Liputan6.com, Jakarta - PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) akan membeli kembali atau buyback saham. Jumlah saham yang akan di-buyback maksimal 10 persen dari modal disetor dalam Perseroan.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (20/12/2024), PT Energi Mega Persada Tbk akan siapkan dana USD 12 juta atau setara Rp 192,22 miliar (pakai asumsi kurs tengah Bank Indonesia pada 17 Desember 2024 sebesar 16.019 terhadap dolar AS) untuk buyback saham.
“Sumber dana yang akan digunakan untuk pelaksanaan Pembelian Kembali Saham Perseroan sepenuhnya menggunakan dana internal Perseroan,” demikian seperti dikutip.
Advertisement
Manajemen Perseroan menyatakan buyback saham dilakukan terutama dengan tujuan meningkatkan nilai investasi pemegang saham Perseroan. Hal itu dengan mengurangi jumlah saham beredar melalui mekanisme pembelian kembali saham Perseroan dapat meningkatkan laba per saham sebagai tolak ukur tingkat profibitabilitas Perseroan.
“Selain itu, Pembelian Kembali Saham Perseroan juga merefleksikan kepercayaan manajemen terhadap pertumbuhan kinerja atau performa Perseroan saat ini dan di masa yang akan datang, di mana manajemen Perseroan berkeyakinan bahwa harga saham Perseroan di BEI saat ini belum mencerminkan nilai fundamental Perseroan dan kinerja Perseroan,” demikian seperti dikutip.
Seiring hal itu, buyback saham Energi Mega Persada ini diharapkan dapat membantu mencerminkan nilai fundamental Perseroan setelah proses buyback saham dilakukan.
“Peningkatan nilai valuasi Perseroan pada tingkat yang lebih baik tentu akan juga didukung dengan peningkatan kinerja Perseroan,” demikian seperti dikutip.
Gelar RUPSLB
Langkah Pembelian Kembali Saham Perseroan ini juga diharapkan dapat memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan modal jangka panjang.
Seiring saham treasuri hasil Pembelian Kembali Saham Perseroan dapat dialihkan kembali di masa yang akan datang dengan nilai yang optimal baik melalui opsi pendanaan berbasis ekuitas yang mungkin dilakukan oleh Perseroan, maupun dalam kaitannya pemberian insentif jangka panjang terhadap manajemen dan/atau karyawan Perseroan.
Terkait harga, Perseroan akan buyback saham sesuai dengan harga saham yang diatur sesuai dengan ketentuan POJK 29/2023.
Pembelian kembali akan dilaksanakan melalui transaksi di BEI. Seiring hal itu, Perseroan akan menggunakan jasa dan menunjuk suatu perantara pedagang efek untuk melaksanakan Pembelian Kembali Saham Perseroan di BEI selama periode Pembelian Kembali Saham Perseroan.
Untuk menggelar buyback saham ini, Energi Mega Persada akan meminta persetujuan pemegang saham lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 24 Januari 2025.
Advertisement
Kuasai Blok Sangkang, Energi Mega Persada Amankan Cadangan Gas 380 Miliar Kaki Kubik
Sebelumnya, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) menyampaikan bahwa anak usahanya, PT EMP Energi Jaya (EEJ) telah menyelesaikan transaksi pembelian 51% kepemilikan di blok KKS Sengkang (Sengkang) di Sulawesi Selatanbja. Sebelumnya, EMP melalui anak usahanya, PT Energi Maju Abadi (EMA) sudah memiliki 49% partisipasi interes di Sengkang.
Setelah pelunasan transaksi pembelian tersebut, 100% dari kinerja produksi dan keuangan Sengkang dapat dikonsolidasikan oleh EMP melalui beberapa anak usahanya.
Kontrak kerja sama blok gas Sengkang juga baru selesai diperpanjang sampai dengan Oktober 2042. Saat ini Sengkang memiliki cadangan gas terbukti dan terukur sebesar 380 miliar kakikubik dan sekitar 1,3 triliun kaki kubik prospects & leads gas.
“Rencana jangka pendek EMP adalah untuk meningkatkan produksi hariannya dari cadangan gas yang ada. Selain itu Perusahaan juga akan berfokus kepada rencana jangka menengahnya untuk memulai aktifitas pengeboran untuk menemukan cadangan dan sumber daya gas baru di area konsesi yang ada,” kata Direktur Utama dan CEO PT Energi Mega Persada Tbk, Syailendra S. Bakrie dalam keterangan resmi, Selasa (29/10/2024).
Saat ini Sengkang memiliki kontrak untuk memasok gas dengan kapasitas sampai dengan 50 juta kaki kubik gas per hari ke PT PLN (Persero). Dalam hal ini PT PLN bertindak sebagai pembeli utama. Ke depan, EMP akan terus berupaya untuk dapat mengembangkan bisnisnya baik secara organik, maupun melalui akuisisi.
Energi Mega Persada Tambah Kepemilikan Aset Gas Sengkang di Sulawesi Selatan
Sebelumnya, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) menyampaikan bahwa anak usahanya, PT EMP Energi Jaya (EEJ) telah menandatangani Perjanjian Jual Beli (PJB) dengan Energy World Corporation Ltd (EWC) dan Ventures Holdings Pty Ltd (VH).
PJB itu terkait dengan kepemilikan saham di Energy Equity Holdings Pty Ltd (EEH) dan Epic Sulawesi Gas Pty Ltd (ESG). EEH dan ESG memiliki 100% saham di Energy Equity Epic (Sengkang) Pty Ltd (EEES). EEES memiliki 51% partisipasi interes di KKS Sengkang.
Melalui anak usaha lainnya, PT Energi Maju Abadi (EMA) sudah memiliki 49% partisipasi interes di KKS Sengkang. Setelah penyelesaian transaksi jual beli tersebut yang diharapkan terjadi di tanggal 31 Oktober 2024, akuisisi atas EEH dan ESG oleh EEJ akan menyebabkan KKS Sengkang terkonsolidasi secara penuh ke dalam EMP.
”Dengan diselesaikannya transaksi pembelian ini, kami berharap untuk dapat melanjutkan aktivitas pemboran demi meningkatkan cadangan di KKS Sengkang dan memulai produksi gas dari lapangan Wasambo," kata PT Energi Mega Persada Tbk, Syailendra S. Bakrie dalam keterangan resmi, Senin (14/10/2024).
Saat ini, KKS Sengkang memiliki kontrak dengan PT PLN (Persero) dengan kapasitas produksi sekitar 50 juta kaki kubik gas per hari. Dalam hal ini PT PLN bertindak sebagai pembeli utama. Blok gas yang terletak di Sulawesi Selatan ini juga mengoperasikan sekitar 380 miliar kaki kubik gas cadangan gas terbukti dan terukur (cadangan 2P).
"Ke depan, EMP akan terus berupaya untuk dapat mengembangkan bisnisnya baik secara organik, maupun melalui akuisisi," pungkas Syailendra.
Advertisement