Sukses

Saham JARR Ngacir Usai Presiden Prabowo Kenalkan Haji Isam ke Investor Jepang

Saham Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) berada dalam tren naik pada awal pekan ini. Pada perdagangan Selasa, 10 Desember 2024, JARR sempat naik ke posisi 394, sebelum ditutup ke posisi 352 atau turun 3,83% dari penutupan sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta Saham Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) berada dalam tren naik pada awal pekan ini. Pada perdagangan Selasa, 10 Desember 2024, JARR sempat naik ke posisi 394, sebelum ditutup ke posisi 352 atau turun 3,83% dari penutupan sebelumnya.

Meski begitu, dalam lima hari terakhir, saham JARR telah naik 20,55%. Penguatan harga saham JARR terjadi usai Presiden Prabowo mengenalkan bos Jhonlin Agro Raya, Andi Syamsudin Arsyad alias Haji Isam ke investor Jepang.

Pada akhir pekan lalu, Presiden Prabowo Subianto bertemu delegasi Japan-Indonesia Association (JAPINDA) dan The Jakarta Japan Club (JJC) di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat. Pada pertemuan itu, sejumlah menteri hingga pengusaha turut hadir mendampingi Prabowo.

Salah satu pengusaha yang hadir adalah Haji Isam. Prabowo mengenalkan Haji Isam sebagai salah satu pengusaha terkemuka asal Kalimantan. Dilansir dari berbagai sumber, Haji Isam lahir pada 1 Januari 1977 di Batulicin, Kalimantan Selatan. Akan tetapi, keluarga besar Haji Isam berasal dari sebuah desa di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, daerah itu adalah daerah etnis Bugis.

Namun, tak banyak yang tahu jika Haji Isam pernah mengalami ekonomi sulit. Profesi pertama Haji Isam adalah sopir pengangkut kayu sebelum membangun kerajaan bisnisnya. Selain itu, dia juga pernah bekerja serabutan, mulai dari dari tukang tebang pohon, tukang ojek, sampai jadi buruh angkut.

Saat ini, Haji Isam asal tercatat sebagai pemilik Jhonlin Group (JG). Jhonlin Group merupakan induk perusahaan dari beberapa unit bisnis seperti pertambangan, jasa pelabuhan, jasa transportasi udara, bongkar-muat di laut lepas, agro bisnis, jasa keamanan, hingga infrastruktur dan manufaktur.

Di tangan Haji Isam, Grup Jhonlin mengembangkan gurita bisnis mulai dari tambang batu bara, penerbangan, kayu hingga gula, dari minyak sampai energi dengan pabrik biodiesel. Bahkan, ia mengembangkan grup Jhonlin yang memiliki sekitar 60 perusahaan.

Video Terkini