Sukses

Listing Perdana Hari Ini 5 Desember 2024, Saham Adaro Andalan Indonesia ARA

Pada perdagangan perdana di BEI, Kamis, 5 Desember 2024, saham AADI melonjak hingga tembus auto reject atas atau ARA

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) resmi tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Kamis 4 Desember 2024.

Pada perdagangan perdananya, saham AADI melonjak hingga tembus auto reject atas atau ARA. Saham AADI naik 19,82 persen ke posisi 6.650, sesaat setelah perdagangan dibuka. Frekuensi perdagangan saat itu tercatat sebanyak 287 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 741 lembar senilai Rp 492,77 juta.

Sebelumnya, perseroan telah menuntaskan proses Penawaran Umum Perdana Sahamnya atau Initial Public Offering (IPO) dengan melepas sejumlah 778.689.200 saham, yang mewakili sebesar-besarnya 10% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan.

"Perseroan berhasil mencatatkan kelebihan permintaan sebesar 260,14 kali pada penjatahan terpusat yang merefleksikan antusiasme pasar atas IPO ini dan merupakan wujud kepercayaan investor atas kinerja dan prospek bisnis Perseroan,” ungkap Direktur Utama Adaro Andalan Indonesia Tbk l, Julius Aslan, Kamis (4/12/2024).

Dari raihan dana IPO sebesar Rp 4.32 triliun, sebanyak 37,23% akan digunakan untuk keperluan pemberian pinjaman oleh Perseroan kepada PT Maritim Barito Perkasa untuk kegiatan investasi dan kegiatan korporasi lainnya yang dapat mendukung peningkatan aktivitas operasional.

Sebanyak 14,89% akan digunakan oleh Perseroan untuk pembayaran kembali atas sebagian pinjaman kepada PT Adaro Indonesia, dan sisanya akan digunakan oleh Perseroan untuk pembayaran kembali kepada PT Alamtri Resources Indonesia Tbk atas sebagian pokok pinjaman.

"Perseroan berharap dapat mengoptimalkan struktur permodalan untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan dari aset-aset yang dimiliki. Kami tetap optimis dengan prospek pasar batu bara termal global yang ditopang oleh pertumbuhan permintaan energi,” imbuh Julius.

2 dari 4 halaman

Bisnis Perseroan

Perseroan, melalui perusahaan anaknya, bergerak di bisnis pertambangan batu bara termal, logistik, pengelolaan aset lahan, pengelolaan air, ketenagalistrikan dan investasi. Model bisnis yang terintegrasi di sepanjang rantai pasokan ini memungkinkan Perseroan untuk mencapai keunggulan operasional dan efisiensi biaya dalam proses bisnisnya.

Operational excellence merupakan core competence Perseroan yang memungkinkannya untuk terus dapat bersaing dan bertahan dalam menghadapi kondisi makro yang penuh dengan tantangan.

Perseroan menyadari pentingnya penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan dan pengelolaan aspek – aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam kegiatan bisnis grup Perseroan. Dalam melakukan kegiatan operasinya, Perseroan, melalui perusahaan anaknya menerapkan prinsip – prinsip Good Mining Practices.

Grup Perseroan telah dan senantiasa secara aktif berpartisipasi dalam upaya pelestarian lingkungan dan meminimalkan dampak operasi serta mengimplementasikan program sosial yang efektif bagi masyarakat sekitar agar mereka dapat senantiasa mandiri.

Produk batu bara termal utama perusahaan anak Perseroan yang dikenal dengan nama Envirocoal memiliki kandungan polutan yang sangat rendah dibandingkan dengan produk batu bara termal lain di pasar seaborne yang menjadi salah satu keunggulan kompetitif.

Perusahaan anak Perseroan memasarkan produknya ke sektor pembangkit listrik dan industri (termasuk pengolahan logam dan semen), di pasar Indonesia, China, India, dan Asia Tenggara.

 

3 dari 4 halaman

Jadi Pendatang Baru di BEI

Sebelumnya, saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk akan segera tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Kamis 5 Desember 2024.

Perseroan menjadi perusahaan tercatat ke-40 di Bursa pada tahun ini. Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, saham perseroan bakal diperdagangkan dengan kode AADI. PT Adaro Andalan Indonesia Tbk mencatatkan saham di papan utama. Jumlah saham yang ditawarkan ke publik yakni sebanyak 778.689.200 lembar dengan nilai nominal Rp 3.125 per saham.

Jumlah saham yang ditawarkan itu sebanyak-banyaknya setara 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. AADI menetapkan harga IPO sebesar Rp 5.550 per lembar. Dengan demikian, perseroan mengantongi dana segar Rp 4,32 triliun dari IPO.

IPO PT Adaro Andalan Indonesia Tbk ini setali dengan upaya spin off bisnis batu bara termal oleh perusahaan induk, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO). PT Adaro Andalan Indonesia Tbk sendiri merupakan perusahaan induk yang memiliki Perusahaan Anak yang bergerak di bisnis pertambangan batu bara termal, logistik, pengelolaan aset lahan (Adaro Land), pengelolaan air (Adaro Water), dan bidang lainnya.

Antara lain seperti investasi (Adaro Capital), ketenagalistrikan, jasa konsultasi di bidang pertambangan, serta pengembangan teknologi informasi.

Wilayah operasional Grup Perseroan meliputi Jakarta, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Riau, Sumatera Utara dan Kalimantan Utara.

4 dari 4 halaman

Masuk Daftar Efek Syariah

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelumya telah menetapkan saham perseroan sebagai Efek Syariah, sebagaimana Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP-20/D.04/2024 tanggal 24 Mei 2024 tentang Daftar Efek Syariah.

Dikeluarkannya keputusan tersebut adalah sebagai tindak lanjut dari hasil penelaahan Otoritas Jasa Keuangan terhadap pemenuhan kriteria Efek Syariah atas Pernyataan Pendaftaran yang disampaikan oleh PT Adaro Andalan Indonesia Tbk.

Sumber data yang digunakan sebagai bahan penelaahan berasal dari dokumen pernyataan pendaftaran serta data pendukung lainnya berupa data tertulis yang diperoleh dari emiten maupun dari pihak-pihak lainnya yang dapat dipercaya. Secara periodik OJK akan melakukan review atas daftar efek syariah berdasarkan laporan keuangan tengah tahunan dan laporan keuangan tahunan dari emiten atau perusahaan publik.

Review atas daftar efek syariah juga dilakukan apabila terdapat emiten atau perusahaan publik yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi Efektif dan memenuhi kriteria efek syariah atau apabila terdapat aksi korporasi, informasi, atau fakta dari emiten atau perusahaan publik yang dapat menyebabkan terpenuhi atau tidak terpenuhinya kriteria efek syariah.

Video Terkini