Sukses

Bank Mandiri Beli 2,4 Miliar Saham MUF, Ini Alasannya

PT Bank Mandiri Tbk menambah penyertaan modal pada MUF melalui pembelian 2.449.999.999 lembar saham MUF milik PT Asco Investindo dan PT Tunas Ridean.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) memperkuat bisnis perusahaan anak, salah satunya dalam mengembangkan bisnis autoloan dari perusahaan anak multifinance yaitu PT Mandiri Utama Finance (MUF).

PT Bank Mandiri Tbk menambah penyertaan modal pada MUF melalui pembelian 2.449.999.999 lembar saham MUF milik PT Asco Investindo dan PT Tunas Ridean. Pembelian saham tersebut telah efektif pada 28 November 2024 berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 44 antara Perseroan dan PT Asco Investindo dan Akta Jual Beli Saham No. 46 antara Perseroan dan PT Tunas Ridean masing-masing dengan 28 November 2024. Demikian mengutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (5/12/2024).

Adapun untuk memenuhi ketentuan Pasal 7 ayat 1 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja sebagaimana telah ditetapkan menjadi Undang-Undang berdasarkan Undang-Undang No. 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja Menjadi Undang Undang.

"PT Mandiri Sekuritas (Mansek) ikut serta dalam melakukan kegiatan penyertaan modal melalui pembelian satu lembar saham milik PT Asco Investindo. Pembelian saham tersebut telah efektif pada 28 November 2024 berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 45 antara Mansek dan PT Asco Investindo," demikian seperti dikutip dari keterbukaan informasi BEI.

Manajemen Bank Mandiri menyatakan, kegiatan penambahan penyertaan modal oleh Perseroan dan Mansek pada MUF telah memperoleh persetujuan dan/atau izin yang diperlukan dan telah memenuhi persyaratan-persyaratan dalam rangka penyertaan modal sesuai ketentuan yang berlaku, termasuk tetapi tidak terbataspada persetujuan korporasi atau persetujuan internal Perseroan dan persetujuan dari otoritas/regulator yang terkait. 

2 dari 4 halaman

Tingkatkan Kinerja MUF

"Transaksi tersebut tidak memiliki dampak material negatif yang dapat mengganggu kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha Perseroan," demikian seperti dikutip.

Adapun Perseroan memiliki visi untuk melakukan transformasi model bisnis MUF untuk berfokus pada pasar pembiayaan autoloan yang memiliki kualitas yang lebih baik dengan biaya operasional yang lebih efisien.

Hal tersebut dapat tercapai melalui peningkatan sinergi antara MUF dan Perseroan, sehingga dapat meningkatkan kinerja MUF secara jangka panjang.

3 dari 4 halaman

Bank Mandiri Kucurkan Rp 10 Triliun untuk Pembiayaan Sektor EBT

Sebelumnya,  Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) senantiasa meningkatkan portofolionya dalam sektor energi terbarukan. Hingga September 2024, portofolio Bank Mandiri di sektor energi terbarukan telah mencapai Rp 10 triliun, atau peningkatan sebesar 6,1% year on year (yoy).

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar mengatakan, Bank Mandiri secara konsisten meningkatkan pembiayaan untuk energi terbarukan.

“Langkah ini sejalan dengan rencana jangka panjang yang tertuang di Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN untuk mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060. Rencana tersebut mencakup pencapaian sebesar 25% dari campuran energi terbarukan pada tahun 2030 dan mencapai 100% energi terbarukan pada tahun 2060,” kata Alexandra dalam keterangan resmi, Senin (4/11/2024).

Di sisi lain, Bank Mandiri juga terus membidik proyek-proyek energi terbarukan lain yang sangat potensial seperti pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung, pembangkit listrik tenaga angin (PLTA), dan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).

4 dari 4 halaman

Pembiayaan Kendaraan

Bank Mandiri juga menyalurkan pinjaman untuk mendongkrak perkembangan kendaraan rendah emisi. Di bidang korporasi, Bank Mandiri memberikan kredit untuk Transportasi Ramah Lingkungan sebesar Rp7,2 triliun atau meningkat sebanyak 94,6% yoy.

Lalu, tercatat penyaluran kredit retail untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) hingga September 2024 telah mencapai Rp673 miliar atau meningkat sebesar 129,9%yoy. Menurut Alexandra, hal ini selaras dengan minat kendaraan listrik yang semakin besar serta awareness masyarakat yang mulai meningkat terkait dengan energi bersih.

Selain menyediakan kredit kepemilikan kendaraan listrik secara retail, Bank Mandiri secara penuh mendukung pengembangan ekosistem mobil listrik dari hulu ke hilir dengan memberikan pembiayaan beberapa sektor terkait, seperti sektor otomotif dan sektor energi terbarukan.

“Pembiayaan ekosistem mobil listrik mendorong penciptaan mobilitas rendah karbon dan membangun kemampuan manufaktur lokal untuk membangun kendaraan Listrik dan sarana penunjangnya,” terang Alexandra.

Pembiayaan listrik dari energi terbarukan merupakan salah satu langkah Bank Mandiri untuk mewujudkan visi untuk menjadi “Indonesia’s Sustainability Champion”. Langkah ini sejalan dengan salah satu pilar keberlanjutan dalam ESG Framework Bank Mandiri, yakni Sustainable Banking.

Video Terkini