Sukses

IHSG Diprediksi Terus Menguat, Tengok Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG akan berada di level support 7,041, 6,998 dan level resistance 7,450, 7,521 pada perdagangan Senin ini.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,95% ke 7,382 pada perdagangan Jumat lalu. Penguatan ini disertai dengan munculnya volume pembelian.

Analis MNC Sekuritas memperkirakan penguatan IHSG ini akan terus berlanjut pada perdagangan Senin pagi ini.

"Kami perkirakan posisi IHSG sedang berada pada bagian dari wave B dari wave (2), sehingga IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatannya untuk menguji area 7,471," tulis analis MNC Sekuritas dalam kajiannya,

"Cermati akan adanya retrace dalam jangka pendek, dimana IHSG akan menguji 7,171-7,252," tambah kajian tersebut.

IHSG akan berada di level support 7,041, 6,998 dan level resistance 7,450, 7,521 pada perdagangan Senin ini.

Untuk diketahui, IHSG ditutup menguat 69,47 poin atau 0,95 persen ke posisi 7.382,78. Sementara indeks LQ45 naik 1,39 poin atau 0,16 persen ke posisi 875,84.

 

Rekomendasi Saham

Saham BBRI menguat 1,17% ke 4,310 disertai dengan munculnya volume pembelian. Selama masih mampu berada di atas 4,160 sebagai stoplossnya, maka posisi BBRI diperkirakan sedang berada pada bagian awal dari wave [i] dari wave C.

BRIS menguat 0,34% ke 2,980 disertai dengan munculnya volume pembelian, pergerakan BRIS pun mampu berada di atas MA60. Kami perkirakan, posisi BRIS saat ini sedang berada pada bagian dari wave [ii] dari wave 5 pada skenario hitam.

ERAA menguat 2,48% ke 414 dan masih didominasi oleh volume pembelian. Saat ini, posisi ERAA diperkirakan sedang berada pada bagian awal dari wave 3, sehingga ERAA masih berpeluang melanjutkan penguatannya.

2 dari 3 halaman

IHSG Ditutup Menguat ke 7.382, Saham Teknologi Jadi Penopang

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Jumat ini. Penguatan IHSG ini dipimpin oleh saham-saham sektor teknologi.

Pada Jumat (6/12/2024), IHSG ditutup menguat 69,47 poin atau 0,95 persen ke posisi 7.382,78. Sementara indeks LQ45 naik 1,39 poin atau 0,16 persen ke posisi 875,84.

“Bursa saham regional Asia cenderung bergerak mixed (variatif). Tampaknya, pelaku pasar fokus pada rilis data ketenagakerjaan yang akan memberikan petunjuk mengenai arah kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS), serta gejolak politik di Asia dan Eropa yang berpotensi memicu volatilitas pasar,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dikutip dari Antara. 

Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa ekonomi AS lebih kuat dibandingkan perkiraan saat bank sentral mulai memangkas suku bunga acuan pada September 2024.

Pelaku pasar membaca pernyataan Powell sebagai sinyal dukungan terhadap penurunan suku bunga acuan yang lebih lambat.

Di sisi lain, pelaku pasar juga memiliki ekspektasi bahwa otoritas China akan memperkenalkan langkah-langkah kebijakan ekonomi yang mendukung. Pelaku pasar berharap pada hasil positif dari forum kerja ekonomi pusat yang akan datang dan pertemuan Politbiro di China.

Selain itu, optimisme muncul bahwa bank sentral China akan memberikan pelonggaran moneter lebih lanjut pada tahun depan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengatasi deflasi.

3 dari 3 halaman

Sentimen Dalam Negeri

Dari dalam negeri, pergerakan IHSG berpeluang melanjutkan tren positif, katalis positif didukung oleh hasil pertemuan Presiden Prabowo dengan Wakil Ketua DPR, yang mana disepakati bahwa kenaikan PPN sebesar 12 persen pada awal tahun 2025 akan diterapkan secara selektif hanya pada barang-barang mewah, sedangkan barang dan jasa lainnya tetap dikenakan PPN sebesar 11 persen.

Artinya, barang kebutuhan pokok dan layanan yang langsung berkaitan dengan masyarakat akan tetap dikenakan tarif pajak yang berlaku saat ini, yaitu 11 persen.

Bank Indonesia (BI) menilai cadangan devisa yang ada mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Video Terkini