Sukses

S&P Global Ratings Kerek Peringkat Vale Indonesia Jadi BB+

Peningkatan peringkat kredit oleh S&P Global Ratings terjadi di tengah upaya perseroan menyelaraskan strategi jangka panjang.

Liputan6.com, Jakarta - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) raih peningkatan peringkat kredit oleh S&P Global Ratings dari 'BB' menjadi 'BB+' dengan prospek stabil.

Capaian ini menandai langkah besar yang meningkatkan kredibilitas PT Vale di pasar keuangan global, mencerminkan pengelolaan keuangan yang bijaksana, serta menegaskan dukungan strategis dari PT Mineral Industri Indonesia (Persero) (MIND ID), holding tambang milik negara.

Peningkatan peringkat kredit terjadi di tengah upaya perseroan menyelaraskan strategi jangka panjang dengan agenda nasional untuk pertumbuhan industri dan pengelolaan sumber daya berkelanjutan.

S&P Global Ratings menyoroti peran penting MIND ID dalam mendorong transformasi ini, dengan kepemilikan 34% yang memberikan pengawasan dan dukungan modal yang kuat terhadap inisiatif strategis PT Vale, termasuk pengembangan tambang nikel baru dan peningkatan kapasitas pengolahan hilir.

Peningkatan saham MIND ID di PT Vale sejalan dengan aspirasi pemerintah Indonesia untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik nasional yang kuat dan percepatan pertumbuhan hilirisasi industri mineral Indonesia, sementara PT Vale mendapatkan pertambahan nilai dan manfaat dari sinergi di antara anggota grup MIND ID.

Direktur Keuangan PT Vale, Rizky Putra mengatakan, peningkatan peringkat kredit ini adalah bukti nyata dari pengelolaan keuangan yang disiplin oleh PT Vale serta pentingnya peran strategis kami dalam ekosistem pertambangan Indonesia.

"Kepercayaan yang meningkat dari investor dan pemberi pinjaman akan memungkinkan kami mengakses pendanaan yang lebih besar dengan tingkat bunga yang lebih kompetitif. Hal ini pada akhirnya akan mempercepat proyek transformasi yang mendorong pertumbuhan jangka panjang dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan," kata Rizky dalam keterbukaan informasi Bursa, Sabtu (7/12/2024).

Peringkat ini juga mengakui manajemen keuangan PT Vale, di mana Perseroan berhasil mempertahankan posisi kas yang kuat serta rasio utang terhadap EBITDA yang diperkirakan tetap di bawah ambang batas fase pengembangan.

 

 

 

2 dari 5 halaman

Fokus pada Investasi Strategis

Meski menghadapi tantangan di pasar nikel global, PT Vale menunjukkan ketangguhan dengan menunda belanja modal yang tidak mendesak sambil tetap fokus pada investasi strategis.

"Capaian ini mencerminkan kekuatan kolaborasi antara PT Vale dan MIND ID. Ini menegaskan komitmen kami untuk mendukung entitas strategis yang berperan penting dalam pengembangan hilirisasi mineral Indonesia. Peningkatan peringkat kredit ini tidak hanya memperkuat posisi pasar PT Vale tetapi juga meningkatkan kredibilitas industri tambang Indonesia di panggung global. Bersama, kami menciptakan jalur untuk dampak ekonomi yang lebih besar, keberlanjutan, dan inovasi," imbuh Direktur Keuangan MIND ID, Akhmad Fazri.

Peningkatan peringkat kredit ini merupakan bukti ketangguhan keuangan PT Vale serta kekuatan kemitraan strategisnya. Dengan akses yang lebih luas terhadap pembiayaan yang kompetitif, PT Vale berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan penciptaan nilai, memperkuat perannya sebagai kontributor utama dalam pembangunan ekonomi Indonesia.

 

3 dari 5 halaman

Vale Indonesia Bangun Smelter HPAL Senilai USD 1,4 Miliar

Sebelumnya, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menandatangani kerja sama dengan GEM CO., Ltd untuk pembangunan smelter berteknologi High-Pressure Acid Leaching (HPAL).

