Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) melanjutkan penguatan. Pada perdagangan hari ini, Rabu 4 Desember 2024, BRPT naik 6,36 persen ke posisi 920 sekitar pukul 14.00 WIB.
Dalam sepekan, saham BRPT naik 1,67 persen. JP Morgan baru-baru ini menetapkan rating saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menjadi underweight dari sebelumnya neutral. Penurunan ini dipicu oleh kenaikan signifikan harga saham entitas Grup Barito (termasuk Barito Renewables Energy dan Chandra Asri Petrochemical), yang dianggap tidak didukung oleh perubahan fundamental yang signifikan.
"Kami mengakhiri rekomendasi underweight kami pada BRPT dan beralih ke Neutral," tulis JP Morgan, dalam laporan riset dikutip Rabu (4/12/2024).
Advertisement
Tim analis JP Morgan yang terdiri dari Arnanto Januri, Henry Wibowo, dan Smedh Samant turut menjelaskan keputusan ini mencerminkan risiko dan potensi imbal hasil yang kini lebih seimbang. Dalam hal kinerja keuangan, hingga kuartal III 2024, BRPT telah mencatatkan pendapatan sebesar USD 1,67 miliar, laba bersih senilai USD 27 juta, serta total aset yang mencapai USD 10,19 miliar.
Perubahan pandangan JP Morgan terhadap saham BRPT mencerminkan penilaian positif terhadap stabilitas perusahaan, meski di tengah tantangan dinamika pasar. JP Morgan juga menetapkan target harga untuk saham BRPT di level Rp 870 per saham hingga Desember 2025.
Target ini menunjukkan optimisme terhadap prospek Perusahaan. Di sisi lain, JP Morgan juga menyoroti langkah strategis Barito Pacific yang memperluas portofolionya ke sektor kawasan industri melalui anak perusahaannya, Griya Idola. Ekspansi ini dipandang sebagai katalis positif yang dapat meningkatkan nilai perusahaan dan memperluas kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia.
Penetapan Peringkat
Selaras dengan laporan riset yang dikeluarkan JP Morgan, beberapa waktu lalu PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idA+ (Single A Plus) kepada BRPT, dengan prospek yang dinilai Stabil. Penetapan peringkat ini, berdasarkan analisis dari dua analis Pefindo, Ayuningtyas Nur Paramitasari dan Kresna Piet Wiryawan.
"Obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya,” jelas Irmawati, Direktur Utama Pefindo, dalam laporan pemeringkatan yang dirilis.
Tanda tambah (+) menunjukkan peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan. Kinerja positif ini menunjukkan bahwa BRPT mampu menjaga kredibilitasnya di pasar dan menciptakan nilai tambah bagi investor, baik melalui ekspansi strategis maupun pengelolaan risiko yang efektif.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Bakal Akuisisi Kilang Shell di Singapura, Ini Rencana Barito Pacific
Sebelumnya, PT Barito Pacific Tbk (BRPT), induk dari PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mengungkap dampak dari rencana akuisisi kilang Shell di Singapura, yakni Shell Chemical and Industrial Park (SECP).
Akuisisi SECP di Singapura menjadi salah satu tonggak penting dalam strategi BRPT, tidak hanya untuk memperluas pasar tetapi juga sebagai wujud kontribusi nyata terhadap ekonomi Indonesia
Direktur Utama BRPT, Agus Pangestu mengatakan, langkah ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan meningkatkan keamanan energi dan menyediakan pasokan produk esensial untuk sektor kimia maupun infrastruktur domestik.
"Dengan menargetkan akuisisi yang strategis dan membangun kemitraan global, kami telah bertransformasi menjadi kekuatan regional yang tangguh," kata Agus dalam keterangannya, Kamis (31/10/2024).
Terkait kinerja keuangan, hingga kuartal III 2024 perseroan mengantongi pendapatan 1,667 juta dolar AS, laba bersih 27 juta dolar AS, dan total aset mencapai 10,190 juta dolar AS. Penurunan ini terutama disebabkan oleh volatilitas yang berkelanjutan di sektor petrokimia, pemeliharaan pada salah satu unit operasi panas bumi anak usaha Barito Pacific, dan pemeliharaan terjadwal (Turnaround Maintenance/TAM) di kompleks petrokimia.
Menyikapi dinamika global yang tidak menentu, BRPT tetap menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan pengelolaan risiko finansial yang solid. Perseroan berhasil mempertahankan profil likuiditas yang kuat, dengan rasio utang terhadap ekuitas yang terjaga stabil.
“Profil likuiditas kami tetap dalam pada kondisi yang kuat untuk mendukung ekspansi yang sedang berlangsung dan tetap gesit dalam mengejar peluang anorganik. Rasio utang bersih terhadap ekuitas kami stabil di 0.74x yang mencerminkan komitmen tak tergoyahkan manajemen untuk mempertahankan profil keuangan yang sehat seiring kami menjalankan rencana ekspansi kami,” ujar Agus.
Tujuan Ekonomi Indonesia
Adapun, perseroan turut berkomitmen untuk mendukung tujuan ekonomi Indonesia di dalam melakukan transisi ke energi baru tebarukan.
"Kami memastikan upaya yang telah dilakukan sejalan dengan tujuan lingkungan yang lebih luas sambil mendorong pertumbuhan dan inovasi di dalam sektor energi," ujarnya.
Ia menyebut, dalam waktu dekat perseroan berencana untuk mengembangkan kapasitas energi terbarukan baru sebesar 104 MW.
"Langkah penting yang sejalan dengan tujuan kami untuk mengoperasikan 1 GW kapasitas pembangkit listrik pada tahun 2025," ucapnya.
Advertisement