Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang koreksi pada perdagangan Senin (16/12/2024). IHSG akan melemah ke posisi 7.228-7.283.
IHSG kembali turun 0,94 persen ke posisi 7.324 dan masih didominasi oleh tekanan jual pada perdagangan Jumat, 13 Desember 2024.
Baca Juga
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, koreksi IHSG sudah mencapai area koreksi yang diberikan. Namun, tetap waspadai akan ada koreksi lanjutan ke rentang 7.228-7.283 sekaligus menguji area support.
Advertisement
“Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan akan ada penguatan dalam jangka pendek ke rentang 7.393-7.423,” tutur dia dalam catatannya.
Herditya menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.283,7.041 dan level resistance 7.530,7.654.
Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi mengatakan, IHSG terlihat kembali melakukan koreksi dan menguji support garis moving average (MA) 200 harian dengan volume rendah.
“Selama di atas garis MA200 maka berpeluang untuk kembali rebound dan breakout resistance garis MA50 untuk menguji resistance garis MA100,” ujar dia.
Ia menuturkan, jika breakdown garis MA200, IHSG berpeluang untuk kembali melemah dna menguji support garis MA20 untuk mengkonfirmasi fase minor sideways-nya. “Range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.300-7.500,” tutur dia.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan level resistance di level 7.300-7.400.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), PT Darma Henwa Tbk (DEWA), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Sedangkan PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS), PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS), dan PT Indosat Tbk (ISAT).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) - Buy on Weakness
Saham AUTO bergerak flat ke 2.350 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Kami memperkirakan, posisi AUTO saat ini sedang berada pada bagian dari wave (ii) dari wave [c]," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 2.280-2.330
Target Price: 2.400, 2.480
Stoploss: below 2.250
2.PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) - Buy on Weakness
Saham CUAN menguat 10,49% ke 8.950 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian. "Kami perkirakan posisi CUAN sedang berada di akhir wave [iii] dari wave 1," kata Herditya.
Buy on Weakness: 8.200-8.725
Target Price: 9.400, 9.650
Stoploss: below 6.500
3.PT Darma Henwa Tbk (DEWA) - Buy on Weakness
Saham DEWA terkoreksi 4,88% ke 117 disertai dengan munculnya volume penjualan. Herditya menuturkan, pihaknya perkirakan, posisi DEWA saat ini berada pada bagian dari wave [b] dari wave B pada skenario hitam.
Buy on Weakness: 111-115
Target Price: 128, 139
Stoploss: below 101
4.PT United Tractors Tbk (UNTR) - Buy on Weakness
Saham UNTR menguat 0,63% ke 28,125 dan masih didominasi oleh volume pembelian. Saat ini, diperkirakan posisi UNTR sedang berada pada bagian dari wave (ii) dari wave [i] dari wave 3.
Buy on Weakness: 26.700-27.375
Target Price: 28.500, 29.325
Stoploss: below 25.750
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Kinerja IHSG Sepekan
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot pada periode 9-13 Desember 2024. Hal itu didorong dari sejumlah faktor eksternal.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (14/12/2024), IHSG turun 0,79 persen menjadi 7.324,78. Pada pekan lalu, IHSG meroket 3,77 persen ke posisi 7.382,78.
Kapitalisasi pasar bursa terpangkas 0,54 persen menjadi Rp 12.604 triliun dari pekan lalu Rp 12.673 triliun. Pada pekan ini, peningkatan terjadi pada nilai transaksi harian bursa yang mencapai 88,39 persen menjadi Rp 20,20 triliun dari Rp 10,72 triliun pada pekan lalu.
Peningkatan diikuti oleh rata-rata volume transaksi harian bursa sebesar 27,88 persen menjadi 23,32 miliar saham dari pekan lalu 18,22 miliar saham. Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa naik 0,15 persen menjadi 1,241 juta kali transaksi dari 1,239 juta kali transaksi pada pekan lalu.
Investor asing menjual saham Rp 2,7 triliun pada pekan ini. Kondisi ini berbeda pada pekan lalu, investor asing beli saham Rp 1,07 triliun.
Kata Analis
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pada pekan ini, IHSG melemah 0,79 persen didorong sejumlah faktor eksternal. Pertama, rilis data ekonomi China seperti inflasi dan neraca dagang. “Inflasi cenderung melandai meskipun neraca dagangnya menguat,” ujar Herditya saat dihubungi Liputan6.com.
Kedua, rilis data inflasi dan Producer Price Index (PPI) Amerika Serikat. Inflasi naik 2,7 persen YoY (vs 2,6 persen YoY). Herditya mengatakan, hal itu meningkatkan probabilitas akan pemangkasan suku bunga bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed). Ketiga, nilai tukar rupiah yang cenderung melemah serta aksi ambil untung investor diperkirakan juga turut bebani pergerakan IHSG.
“Untuk sepekan ke depan, kami perkirakan IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya dengan support 7.107 dan resistance 7.449,” tutur dia.
Adapun untuk sentimen pekan depan antara lain rilis data industri China yang cenderung flat dan suku bunga China. “Kedua, rilis data neraca dagang dan BI Rate. Ketiga Fed Fund Rate (FFR), dan personal consumption expenditure (PCE) AS,” ujar dia.
Advertisement