Liputan6.com, Jakarta Salah satu produsen gas alam cair terbesar di Amerika Serikat, Venture Global mengajukan penawaran umum perdana di bursa New York, NYSE.
Dilaporkan, IPO Venture Global akan menjadi salah satu penawaran umum perdana terbesar secara global tahun 2025 mendatang.
Mengutip Economictimes, Rabu (25/12/2024) pengajuan perusahaan menunjukkan bahwa Venture Global berencana untuk mencatatkan saham biasa Kelas A dengan simbol "VG" di bursa NYSE.
Advertisement
Pada bulan November 2024, dilaporkan bahwa perusahaan yang berpusat di Arlington, Virginia tersebut berencana untuk mengumpulkan pendanaan sekitar USD 3 miliar atau setara Rp.48,6 triliun, dari IPO-nya di New York.
Sejauh ini, IPO di New York senilai USD 4,44 miliar (Rp.71,9 triliun) milik raksasa penyimpanan dingin Lineage pada bulan Juli dan IPO di Mumbai, India senilai USD 3,33 miliar (Rp.53,9 triliun) milik Hyundai Motor India bulan lalu merupakan dua dari pencatatan terbesar tahun ini, menurut data LSEG.
Setelah IPO, pendiri dan wakil ketua Venture Global, Robert Pender dan Michael Sabel, akan terus memegang lebih dari 50% hak suara melalui entitas mereka Venture Global Partners II, LLC, menurut pengajuan perusahaan.
Sabel juga merupakan CEO perusahaan tersebut.
Pengajuan Venture Global juga menunjukkan bahwa Goldman Sachs & Co., J.P. Morgan, BofA Securities, ING, RBC Capital Markets, Scotiabank, dan Mizuho termasuk di antara para penjamin emisi untuk IPO perusahaan LNG tersebut.
Â
Sekilas Tentang Venture Global
Didirikan 11 tahun lalu, Venture Global telah melesat ke jajaran teratas eksportir gas alam AS, bersaing dengan para pesaing yang lebih besar seperti Cheniere Energy, Freeport LNG, dan Sempra.
Venture Global memiliki dua pabrik yang beroperasi di Louisiana, dengan fasilitas keduanya di Plaquemines yang mencapai produksi LNG pertamanya minggu lalu.
Perusahaan tersebut melaporkan pendapatan sebesar USD 3,45 miliar atau Rp.55,8 triliun untuk sembilan bulan yang berakhir pada 30 September, dibandingkan dengan USD 6,27 miliar atau Rp.101,5 triliun, setahun sebelumnya.
Advertisement