Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tersungkur pada perdagangan Kamis (19/12/2024). IHSG merosot usai the Federal Reserve (the Fed) pangkas suku bunga dan rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Mengutip data RTI, IHSG anjlok 1,84 persen ke posisi 6.977,23. Indeks LQ45 tergelincir 1,86 persen ke posisi 818,42. Seluruh indeks saham acuan merosot.
Baca Juga
Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.110,31. IHSG pun meninggalkan posisi 7.000, dan sentuh level terendah di 6.951,05. Sebanyak 521 saham melemah sehingga menekan IHSG. 97 saham menguat dan 170 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 12.880.088 kali dengan volume perdagangan 21,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 14,1 triliun.Investor asing jual saham Rp 944,05 miliar. Sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 16,25 triliun
Saham pendatang baru yakni saham MDIY naik 2,42 persen ke posisi Rp 1.690 per saham. Harga saham MDIY dibuka turun 100 poin ke posisi Rp 1.550 per saham. Harga saham MDIY berada di level tertinggi Rp 1.900 dan level terendah Rp 1.240 per saham. Total frekuensi perdagangan 106.350 kali dengan volume perdagangan 4.971.121 saham. Nilai transaksi Rp 839,5 miliar.
Saham GJTL susut 2,73 persen ke posisi Rp 1.070 per saham. Harga saham GJTL dibuka turun ke posisi Rp 1.090 per saham dari penutupan sebelumnya Rp 1.090 per saham. Harga saham GJTL berada di level tertinggi Rp 1.090 dan level terendah Rp 1.030 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.074 kali dengan volume perdagangan 152.407 saham. Nilai transaksi Rp 16,1 miliar.
Saham PNBN susut 2,18 persen ke posisi Rp 1.795 per saham. Harga saham PNBN dibuka turun 20 poin ke posisi Rp 1.815 per saham. Harga saham PNBN berada di level tertinggi Rp 1.840 dan level terendah Rp 1.790 per saham. Total frekuensi perdagangan 738 kali dengan volume perdagangan 107.767 saham. Nilai transaksi Rp 19,4 miliar.
Apa Saja Sentimen IHSG?
Mengutip Antara, dalam kajian tim riset Philips Sekuritas Indonesia menyebutkan, investor di Asia menunggu pengumuman hasil pertemuan kebijakan moneter bank sentral Jepang atau Bank of Japan (BoJ) pada Kamis siang dengan harapan suku bunga dipertahankan di level 0,25.
Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) memberikan sinyal akan memperlambat penurunan suku bunga acuan pada tahun depan karena inflasi yang masih tinggi.
The Fed memangkas suku bunga acuan Federal Funds Rate (FFR) sebesar 25 bps menjadi di kisaran baru 4,25 sampai 4.50 persen, yang merupakan pemangkasan suku bunga yang ketiga pada tahun ini.
"Selain itu, The Fed juga merilis proyeksi ekonomi atau Summary of Economic Projections (SEP) terkininya di mana para pejabat tinggi Federal Reserve memperkirakan ada dua kali kali pemangkasan suku bunga FFR di tahun 2025, turun dari ekspektasi empat kali pemangkasan tiga bulan lalu,” demikian seperti dikutip.
The Fed juga merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) tahun 2024 yang menjadi 2,5 persen dari sebelumnya 2, 0 persen.
Advertisement
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham SAFE melonjak 34,07 persen
- Saham PGLI melonjak 33,77 persen
- Saham ACRO melonjak 25,71 persen
- Saham BEBS melonjak 25 persen
- Saham SAPX melonjak 24,84 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham BEER merosot 33,33 persen
- Saham KJEN merosot 20,95 persen
- Saham PSAB merosot 20,57 persen
- Saham LION merosot 18,30 persen
- Saham INAI merosot 16,54 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham MDIY tercatat 106.344 kali
- Saham AWAN tercatat 82.893 kali
- Saham BBRI tercatat 81.083 kali
- Saham DEWI tercatat 46.238 kali
- Saham BBCA tercatat 46.238 kali
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BMRI senilai Rp 1,6 triliun
- Saham BBRI senilai Rp 1,6 triliun
- Saham BBCA senilai Rp 1 triliun
- Saham MDIY senilai Rp 721,2 miliar
- Saham TLKM senilai Rp 311,9 miliar
Bursa Saham Asia Pasifik Melemah
Bursa saham dan mata uang di Asia Pasifik jatuh pada perdagangan Kamis, 19 Desember 2024 di tengah aksi jual pasar. Hal ini setelah the Fed memangkas suku bunga dan isyaratkan lebih sedikit pemangkasan suku bunga ke depan.
Mengutip CNBC, investor menilai keputusan Bank of Japan untuk mempertahankan suku bunga 0,25 persen.
Yen Jepang merosot 0,74 persen menjadi 155,94 terhadap dolar AS, mencapai level terendah dalam satu bulan. Hal ini seiring Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda mengatakan, bank sentral akan terus menaikkan suku bunga jika ekonomi bergerak sesuai dengan prediksi.
Menanggapi langkah bank sentral itu, indeks Nikkei 225 merosot 0,69 persen ke posisi 38.813,58. Indeks Topix terpangkas 0,22 persen menjadi 2.713,83.
Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 1,95 persen ke posisi 2.435,93. Indeks Kosdaq anjlok 1,89 persen ke posisi 684,36. Won Korea Selatan mendekati level terlemah sejak Maret 2009 dan terakhir diperdagangkan pada 1.452,33 terhadap dolar AS.
Indeks Hang Seng di Hong Kong merosot 0,36 persen pada jam terakhir perdagangan. Sedangkan indeks CSI 300 di China naik tipis hingga ditutup ke posisi 3.945,46.
Selain itu, otoritas moneter Hong Kong pada Kamis, 19 Desember 2024 juga mengumumkan pemangkasan suku bunga 25 basis poin sejalan dengan the Fed.
Di sisi lain, ekonomi Selandia Baru alami resesi turun 1 persen hingga September dari kuartal sebelumnya, menurut badan statistic Stats NZ.
Advertisement