Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang rawan koreksi pada perdagangan Kamis (19/12/2024). IHSG akan menguji area 7.065.
IHSG melemah 0,70 persen ke posisi 7.107 dan masih didominasi oleh tekanan jual pada perdagangan Rabu, 18 Desember 2024.
Baca Juga
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, saat ini posisi IHSG berada pada akhir wave (b) dari wave B sehingga diperkirakan pergerakannya masih rawan koreksi untuk menguji area 7.065.
Advertisement
Herditya mengatakan, IHSG berada di level support 7.041,6.967 dan level resistance 7.229,7.341 pada perdagangan Kamis pekan ini.
Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat kembali melakukan koreksi dengan lower low level tetapi volume rendah. Ia mengatakan, meski masih berpeluang melakukan koreksi terlihat terbatas mendekati level terendah pada November 2024.
“Namun, jika mampu rebound dan breakout garis MA20, IHSG berpeluang untuk kembali membuat higher high (HH) level dan menguji resistance garis MA200,” tutur Wafi.
Ia mengatakan, range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.000-7.200.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas berpotensi melemah terbatas dengan level support dan level resistance di 7.100-7.220.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Indah Kiat Pulp and Papers Tbk (INKP), dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).
Sedangkan Wafi memilih saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) - Buy on Weakness
Saham ADRO menguat 3,19% ke 2.590 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Selama ADRO masih mampu berada di atas 2.480 sebagai stoplossnya, posisi ADRO diperkirakan sedang berada pada bagian awal dari wave [y] dari wave 4," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 2.540-2.580
Target Price: 2.790, 2.980
Stoploss: below 2.480
2.PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) - Buy on Weakness
Saham GOTO bergerak flat ke 70 disertai dengan munculnya volume pembelian, pergerakan GOTO pun masih mampu berada di atas MA60. "Saat ini, posisi GOTO diperkirakan berada pada bagian dari wave [ii] dari wave C," tutur dia.
Buy on Weakness: 65-69
Target Price: 73, 78
Stoploss: below 61
3.PT Indah Kiat Pulp and Papers Tbk (INKP) - Buy on Weakness
Saham INKP terkoreksi 2,50% ke 6.825 dan masih disertai oleh tekanan jual. Herditya memperkirakan, posisi INKP saat ini berada pada bagian dari wave (v) dari wave [iii], sehingga INKP masih rawan melanjutkan koreksinya.
Buy on Weakness: 6.600-6.825
Target Price: 7.175, 7.525
Stoploss: below 6.425
4.PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) - Buy on Weakness
Saham MAPI menguat 2,21% ke 1.390 disertai dengan munculnya volume pembelian. Herditya menuturkan, selama saham MAPI masih mampu berada di atas 1.350 sebagai stoplossnya, posisi MAPI saat ini diperkirakan berada pada bagian awal dari wave 2 dari wave (C).
Buy on Weakness: 1.360-1.380
Target Price: 1.475, 1.555
Stoploss: below 1.350
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 18 Desember 2024
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan saham Rabu (18/12/2024). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham memerah.
Mengutip data RTI, IHSG merosot 0,70 persen ke posisi 7.107,87l. Indeks saham LQ45 turun 1 persen ke posisi 833,92. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan. Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.216,88 dan level terendah 7.105,06.
Sebanyak 381 saham memerah sehingga menekan IHSG. 211 saham menguat dan 199 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 995.937 kali dengan volume perdagangan 16,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 11,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.085.
Mayoritas sektor saham memerah kecuali sektor saham consumer siklikal naik 0,58 persen. Sektor saham transportasi terpangkas 1,37 persen, dan pimpin koreksi. Sektor saham basic susut 1,03 persen. Sektor saham energi turun 0,25 persen, sektor saham industri melemah 0,23 persen, sektor saham consumer nonsiklikal terpangkas 0,49 persen. Kemudian sektor saham kesehatan susut 0,66 persen, sektor saham keuangan melemah 0,54 persen.
Sektor saham properti terpangkas 0,58 persen, sektor saham teknologi tergelincir 0,49 persen dan sektor saham infrastruktur susut 0,93 persen.
Pada perdagangan Rabu pekan ini, saham DMMX merosot 5,38 persen ke posisi Rp 246 per saham. Harga saham DMMX dibuka naik dua poin ke posisi Rp 262 per saham. Harga saham DMMX berada di level tertinggi Rp 272 dan terendah Rp 240 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.423 kali dengan volume perdagangan 472.180 saham. Nilai transaksi Rp 12,1 miliar.
Gerak Saham dan Sentimen IHSG
Harga saham WEGE stagnan di posisi Rp 65 per saham. Harga saham WEGE berada di level tertinggi Rp 68 dan level terendah Rp 65 per saham. Total frekuensi perdagangan 179 kali dengan volume perdagangan 50.904 saham. Nilai transaksi Rp 337,8 juta.
Sementara itu, saham AKRA turun 4,49 persen ke posisi Rp 1.170 per saham. Harga saham AKRA dibuka stagnan di posisi Rp 1.225 per saham. Saham AKRA berada di level tertinggi Rp 1.235 dan level terendah Rp 1.155 per saham. Total frekuensi perdagangan 11.361 kali dengan volume perdagangan 240.121 saham. Nilai transaksi Rp 28,3 miliar.
Mengutip Antara, dalam kajian tim riset PT Philips Sekuritas Indonesia menyebutkan, investor mengambil sikap ekstra hati-hati menjelang pengumuman kebijakan moneter terakhir oleh bank sentral Amerika Serikat pada 2024.
Dari dalam negeri, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate di level 6 persen.
Suku bunga deposit facility juga tetap ditahan pada level 5,25 persen serta suku bunga lending facility juga tetap sebesar 6,75 persen.
“Dari mancanegara, data penjualan ritel Amerika Serikat (AD) keluar lebih tinggi dari ekspektasi, indikasi bahwa belanja konsumen tetap solid meskipun data Industrial Production AS secara tak terduga memperpanjang tren penurunan menjadi tiga bulan beruntun,” demikian seperti dikutip.
Advertisement