Sukses

Bursa Saham Asia Ceria pada Awal Pekan, Kesepakatan Merger Nissan-Honda jadi Fokus

Bursa saham Asia Pasifik melesat pada Senin, 23 Desember 2024. Investor menanti perkembangan merger Nissan dan Honda.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik mengawali pekan ini dengan catatan positif. Investor menanti pengumuman resmi terkait merger produsen mobil Jepang Honda dan Nissan.

Mengutip CNBC, Senin (23/12/2024), Presiden Honda, Nissan, Mitsubishi telah memberi tahu Kementerian Industri Jepang tentang dimulainya pembicaraan merger, demikian laporan dari Kyodo News. Produsen mobil tersebut diharapkan menggelar konferensi pers Senin sore.

Honda dan Nissan diharapkan mengadakan rapat dewan direksi pada Senin untuk membahas dimulainya diskusi skala penuh menuju integrasi bisnis dan kemudian menandatangani nota kesepahaman, menurut laporan NHK. Perseroan diharapkan mencapai kesepakatan akhir pada Juni 2025.

Saham Honda naik 1,46 persen, sedangkan saham Nissa menguat tipis 0,2 persen. Saham Nissan alami lonjakan rekor pada Rabu pekan lalu menyusul laporan media kalau produsen mobil tersebut ingin merger dengan Honda.

Indeks Nikkei 225 di Jepang naik 1,06 persen, dan indeks Topix bertambah 0,79 persen. Indeks Kospi di Korea Selatan menguat 1,25 persen dan indeks Kosdaq melesat 1,51 persen. Indeks ASX 200 di Australia melambung 1,03 persen. Indeks Hang Seng berjangka di Hong Kong bertambah 0,72 persen, dan indeks CSI 300 mendatar.

Pekan lalu di bursa saham Amerika Serikat atau wall street, tiga indeks saham acuan mendaki didorong data inflasi yang lebih dingin dari perkiraan.

Indeks Dow Jones bertambah 1,18 persen, dan indeks S&P 500 mendaki 1,09 persen. Indeks Nasdaq menguat 1,03 persen.

Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi, pengukur inflasi pilihan the Fed naik 2,4 persen pada November dari 2,3 persen bulan sebelumnya. Namun, indeks ini masih lebih rendah dari perkiraan 2,5 persen dari Dow Jones.

Tidak termasuk makanan dan energi, inflasi inti naik 2,8 persen dari tahun lalu, sedikit di bawah harapan 2,9 persen.

2 dari 3 halaman

Penutupan Bursa Saham Asia Pasifik pada 20 Desember 2024

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik sebagian besar melemah pada Jumat, 20 Desember 2024. Bursa saham Asia melemah di tengah investor mencerna data inflasi dari Jepang serta keputusan suku bunga dari China.

Mengutip CNBC, Bank Sentral China mempertahankan suku bunga acuan pinjamannya tetap. Suku bunga pinjaman satu tahun tetap 3,1 persen, demikian juga suku bunga pinjaman lima tahun berada di posisi 3,6 persen.

Adapun suku bunga pinjaman satu tahun mempengaruhi pinjaman perusahaan dan sebagian besar pinjaman rumah tangga di China. Sedangkan suku bunga pinjaman lima tahun berfungsi sebagai patokan untuk suku bunga hipotek.

Indeks Hang Seng di Hong Kong mendatar. Indeks CSI 300 merosot 0,45 persen dan ditutup ke posisi 3.927,74.

Jepang juga merilis inflasi November sehari setelah Bank Sentral Jepang pertahankan bunga acuan 0,25 persen.

Tingkat inflasi inti di Jepang yang tidak perhitungkan makanan segar mencapai 2,7 persen, sedikit lebih tinggi dari 2,6 persen yang diharapkan oleh ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Inflasi utama mencapai 2,9 persen, lebih tinggi dari 2,3 persen pada Oktober.

Indeks Nikkei 225 di Jepang melemah 0,29 persen dan ditutup ke posisi 38.701,9 Indeks Topix tergelincir 0,44 persen dan berakhir di posisi 2.701,99.

Indeks Kospi di Korea Selatan terpangkas 1,3 persen ke posisi 2.404,15. Indeks Kosdaq susut 2,35 persen ke posisi 668,31. Indeks ASX 200 di Australia merosot 1,24 persen ke posisi 8.067,level terendah sejak September.

 

3 dari 3 halaman

Penutupan IHSG pada 20 Desember 2024

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menghijau pada perdagangan Jumat, (20/12/2024). Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat.

Mengutip data RTI, IHSG naik tipis 0,09 persen ke posisi 6.983,86. Indeks LQ45 melemah tipis 0,17 persen ke posisi 817,01. Sebagian besar indeks saham acuan melemah jelang akhir pekan ini.

Adapun IHSG mampu berbalik arah menghijau meski naik tipis dan sentuh posisi tertinggi di 7.032,40. IHSG sempat bergerak di level terendah pada posisi 6.931,58.

Pergerakan IHSG itu terjadi di tengah 288 saham melemah. Namun, 296 saham menguat sehingga angkat IHSG. 202 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.012.730 kali dengan volume perdagangan asham 19,9 miliar saham. Nilai transaksi Rp 12,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.190.

Namun, investor asing melakukan aksi jual saham Rp 417,99 miliar. Sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 15,83 triliun.

Mayoritas sektor saham menghijau, dan dipimpin sektor saham energi. Sektor saham energi menguat 0,61 persen. Sektor saham consumer nonsiklikal naik 0,03 persen, sektor saham kesehatan menguat 0,16 persen dan sektor saham keuangan bertambah 0,05 persen. Selain itu, sektor saham teknologi mendaki 0,33 persen dan sektor saham infrastruktur melesat 0,21 persen.

Sementara itu, sektor saham industri terpangkas 0,96 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham basic susut 0,34 persen, sektor saham consumer siklikal tergelincir 0,74 persen, sektor saham properti turun 0,01 persen dan sektor saham transportasi merosot 0,19 persen.

Â