Sukses

Kinerja Akhir 2024 Diramal Moncer, Bagaimana Rekomendasi Saham BNGA?

Bank CIMB Niaga tumbuh 4,7% yoy menjadi Rp 5,1 triliun pada September 2024. Hal ini sejalan dengan pendapatan bunga yang tumbuh 7,8% yoy menjadi Rp 18 triliun pada September 2024.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) mencatatkan kinerja positif pada periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2024. Oleh sebab itu, Phintraco Sekuritas mempertahankan rating beli (buy) untuk BNGA.

"Harga saham BNGA terpantau berada pada posisi 1.780 pada penutupan Jumat, 6 Desember 2024. Selanjutnya, target price pada 2.315 dengan potensi kenaikan 30,03%," ula analis Phintraco Sekuritas, Nurwachidah dalam risetnya, Senin (9/12/2024).

Selama periode sembilan bulan tahun ini, laba bersih Bank CIMB Niaga tumbuh 4,7% yoy menjadi Rp 5,1 triliun pada September 2024. Hal ini sejalan dengan pendapatan bunga yang tumbuh 7,8% yoy menjadi Rp 18 triliun pada September 2024.

Selain itu, beban provisi pada September 2024 tercatat sebesar Rp 1,5 triliun, turun 17,1% yoy dari Rp 4,9 triliun pada September 2023. Dengan demikian, BNGA dapat mengoptimalkan laba bersih pada September 2024 meskipun terjadi kenaikan Beban Bunga (+22,8% yoy) pada September 2024.

BNGA merevisi panduan Biaya Kredit (COC) menjadi di bawah 1% untuk full year 2024. BNGA menurunkan COC menjadi 0,88% pada September 2024 dari 1,22% pada September 2023. COC BNGA cenderung menurun dalam lima tahun terakhir. Secara berurutan, COC BNGA tahun 2019-2023 masing-masing adalah 1,7%, 2,8%, 2,4%, 1,8%, 1,0%. Hal ini mendasari optimisme BNGA untuk merevisi panduan COC tahun 2024 menjadi di bawah 1% dari target sebelumnya sebesar 1,0%-1,1%. Pertumbuhan kredit diiringi dengan perbaikan kualitas aset pada September 2024.

BNGA mencatat pertumbuhan kredit sebesar 6,4% yoy menjadi Rp 218,5 triliun pada September 2024. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh kredit koRp orasi yang tumbuh 7,1% yoy pada September 2024 dengan kontribusi sebesar 39% terhadap total kredit. Di tengah pertumbuhan kredit tersebut, BNGA tetap berhasil menekan NPL bruto menjadi 2,0% pada September 2024 dari 2,4% pada September 2023.

"Hal ini sejalan dengan upaya BNGA untuk menjaga kualitas portofolio kredit korporasi dari perusahaan-perusahaan lokal dan multinasional papan atas," kata Nurwachidah.

 

2 dari 3 halaman

Likuiditas

Terkait likuiditas, Loan to Deposit Ratio (LDR) BNGA terjaga di level 84,3% pada September 2024, turun 20 bps yoy dari September 2023. Current Account Saving Account (CASA) tumbuh 8,8% yoy pada September 2024. BNGA berhasil menjaga pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK), di mana DPK tumbuh 8,8% yoy menjadi Rp 256 triliun pada September 2024.

CASA tercatat sebesar Rp 171 triliun, naik 8,8% yoy, dengan rasio CASA sebesar 67,7% pada September 2024. Sementara itu, CASA pada tahun 2019 tercatat sebesar 55,3%, dengan CAGR sebesar 59% selama 5 tahun terakhir. Pencapaian ini diiringi dengan posisi CASA yang kuat dari segmen ritel dan nonritel dengan mengoptimalkan aplikasi digital BNGA.

Pertumbuhan CASA dan pertumbuhan kredit yang selektif masih menjadi fokus BNGA. BNGA akan terus fokus pada pembiayaan korporasi dan konsumer. BNGA akan mengoptimalkan penyaluran KPR untuk segmen konsumer dengan fokus pada kota-kota sekunder tanpa mengabaikan kota-kota besar (dengan Risk-Adjusted Return on Capital yang rendah) yang mana KPR memberikan kontribusi tertinggi (57%) untuk segmen konsumer.

 

3 dari 3 halaman

OCTO

"Selain itu, BNGA terus mengembangkan layanan seluler OCTO agar pertumbuhan CASA dapat terus berlanjut. Maka kami perkirakan BNGA dapat membukukan pertumbuhan pendapatan bunga sebesar 7% pada full year 2025," ulas Nurwachidah.

Dengan menggunakan metode Discounted cash flow dengan required return sebesar 9,4% dan terminal growth sebesar 4%, Nurwachidah memperkirakan nilai wajar BNGA sebesar Rp 2.315 (8,57x expected P/E). "Oleh karena itu, kami mempertahankan rating beli untuk BNGA dengan potensi kenaikan sebesar 30,03%," tulis Nurwachidah.