Sukses

PGN Pertahankan Peringkat BBB- dari Fitch Ratings, Apa Artinya?

Direktur Keuangan PGN Fadjar Harianto menuturkan, PGN yang menjaga kondisi kesehatan dan kestabilan keuangan perusahaan, menjadi faktor PGN dapat mempertahankan peringkat Fitch.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGAS) berhasil mempertahankan peringkat di level BBB- dengan outlook stabil dari Fitch Ratings (Fitch). Fitch juga mengafirmasi bahwa Long Term Rating PGN di posisi AA+(idn) dengan outlook stabil.

"Keberhasilan PGN dalam menjaga kondisi kesehatan dan kestabilan keuangan perusahaan, menjadi faktor PGN dapat mempertahankan peringkat internasional ini," kata  Direktur Keuangan PGN Fadjar Harianto Widodo dalam keterangan resmi, Jumat (6/12/2024).

Hingga September 2024, pendapatan konsolidasian PGN tercatat sebesar USD 2.817 juta, meningkat 5% dari periode yang sama tahun lalu yaitu USD 2.691 juta. Dari sisi kontribusi pendapatan, segmen bisnis niaga dan transmisi gas masih menjadi kontributor terbesar pendapatan konsolidasian PGN yaitu sebesar 74%.

Kemudian segmen bisnis hulu 9% dan dari segmen bisnis lainnya sebesar 17%. Beban pokok pendapatan naik sebesar 3% menjadi USD 2.229 juta yang dikontribusikan terutama dari biaya atas pasokan gas, beban niaga dan infrastruktur. Posisi Keuangan PGN per 30 September 2024, juga masih terjaga dalam kondisi stabil setelah PGN melunasi obligasi di kuartal 2, dengan total aset sebesar USD 6,3 milyar.

Sedangkan total liabilitas sebesar USD  2,7 miliar dan total ekuitas USD  3,6 milyar. Arus Kas Konsolidasian menunjukkan posisi yang kuat dengan arus kas operasi yang positif sebesar USD 576 juta per 30 September 2024. Dengan pelunasan obligasi PGN sebesar USD 396 juta dan pelunasan obligasi Saka sebesar USD  156 juta di kuartal 2-2024, PGN mencatatkan saldo arus kas sebesar USD 1.186 juta.

"Dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan rencana investasi di tengah dinamika perekonomian nasional dan global, maka sampai dengan September 2024 pencapaian belanja modal PGN mencapai USD 157 juta," ungkap Fadjar. Rinciannya, 59% dana modal belanja diserap oleh segmen downstream dan lainnya. Sedangkan 41% belanja modal diserap oleh segmen hulu.

2 dari 4 halaman

Naik 32,69%, PGN Kantongi Laba Setara Rp 4,14 Triliun per September 2024

Sebelumnya, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) sebagai Subholding Gas Pertamina terus menjaga kinerja operasi dan keuangan perusahaan dalam optimalisasi pemanfaatan energi ramah lingkungan gas bumi. Hal ini tercermin dalam laporan konsolidasian periode kuartal III 2024.

Sampai dengan akhir September 2024, PGN membukukan pendapatan sebesar USD 2,8 miliar atau sekitar Rp 44,26 triliun (kurs Rp 15.714,50 per USD), bertumbuh sekitar 5% dibanding periode sama 2023. Kemudian pada laba operasi dan EBITDA masing-masing diperoleh sebesar USD 415,7 juta dan USD 852,0 juta, serta laba bersih tercatat sejumlah USD 263,4 juta.

“Dalam situasi yang menantang di tahun 2024, kami menerapkan berbagai strategi dan inisiatif untuk menjaga penyaluran volume gas bumi dan konsistensi dalam pencapaian kinerja keuangan”, ungkap Direktur Utama PGN, Arief S. Handoko dalam keterangan resmi, Jumat (1/11/2024).

Sejalan dengan kenaikan dari sisi pendapatan, per September 2024 perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 263,39 juta, setara Rp 4,14 triliun per September 2024. Laba itu naik 32,69 persen dibandingkan laba per September 2023 yang tercatat sebesar USD 198,5 juta.

