perusahaan, kalau kita bisa atasi dua tantangan ini pasar modal kita dan sucor akan lebih besar lagi.
Mengapa perusahaan besar ini tidak mau IPO?
Mereka sudah sangat cash rich, berlimpah dana sehingga tidak perlu dana public, ataupun merasa sudah cukup segini sudah cukup gede. Antara pertama sudah sangat bersyukur dan banyak dana.
Ini perlu peran pemerintah Indonesia untuk berikan insentif ketika mereka go public. Kalau jual saham pajak final. Ada campur tangan pemerintah dan berbagai kemudahan lain atau berbagai kaitannya dengan stimulus IPO, perusahaan listing bisa bagus. Perlu peran pemerintah. Sudah ada pajak final 0,01 persen. Kalau ada stimulus lain mungkin bisa lebih menarik.
Usul dari anggota bursa?
Sudah berusaha maksimal untuk dorong go public, peran pemerintah masih kurang tapi kalau ada campur tangan pemerintah. Dana pensiun diharapkan lebih aktif di pasar saham, tapi beli saham yang bagus. Banyak saham yang bagus di Indonesia. Pemerintah issue SBR dan ORI sering banget itu lumayan gerus produk pasar modal perlu dipikir win-win solution.
Â
Tips Bangun Karier dan Investasi bagi Generasi Muda
Apa arti meraih prestasi Forbes 30 Under 30 Asia?
Arti forbes amanah buat bisa besar lagi di masa yang akan datang, karena itu penghargaan buat saya. Kerja keras selama ini diapresiasi untuk cerdaskan generasi milenial dan gen z pentingnya investasi dan pentingnya financial planning sejak dini. Batu loncatan bukan hanya buat diri sendiri tetapi juga masyarakat luas.
Apa target selanjutnya?
Saya ingin memberikan dampak signifikan banyak generasi muda, investor tetapi tidak terbatas pada itu. Ingin aktif dalam kegiatan yang berikan dampak positif ke bangsa dan negara.
Apa moto hidup Anda?
Moto hidup saya less for me, more for others. Tentu dengan memberi lebih banyak ke orang lain, kita ditambahkan air lagi. Kalau punya berkat jangan disimpan sendiri tetapi orang lain mulai dari orang terdekat, keluarga, karyawan dan orang sekitar yang membutuhkan, bangsa dan negara. Pelan-pelan mulai perluas lingkupnya bukan sini lagi, hidup kita bukan hanya di tempat kerja saja.
Bagaimana hadapi kesulitan saat bekerja?
Di kantor ada partner, tim untuk diskusi jangan sungkan untuk berdiskusi dengan orang lain. Dari orang lain kita bisa ada solusi. Kalau masalah kita keep sendiri, ujungnya bisa meledak, dan jangan sampai. Dan ketika ada masalah jangan langsung panas kepalanya hadapi kepala dingin, masalah bisa diselesaikan.
Tips sukses untuk membangun karier bagi Gen Z?
Tips pertama mau belajar. Kalau kita tidak mau belajar, cepat puas, tidak akan gain knowledge.Kita dapat ilmu baru, pengalaman baru dengan belajar. Jangan kita sudah membatasi diri kita dari awal. Kita harus ingin kapasitas besar. Kedua, kita harus kerja keras dan pantang menyerah. Kerja keras tidak akan khianati hasil.
Tips investasi untuk generasi muda?
Mulaikan kebiasaan investasi dari yang kecil-kecil. Dari kebiasaan itu jadi rutinitas yang ujung-ujungnya buat lebih baik ke depan. Kedua, mulai dari instrument yang kita ketahui dan risk profil rendah. Dari time deposit,bond, reksa dana dan saham. Dari situ kita tahu mana instrument yang cocok karena risk profile seseorang berbeda-beda.
Di mana saja menempatkan investasi?
Ada di saham, time deposit dan properti.
Ada pengalaman sempat rugi?
Ada rugi. Investor saham pasti pernah ada rugi. Sebelum 2020, karena saya dengar rumor harga sama ini dikerek ke sini. Dulu masih polos ikut-ikut saja. Do you rown research, punya trading plan kalau harus stop loss disiplin stop loss kalau tidak akan terkoreksi.
Investasi pakai uang dingin. Siapkan ilmu, banyak baca buku, nonton youtube. Banyak literatur sebelum bertempur. Siapkan senjata dulu sebelum bertempur.
Advertisement