Liputan6.com, Jakarta - PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) menetapkan target kontrak baru untuk tahun sebesar Rp 1,6- Rp 1,9 triliun. target itu meningkat sekitar 25 persen dibanding proyeksi raihan kontrak baru pada 2024.
Kontak baru yang dibidik pada 2025 mayoritas dari swasta dengan porsi mencapai 90 persen. Sisanya, proyek pemerintah dan badan usaha milik negara (BUMN) masing-masing sebesar 5 persen. Direktur Utama PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk, Djoko Prabowo menjelaskan, hal itu salah satunya memperhatikan anggaran infrastruktur pemerintah yang turun pada APBN 2025.
Baca Juga
"Untuk saat ini fokus lebih ke swasta. Di pemerintah hanya kami taruh sekitar 10-20 persen, karena memang kondisi saat ini pemerintah sudah menurunkan prioritas dari infrastruktur di Indonesia. Jadi kami harus mengikuti kondisi, sasaran kami lebih ke swasta," kata Djoko dalam paparan publik perseroan, dikutip Jumat (13/12/2024).
Advertisement
Hingga saat ini, total kontrak dihadapi yang sedang dikerjakan oleh Perseroan mencapai Rp 2,9 triliun. Komposisinya, 36 persen dari proyek carry over dan 64 persen dari kontrak baru 2024.
"Porsi 64 persen dari kontrak baru yang diperoleh Perseroan tahun ini akan turut menjadi kontribusi nilai carry over yang akan dikerjakan tahun 2025, dikarenakan kontrak baru Perseroan mayoritas diperoleh pada kuartal II dan kuartal III tahun ini," imbuh Djoko.
Sebagian besar kontrak dihadapi yang sedang dikerjakan oleh Perseroan itu berasal dari BUMN dengan porsi 45 persen. Didudul swasta dengan porsi 34 persen. Sisanya 21 persen berasal dari proyek pemerintah.
Â
Target Pendapatan
Sebelumnya, PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) mengincar pendapatan usaha mencapai Rp 1,2 triliun pada 2025. Target itu meningkat sekitar 50 persen dibandingkan target pendapatan pada tahun ini.
"Sebanyak 48 persen dari target pendapatan pada 2025 berasal dari proyek baru dan 52 persen lainnya merupakan carry over 2025," ungkap Direktur PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk, Hudik Pramono dalam paparan publik DGIK, dikutip Jumat (13/12/2024).
Dari pendapatan itu, perseroan mengincar laba bersih Rp 65– Rp 75 miliar pada 2025. Target laba itu naik sekitar 30-50 persen dibandingkan proyeksi laba bersih tahun 2024 di kisaran Rp 40-50 miliar.
"Angka target yang dipasang tahun ini telah kami ukur dan pertimbangkan dengan matang, tentunya dengan melihat pada penyerapan pada proyek berjalan saat ini serta beberapa proyek baru yang telah disasar dan diikutkan tendernya dapat diperoleh oleh Perseroan di tahun mendatang," imbuh Hudik.
Â
Advertisement
Kinerja dalam 5 Tahun
Kinerja keuangan Perseroan dalam lima tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan yang positif, terlihat dari peningkatan pada pendapatan usaha, laba usaha, serta laba bersih yang tumbuh signifikan setiap tahun.
Untuk merealisasikan target tahun depan, perseroan juga telah menyiapkan sejumlah strategi. Antara lain, pengembangan jumlah dan kapasitas serta peningkatan kualitas pada SDM Perseroan. Pemanfaatan dan pengaplikasian digitalisasi guna menciptakan proses kerja yang lebih efektif dan efisien.
"Bersamaan dengan itu, perseroan senantiasa menerapkan tata kelola pada proses bisnis yang sesuai regulasi berlaku. Serta, memastikan seluruh proses berjalan secara efektif dan efisien atau Operation Excellence," pungkas Hudik.