“Optimalisasi pengelolaan volume gas bumi di tengah tantangan natural decline pasokan gas pipa dapat dimitigasi dengan baik dan penurunan beban keuangan pasca pelunasan obligasi merupakan salah satu faktor utama yang menyokong pencapaian kinerja keuangan ini”, tambah Arief.

Dari sisi kinerja operasi, PGN mencatatkan volume penjualan niaga gas bumi 854 BBTUD, 57 BBTUD niaga LNG serta Terminal Use Agreement (TUA) dan pemanfaatan kapasitas terminal LNG sebesar 69 BBTUD. Trading LNG global merupakan bisnis yang baru berjalan tahun ini sehingga berkontribusi juga atas kenaikan pendapatan terhadap tahun lalu.

 

3 dari 4 halaman

Volume Transmisi Gas Bumi

Kemudian total volume transmisi gas bumi tercatat 1.527 MMSCFD dan minyak bumi sebanyak 150.716 BOEPD. Untuk bisnis lain yang dikelola anak perusahaan atau afiliasi PGN pencapaian tercatatnya dari lifting migas 20.074 BOEPD, regasifikasi LNG 144 BBTUD dan proses LPG 105 ton per hari.

Upaya meningkatkan pelanggan industri berhasil dicapai dengan adanya pertumbuhan 3,8% dibandingkan akhir tahun 2023 atau sejumlah 3.222 pelanggan industri & komersial dan pelanggan kecil jumlahnya 2.608 atau bertumbuh 32%. Sedangkan untuk rumah tangga sampai dengan akhir September 2024 jumlahnya adalah 808.334 pelanggan.

Dalam meningkatkan pemanfaatan energi gas domestik, PGN berharap pertumbuhan pelanggan di semua sektor dapat terus berlangsung sehingga peningkatan volume gas bumi sebagai upaya swasembada energi nasional dapat terwujud. Perseroan mengupayakan pemenuhan pasokan dari berbagai sumber baik gas pipa maupun CNG dan LNG melalui berbagai moda transportasi gas bumi baik pipeline maupun non pipeline.

"Dengan dukungan seluruh stakeholder, regulator dan pemerintah, kami yakin layanan dan pemanfaatan gas bumi nasional akan terus tumbuh dan menjadi solusi utama di masa transisi energi nasional," tutup Arief

 

4 dari 4 halaman

Swasembada Energi

Sejalan dengan pernyataan para regulator, "Kolaborasi dan kontribusi semua pihak menjadi kunci serta orkestrasi dari perencanaan dan kebutuhan masyarakat menuju swasembada energi. PGN siap untuk menjalankan fungsi di rantai bisnis dan gotong royong penyaluran jargas," ujar Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari.

Menurut Rosa, investasi untuk membangun jargas cukup besar. Maka salah satu konsep pembangunan yang dilakukan yaitu konsep KPBU di mana badan usaha menerima penugasan.

Di saat bersamaan dilakukan integrasi atau klasterisasi sehingga cost akan lebih efisien. Insentif dari pemerintah dengan dasar hukum yang solid dalam konsep KPBU membuka peluang bagi seluruh badan usaha, baik BUMN maupun swasta untuk berkontribusi dalam program jargas.

Saat ini, PGN terus melakukan pemanfaatan sumber gas bumi untuk pengembangan jargas tumah tangga. Pipa transmisi terus bertambah, dilanjutkan dengan pipa distribusi untuk penetrasi jargas ke rumah-rumah. PGN juga melakukan konsep beyond pipeline. Salah satunya CNG Clustering di Sleman, Yogyakarta. Pada tahun 2025, PGN menargertkan pembangunan jargas sebanyak 200 ribu, sehingga selama 2021 -2025 PGN menbangun tambahan jargas sebanyak 400.000 SR.

Rosa juga menyatakan kesiapan PGN untuk menbangun infratruktur jargas dengan rekanan sehingga bisa semakin terintegrasi. "Kedepan arahnya adalah integrasi bersamaan dengan rencana pengembangan industri maupun komersil. Sejalan dengan itu, tetap memerlukan dukungan diantaranya untuk kemudahan perizinan, kepastian alokasi, dan pembangunan infrastruktur jargas sebagai bagian dari infrastruktur dasar perumahan atau hunian," katanya.

 

Video Terkini