Liputan6.com, Jakarta - PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk menambah modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD/private placement). Hal itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 6 Desember 2024.
"Dana segar yang diperoleh dari penambahan modal ini akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan membiayai ekspansi bisnis,” demikian seperti dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (7/12/2024).
Baca Juga
Selain itu, RUPSLB Perseroan juga menyetujui perubahan susunan anggota direksi Perseroan. Perubahan ini diharapkan dapat semakin memperkuat kinerja manajemen Perseroan dalam mencapai target bisnis. Susunan Anggota Direksi berdasarkan hasil RUPSLB adalah sebagai berikut:
Advertisement
Presiden Direktur : Teddy Nuryanto Oetomo
Wakil Presiden Direktur : Jason Laurence Greive
Direktur : Titien Supeno
Direktur : Anthony Kartono Tan
Keputusan lain dari RUPSLB tersebut adalah menyetujui perubahan penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham. Dana hasil initial public offering (IPO) yang dilakukan pada April 2023 tersebut akan dialokasikan untuk belanja modal (capital expenditure) pembangunan pabrik High Pressure Acid Leach (HPAL) yang membutuhkan pembiayaan segera.
Keputusan lain dari RUPSLB tersebut adalah menyetujui perubahan penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham. Dana hasil initial public offering (IPO) yang dilakukan pada April 2023 tersebut akan dialokasikan untuk belanja modal (capital expenditure) pembangunan pabrik High Pressure Acid Leach (HPAL) yang membutuhkan pembiayaan segera.
"Keputusan-keputusan yang diambil dalam RUPSLB ini merupakan langkah strategis MBMA untuk memperkuat posisi kami dalam rantai nilai mineral strategis dan bahan baku baterai kendaraan bermotor listrik,” ujar Corporate Secretary PT Merdeka Battery Materials Tbk, Deny Greviartana Wijaya, Jumat, 6 Desember 2024, seperti dikutip dari keterangan resmi.
MBMA saat ini berada dalam fase ekspansi untuk mendorong pertumbuhan kinerja. Menurut laporan keuangan kuartalan dan tahun berjalan yang belum diaudit, Perusahaan mencatat peningkatan pendapatan sebesar 58% menjadi USD 1,378 miliar hingga akhir kuartal III/2024.
Kesepakatan Akuisisi
Sebagai bagian dari strategi pertumbuhannya, MBMA juga telah mencapai kesepakatan untuk akuisisi 12,5% saham PT Meiming New Energy Material (PT Meiming). PT Meiming saat ini tengah melaksanakan commissioning pabrik HPAL (High Pressure Acid Leach) berkapasitas 25.000 ton per tahun yang berlokasi di Kawasan Industri milik PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).
Proses commissioning pabrik HPAL PT Meiming saat ini masih memanfaatkan fasilitas FPP (Feed Preparation Plant) yang ada di IMIP. Nantinya, pabrik HPAL akan beralih memanfaatkan fasilitas FPP di tambang nikel milik anak usaha MBMA, PT Sulawesi Cahaya Mineral (PT SCM), setelah selesai dibangun pada pertengahan 2025.
Proyek-proyek strategis lain juga memperlihatkan kemajuan yang positif. Pada kuartal III/2024, proses commissioning pabrik asam sulfat (“Acid, Iron, Metals atau AIM”) yang dioperasikan oleh PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI) terus berjalan dengan sukses.
Commissioning Train 1 telah menghasilkan 77.555 ton asam sulfat, sementara Train 2 telah berhasil menjalani commissioning pada September 2024 dan menghasilkan 4.478 ton asam sulfat. Selain itu, pembangunan pabrik katoda tembaga juga memasuki tahap akhir. Beberapa bagian dan peralatan produksi telah mulai memasuki fase commissioning selama kuartal ini.
Selain itu, hingga akhir kuartal ketiga, pembangunan pabrik HPAL PT ESG New Energy Material (PT ESG) telah rampung 85%. Commissioning untuk Train A dengan kapasitas 20.000 ton per tahun ditargetkan dapat dimulai pada akhir 2024, sementara Train B yang akan menambah kapasitas sebesar 10.000 ton per tahun diperkirakan akan menyusul pada paruh pertama 2025.
“Seluruh langkah strategis, termasuk ekspansi proyek-proyek MBMA, dilakukan guna mencapai pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan,” ujar Deny.
Advertisement
Private Placement, Merdeka Battery Lepas 10,79 Juta Saham
Sebelumnya, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) akan menambah modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau private placement.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI),ditulis Senin (2/12/2024), PT Merdeka Battery Materials Tbk melepas maksimal 10.799.541.990 saham atau maksimal 10 persen dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh atau modal disetor dalam rangka private placement.
Dana hasil private placement akan dipakai Perseroan untuk mengembangkan kegiatan usaha sehingga perlu memperkuat struktur permodalan. Adapun rincian rencana penggunaan dana private placement antara lain sebagai berikut:
1.Sebesar 15 persen dari total dana untuk kebutuhan modal kerja Perseroan dan grup Perseroan termasuk namun tidak terbatas pada biaya karyawan, biaya jasa profesional, biaya pajak dan biaya keuangan.
2.Pengembangan usaha Perseroan dan grup Perseroan baik dalam bentuk belanja modal dan atau pembellian saham dan atau pembelian aset dan atau penyertaan saham dan atau pemberian pinjaman serta metode transaksi yang sesuai pada satu atau lebih perusahaan dengan industri yang sesuai atau terkait dengan dan atau menunjang kegiatan usaha Perseroan dan grup Perseroan.
“Persentase ini dapat berubah sesuai dengan kebutuhan Perseroan dan grup Perseroan,” demikian seperti dikutip.
Untuk harga pelaksanaan penerbitan saham baru dalam rangka private placement merujuk pada ketentuan dalam lampiran I Surat Keputusan Direksi BEI Nomor Kep-00101/BEI/12-2021 perihal perubahan peraturan Nomor I-A tentang pencatatan saham dan efek bersifat ekuitas selain saham yang diterbitkan oleh perusahaan tercatat pada 21 Desember 2021.
“Harga pelaksanaan saham baru Perseroan tersebut paling sedikit 90 persen dari rata-rata harga penutupan saham Perseroan selama kurun waktu 25 hari bursa berturut-turut di pasar regular sebelum tanggap permohonan pencatatan saham baru hasil private placement kepada BEI disampaikan,” demikian seperti dikutip.
Dilusi Saham
Setelah private placement, pemegang saham Perseroan antara lain PT Merdeka Energi Nusantara sebesar 45,49 persen, Huayong International sebesar 6,86 persen, PT Alam Permai sebesar 4,93 persen. Kemudian Winato Kartono sebesar 1,98 persen, masyarakat sebesar 31,63 persen dan investor dari hasil private placement sebesar 9,09 persen.
Selain itu, persentase kepemilikan saham dari pemegang saham Perseroan saat ini akan alami dilusi sebesar maksimal 9,1 persen.
Penerbitan Saham Baru dari PMTHMETD I akan meningkatkan jumlah saham yang dikeluarkan Perseroan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham Perseroan. Pelaksanaan PMTHMETD I juga akan memberikan dana tambahan bagi Perseroan untuk mendukung pengembangan kegiatan usaha Perseroan dan memperkuat struktur permodalan Perseroan.
"Manfaat tersebut secara tidak langsung akan meningkatkan nilai tambah bagi para pemegang saham Perseroan,” demikian seperti dikutip.
Untuk menggelar pelaksanaan private placement ini, Perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 6 Desember 2024.
Advertisement