Sukses

IHSG Anjlok 1,91 Persen Tinggalkan 7.000, Saham GJTL hingga PNBN Merosot

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level tertinggi 7.110,31 dan level terendah 6.953,96 pada perdagangan Kamis, 19 Desember 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada perdagangan Kamis (19/12/2024). Koreksi IHSG terjadi di tengah rupiah makin tertekan terhadap dolar Amerika Serikat dan mayoritas sektor saham memerah.

Mengutip data RTI, IHSG dibuka stagnan di posisi 7.107,87. Pada pukul 09.41 WIB, IHSG terpangkas 1,91 persen ke posisi 6.972. Indeks LQ45 melemah 2 persen ke posisi 817,20. Seluruh indeks saham acuan memerah.

Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.110,31 dan level terendah 6.953,96. Sebanyak 452 saham melemah sehingga menekan IHSG. 71 saham menguat dan 115 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 356.355 kali dengan volume perdagangan 5,7 miliar saham. Nilai transaksi Rp 4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.249.

Seluruh sektor saham tertekan. Sektor saham basic susut 2,97 persen dan sektor saham teknologi terpangkas 3,03 persen. Sektor saham energi melemah 2,13 persen, sektor saham industri tergelincir 1,19 persen, sektor saham consumer nonsiklikal merosot 1,58 persen.

Lalu sektor saham consumer siklikal susut 1,89 persen, sektor saham kesehatan merosot 2,14 persen, sektor saham keuangan terpangkas 1,33 persen. Sektor saham properti melemah 1,7 persen, sektor saham infrastruktur terperosok 1,6 persen dan sektor saham transportasi merosot 1,8 persen.

Pada awal sesi perdagangan, saham GJTL melemah 4,55 persen ke posisi Rp 1.050 per saham. Saham GJTL dibuka turun ke posisi Rp 1.090 per saham dari penutupan sebelumnya Rp 1.100 per saham. Harga saham berada di level tertinggi Rp 1.090 dan level terendah Rp 1.040 per saham. Total frekuensi perdagangan 850 kali dengan volume perdagangan 53.219 saham. Nilai transaksi Rp 5,6 miliar.

Saham PNBN susut 0,27 persen ke posisi Rp 1.830 per saham. Harga saham PNBN dibuka melemah 20 poin ke posisi Rp 1.815 per saham. Harga saham PNBN berada di level tertinggi Rp 1.830 dan level terendah Rp 1.790 per saham. Total frekuensi perdagangan 187 kali dengan volume perdagangan 16.661 saham. Nilai transaksi Rp 3 miliar.

2 dari 3 halaman

Top Gainers-Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham SAFE melonjak 34,07 persen
  • Saham PGLI melonjak 33,77 persen
  • Saham LION melonjak 22,34 persen
  • Saham KONI melonjak 21,85 persen
  • Saham SONA melonjak 18,42 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham SAPX merosot 24,84 persen
  • Saham POLU merosot 18,16 persen
  • Saham CCSI merosot 17,22 persen
  • Saham PSAB merosot 16,54 persen
  • Saham GMTD merosot 15,17 persen

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BMRI senilai Rp 636,5 miliar
  • Saham BBRI senilai Rp 562,3 miliar
  • Saham MDIY senilai Rp 454,4 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 418,5 miliar
  • Saham GOTO senilai Rp 110 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham MDIY tercatat 65.678 kali
  • Saham BBRI tercatat 33.364 kali
  • Saham BBCA tercatat 20.105 kali
  • Saham BTEK tercatat 17.060 kali
  • Saham BMRI tercatat 11.487 kali
3 dari 3 halaman

Prediksi IHSG dan Saham Pilihan dari BNI Sekuritas

Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Karina Rusfidyawati menuturkan, IHSG hari ini berpotensi melanjutkan koreksi terbatas. IHSG akan berada di level support 7.050-7.040 dan level resistance 7.150-7.200.

Trading Idea hari ini: BREN, BBRI, SSIA, ACES, TINS, SMGR

BREN Spec Buy dengan area beli di 8950-8975, cutloss jika break di bawah 8800. Jika tidak break di bawah 8800, potensi naik ke 9175-9250 short term.

BBRI Buy on Weakness dengan area beli di 4140-4150, cutloss jika break di bawah 4090. Jika tidak break di bawah 4090, potensi naik ke 4250-4280 short term.

SSIA Spec Buy dengan area beli di 1060-1065, cutloss jika break di bawah 1045. Jika tidak break di bawah 1045, potensi naik ke 1090-1105 short term.

ACES Spec Buy dengan area beli di 825-830, cutloss jika break di bawah 815. Jika tidak break di bawah 815, potensi naik ke 850-860 short term.

TINS Buy on Weakness dengan area beli di 1105-1115, cutloss jika break di bawah 1095. Jika tidak break di bawah 1095, potensi naik ke 1140-1155 short term.

SMGR Spec Buy dengan area beli di 3370-3380, cutloss jika break di bawah 3320. Jika tidak break di bawah 3320, potensi naik ke 3450-3490 short term.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Video Terkini