Sukses

Hampir Gulung Tikar, Saham Perusahaan Fintech Ini Mampu Naik 934% di 2024

Dave, aplikasi perbankan digital yang sempat berada di ambang kehancuran, kini menjadi sorotan di dunia keuangan. Saham perusahaan ini melonjak 934% sepanjang 2024 dan menjadikannya juara di antara perusahaan sektor keuangan AS.

Liputan6.com, Jakarta - Dave, perusahaan aplikasi perbankan digital yang melantai di bursa Amerika Serikat (AS) sempat berada di ambang kehancuran. Namun perusahaan ini kemudian mampu bangkit kembali. Dave kini menjadi sorotan di dunia keuangan. Saham perusahaan ini melonjak 934% sepanjang 2024, menjadikannya jawara di antara perusahaan sektor keuangan Amerika Serikat (AS). 

CEO Dave Jason Wilk mengingat masa sulit pada Juni 2023 ketika saham perusahaan jatuh di bawah USD 5 per lembar.

"Itu mungkin masa tersulit dalam hidup saya," kata Wilk dikutip dari CNBC, Rabu (1/1/2025).

"Bayangkan dari perusahaan bernilai USD 5 miliar menjadi hanya USD 50 juta dalam setahun." tambah dia. 

Namun terjadi perubahan dalam beberapa bulan, Dave mulai mencetak laba dan secara konsisten melampaui ekspektasi analis. Kini, perusahaan fintech ini menjadi simbol kebangkitan sektor keuangan, terutama perusahaan teknologi keuangan.

Dave menghasilkan uang dengan memberikan pinjaman kecil yaitu sekitar USD 180, kepada orang AS yang membutuhkan uang cepat untuk membeli kebutuhan sehari-hari seperti bensin dan bahan makanan.

Jason Wilk menjelaskan bahwa layanan yang diberikan oleh perusahannya lebih murah dibandingkan biaya dari bank tradisional sebesar USD 35.

"Kami membantu orang menghindari bentuk kredit yang lebih mahal," kata Wilk.

Selain itu, Dave juga mendapatkan pendapatan dari biaya transaksi kartu debit, yang menjadi sumber pendapatan penting bagi perusahaan.

Fintech Kembali Menarik 

Setelah sempat ditinggalkan pada 2022 karena ketidakpastian pasar dan kenaikan suku bunga, perusahaan fintech seperti Dave dan Robinhood kembali menarik perhatian.

Analis dari JMP Securities, Devin Ryan menyebut bahwa kedua perusahaan ini berhasil bertransformasi dari yang awalnya merugi menjadi sangat menguntungkan. "Mereka menata ulang bisnis mereka dengan meningkatkan pendapatan sambil mengelola pengeluaran dengan lebih baik," ujar Ryan.

Saham Robinhood, misalnya, juga melonjak 190% tahun ini. Menurut Ryan, sektor fintech masih berada di tahap awal perjalanan mereka, yang berarti masih ada banyak peluang untuk pertumbuhan di masa depan.

2 dari 2 halaman

Kebijakan Trump Membuka Peluang Naiknya Saham

Kemenangan pemilu Donald Trump pada November 2024 juga menjadi salah satu pendorong naiknya saham sektor keuangan. Harapan bahwa pemerintahannya akan melonggarkan regulasi dan mendorong inovasi memberikan angin segar bagi perusahaan seperti Dave.

"Regulasi yang lebih longgar dapat memberikan lebih banyak ruang untuk pertumbuhan," kata Ryan.

Meskipun Dave berhasil mencatatkan prestasi luar biasa, Wilk menekankan bahwa perusahaan masih memiliki tantangan. "Harga saham kami masih 60% di bawah harga IPO," katanya. "Kami berharap bisa bangkit kembali."

Dengan basis pelanggan yang kuat dan strategi keuangan yang solid, Dave membuktikan bahwa mereka mampu bangkit dari keterpurukan.

Kini, perusahaan ini siap menghadapi tantangan baru sembari melayani segmen masyarakat yang belum terlayani dengan baik oleh bank tradisional.

Video Terkini