Liputan6.com, Jakarta - Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon (PMDK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi mengatakan, penghimpunan dana di pasar modal masih dalam tren yang positif, tercatat nilai Penawaran Umum mencapai Rp219,45 triliun.
Di antaranya merupakan fund raising dari 34 emiten baru yang melakukan fund raising dan penawaran umum dengan nilai mencapai Rp51,20 triliun melalui IPO Saham, Penerbitan EBUS dan Penawaran Umum oleh Pemegang Saham.
Baca Juga
"Sementara itu, masih terdapat 133 pipeline Penawaran Umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp58,34 triliun," kata Inarno dalam Konferensi Pers RDKB November 2024, di Jakarta, Jumat (13/12/2024).
Advertisement
Lebih lanjut, Inarno menyampaikan, untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF), sejak pemberlakuan ketentuan SCF hingga 29 November 2024, telah terdapat 18 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 694 penerbitan Efek, 170.450 pemodal, dan total dana SCF yang dihimpun dan teradministrasi di KSEI sebesar Rp1,33 triliun.
Pada Bursa Karbon, sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 29 November 2024, tercatat 94 pengguna jasa yang mendapatkan izin dengan total volume sebesar 906.440 tCO2e dan akumulasi nilai sebesar Rp50,55 miliar, dengan rincian nilai transaksi 19,83 persen di Pasar Reguler, 43,39 persen di Pasar Negosiasi, 36,56 persen di Pasar Lelang, dan 0,22 persen di marketplace.
"Ke depan, potensi Bursa Karbon masih sangat besar mempertimbangkan terdapat 4.089 pendaftar yang tercatat di Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI) dan tingginya potensi unit karbon yang dapat ditawarkan," ujar dia.
Pasar Saham
Adapun untuk pasar saham domestik di November 2024 tercatat melemah sebesar 6,07 persen mtd per 29 November 2024 ke level 7.114,27. Nilai kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp12.000 triliun atau turun 5,48 persen mtd. Sementara itu, non-resident mencatatkan net sell sebesar Rp16,81 triliun mtd.
"Secara mtd, pelemahan terjadi hampir di seluruh sektor dengan pelemahan terbesar di sektor basic materials dan property & real estate. Di sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi harian pasar saham tercatat Rp12,78 triliun ytd," ujarnya.
Di sisi lain, di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI naik 0,15 persen mtd (naik 4,95 persen ytd) ke level 393,14, dengan yield SBN rata-rata naik 8,41 bps mtd per 29 November 2024 dan non-resident mencatatkan net sell sebesar Rp13,07 triliun mtd per 29 November 2024. Untuk pasar obligasi korporasi, investor non-resident mencatatkan net buy sebesar Rp0,22 triliun mtd (ytd: net sell Rp2,45 triliun).
Di industri pengelolaan investasi, nilai Asset Under Management (AUM) tercatat sebesar Rp844,04 triliun (turun 0,95 persen mtd atau naik 2,34 persen ytd) pada 29 November 2024, dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana tercatat sebesar Rp494,45 triliun atau turun 1,17 persen mtd pada 29 November 2024 dan tercatat net subscription sebesar Rp3,0 triliun mtd.
Advertisement
OJK Beberkan Kinerja Pasar Modal RI per Oktober 2024, Perkasa atau Lesu?
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi mengungkapkan kapitalisasi pasar saham Indonesia mencapai Rp 12.719 triliun naik 1,34 persen dari bulan lalu, sedangkan secara tahunan naik 9,02 persen year to date.
Adapun nonresiden mencatatkan net sell sebesar Rp 9,5 triliun dalam sebulan terakhir, tetapi secara tahunan non residen telah mencatatkan net buy Rp 40,14 triliun. Selain itu, Friderica menyebut penghimpunan modal di pasar modal masih mencatatkan tren positif pada Oktober 2024.
“Tercatat nilai penawaran umum mencapai Rp 159,19 triliun, di mana Rp 4,66 triliun diantaranya merupakan fund raise dari 30 emiten baru,” kata Friderica dalam konferensi pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan & Kebijakan OJK Hasil RDK Bulanan Oktober 2024, Jumat (1/11/2024).
IHSG Menguat
Selain itu pasar saham domestik hingga 29 Oktober Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,05 persen secara month to date ke level 7.606,60. Adapun secara tahunan telah menguat 4,59 persen.
Kemudian untuk bursa karbon, sejak diluncurkan 26 September 2023 hingga 29 Oktober 2024, tercatat 90 pengguna jasa yang mendapatkan izin dengan total volume 614.454 ton Co2 ekuivalen dengan akumulasi nilai 37,09 miliar.
Sejak 25 September 2024-Oktober 2024 OJK mengenakan sanksi administratif berupa dengan denda dengan total Rp 2,7 miliar kepada dua pihak dan dua Manajer Investasi.
Advertisement