Proyek bernilai USD 1,4 miliar atau sekitar Rp 22,12 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.806)  berlokasi di Sulawesi Tengah, bertujuan untuk menjadi pabrik pengolahan nikel net-zero.

Proyek itu akan hasilkan produksi setidaknya 60.000 ton nikel dalam bentuk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) setiap tahun, yang merupakan komponen penting untuk baterai sistem penyimpanan energi (ESS).

Investasi ini mencakup pengembangan Pusat Penelitian dan Pengembangan sebesar USD 40 juta untuk transfer pengetahuan dan pengembangan talenta lokal Indonesia.

Lalu sekitar USD 30 juta untuk ESG Compound yang mencakup lanskap hijau, asrama karyawan, suplai air domestik, dan pengolahan limbah. Serta USD 10 juta untuk komitmen pembangunan masyarakat dan fasilitas umum.

"Visi kami untuk Proyek HPAL ini adalah menetapkan standar global baru dalam produksi MHP berkelanjutan,” kata CEO PT Vale, Febriany Eddy dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (12/11/2024).

 

4 dari 5 halaman

Produksi MHP

Didesain sebagai proyek net-zero, fasilitas ini akan memproduksi MHP dengan praktik ramah lingkungan dan teknologi terkini untuk pengolahan nikel yang berkelanjutan. Melalui kolaborasi lintas pasar internasional, proyek ini memperkuat peran sentral Indonesia dalam peralihan energi bersih di dunia.

"Proyek ini bukan hanya sekadar produksi MHP, melainkan sebagai model pengelolaan sumber daya yang bertanggung jawab yang bermanfaat bagi Indonesia dan dunia. Dengan mengintegrasikan teknologi canggih, praktik ramah lingkungan, dan komitmen terhadap produksi net-zero, kami membentuk masa depan di mana Indonesia diakui sebagai pemimpin dalam pengembangan industri berkelanjutan," imbuh Febriany.

Selaras dengan target pertumbuhan ekonomi pemerintah Indonesia sebesar 8%, Proyek HPAL ini dirancang untuk menciptakan lapangan kerja, menarik investasi baru, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal di komunitas sekitarnya.

Proyek ini akan menjadi katalisator aktivitas ekonomi yang membantu meningkatkan komunitas lokal sekaligus memperkuat reputasi global Indonesia sebagai kekuatan industri berkelanjutan.

 

5 dari 5 halaman

Berdayakan Tenaga Kerja Indonesia

Memberdayakan tenaga kerja indonesia melalui inovasi dan transfer pengetahuan, salah satu pilar proyek ini adalah rencana mendirikan pusat penelitian yang berfokus pada pengembangan teknologi HPAL, guna memberdayakan profesional Indonesia melalui transfer teknologi dan pengembangan keterampilan.

Meningkatkan pendidikan, keterampilan, dan kapasitas teknis akan memastikan bahwa talenta Indonesia siap untuk mendorong gelombang pertumbuhan industri berikutnya.

Proyek ini diharapkan menjadi pabrik pengolahan MHP net-zero. Dedikasi PT Vale dan GEM dalam pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan mencerminkan visi bersama tentang pengelolaan sumber daya yang bertanggung jawab, sesuai dengan standar keberlanjutan global.

Proyek ini menunjukkan kepada dunia bahwa industri nikel Indonesia siap menghadapi tantangan transisi energi hijau sambil memenuhi tanggung jawab standard lingkungan tertinggi.

"PT Vale adalah perusahaan kelas dunia yang mengedepankan aspek ESG yang baik. Kami bangga dapat bekerjasama dengan PT Vale untuk menyediakan bahan baku yang mendukung peralihan global menuju energi terbarukan. Proyek HPAL ini merupakan kolaborasi vital yang menggabungkan keahlian kami mengolah material berkelanjutan dengan sumber daya Indonesia yang melimpah," kata Pimpinan GEM Co., Ltd., Prof. Xu Kaihua.