Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan edukasi di pasar modal. OJK bersama dengan Dewan Nasional Keuangan Inklusif, Pelaku Usaha Jasa Keuangan dan stakeholders terkait, berkomitmen untuk terus melakukan berbagai inisiatif dalam implementasi Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN).
Hal ini sebagai upaya pemerataan literasi dan inklusi keuangan ke seluruh wilayah Indonesia. Secara keseluruhan, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen (PEPK) OJK Friderica Widyasari Dewi menyebutkan, saat ini telah menyelenggarakan lebih dari 11 ribu kegiatan dengan jangkauan 61 juta peserta.
Baca Juga
Inisiatif strategi OJK dalam meningkatkan literasi dan edukasi keuangan terkait pasar modal antara lain, pelaksanaan edukasi keuangan terkait produk dan layanan jasa keuangan di sektor pasar modal. Proram ini dilaksanakan oleh OJK per November 2024 sebanyak 259 kegiatan yang menjangkau 68.151 peserta.
Advertisement
"Adapun pelaksanaan edukasi keuangan melalui program GENCARKAN yang dilaksanakan oleh PUJK dan OJK sebanyak 1.073 kegiatan yang menjangkau 8,3 juta peserta," ungkap Frederica atau akrab disapa Kiki, dikutip Kamis 926/12/2024).
Selanjutnya, pelaksanaan edukasi keuangan melalui publikasi konten edukasi keuangan di social media @SikapiUangmu sebanyak 51 konten yang menjangkau 232.389 pengunjung.
OJK juga melakukan penyusunan modul Pasar Modal level basic dan intermediate serta modul pengenalan OJK dan Waspada Investasi Ilegal yang dapat diakses oleh melalui Learning Management System Edukasi Keuangan (LMSKU).
"Berdasarkan data per November 2024, modul Pasar Modal serta Pengenalan OJK dan Waspada Investasi Ilegal telah diakses sebanyak 29.146 kali dan telah diterbitkan sertifikat kelulusan modul sebanyak 22.671," terang Kiki.
Program Literasi Keuangan
OJK bersama Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang tergabung dalam Forum Koordinasi Pembiayaan Pembangunan Melalui Pasar Keuangan (FK-PPPK), bersinergi menyelenggarakan program Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (LIKE IT) dengan Grand Ceremony LIKE IT Series #3 Tahun 2024 yang mengusung tema “Generasi Muda Menuju Masa Depan Cerah dengan Berinvestasi di Pasar Keuangan”.
Pelaksanaan World Investor Week (WIW) yang merupakan kampanye global yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan dan edukasi keuangan kepada investor pasar modal.
"Dalam rangka WIW dimaksud, OJK berpartisipasi melalui publikasi konten terkait pasar modal di media social SikapiUangmu sebanyak 14 konten yang menjangkau 68.581 pengunjung," ujar Kiki.
OJK melakukan penyusunan buku seri literasi keuangan tingkat PAUD sampai dengan Perguruan Tinggi yang salah satunya memuat materi terkait dengan Pasar Modal.
OJK juga menerbitkan buku saku calon pengantin dalam rangka pembekalan bagi para calon pengantin terkait dengan pengelolaan keuangan serta pengenalan produk dan layanan jasa keuangan, salah satunya adalah produk pasar modal. Selain itu, OJK juga telah menerbitkan buku saku Perempuan Cerdas Keuangan yang memuat materi pasar modal.
Advertisement
Investor Pasar Modal Tembus 14 Juta, Bursa Bocorkan Strateginya
Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan pencapaian terbaru, yakni jumlah investor pasar modal di Indonesia yang telah melampaui 14 juta single investor identification (SID).
Per 3 Oktober 2024, jumlah investor pasar modal mencapai 14.001.651 SID, tumbuh 1.833.590 SID baru dibanding posisi di akhir tahun lalu sebesar 12.168.061 SID.
Pencapaian berkat sinergi yang erat antara BEI dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Self-Regulatory Organizations (SRO), serta para pemangku kepentingan lainnya, dan didukung oleh strategi inovasi digitalisasi edukasi yang efektif untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat yang senantiasa dilakukan oleh BEI.
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman mengatakan, industri pasar modal memiliki peran yang sangat penting untuk mendorong pertumbuhan perekonomian negara.
"Pasar modal Indonesia yang maju dan stabil akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Walau demikian, hal tersebut tetap harus disertai dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, sektor bisnis, dan masyarakat,” ujar Iman, Jumat (11/10/2024).
Pertumbuhan investor yang disertai dengan peningkatan literasi keuangan masyarakat diharapkan dapat memperkuat daya tahan pasar modal Indonesia dalam menghadapi dinamika global, termasuk aliran dana investor asing.
Sejak awal tahun ini hingga akhir September 2024, BEI telah mengadakan 19.779 kegiatan edukasi yang menjangkau lebih dari 24 juta peserta. Kegiatan yang dimaksud termasuk Sekolah Pasar Modal (SPM), program Duta Pasar Modal (DPM), dan berbagai webinar yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman masyarakat di seluruh Indonesia tentang investasi.
BEI juga aktif mengkampanyekan gerakan #AkuInvestorSaham, yang sukses menarik perhatian generasi muda. Saat ini, sekitar 79% dari total investor baru berusia di bawah 40 tahun yang menunjukkan tingginya partisipasi dan ketertarikan generasi muda dalam berinvestasi di pasar modal.
Strategi Digitalisasi dan Peran Galeri Investasi BEI
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan literasi keuangan, BEI terus mengembangkan infrastruktur digitalnya. Platform IDX Mobile yang saat ini sudah memiliki 193.968 pengguna, kini menjadi salah satu pilar edukasi digital yang memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan informasi pasar modal yang mudah diakses dan akurat.
Pengembangan digital ini adalah bagian dari strategi BEI dalam mengatasi tantangan akses literasi pasar modal di Indonesia. Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan, angka jumlah investor pasar modal saat ini sebenarnya masih sedikit, khususnya jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia.
Meski demikian, dengan semakin berkembangnya digitalisasi teknologi saat ini maka semakin banyak pula perusahaan sekuritas yang menyediakan wadah bagi investor untuk bertransaksi saham. Hal tersebut dapat semakin memudahkan masyarakat Indonesia untuk menjadi investor di pasar modal Indonesia.
Advertisement
Sinergi BEI
Selain itu, sinergi antara BEI dan berbagai pemangku kepentingan juga memainkan peran penting dalam strategi pengembangan pasar modal. Dalam hal ini, Galeri Investasi (GI) BEI menjadi salah satu pilar utama dalam mendukung literasi keuangan dan pasar modal di seluruh Indonesia. Saat ini, BEI telah memiliki 927 GI BEI yang tersebar di berbagai daerah.
"Galeri Investasi BEI tidak hanya menjadi jembatan antara dunia akademis dan pasar modal, tetapi juga memainkan peran penting dalam mendekatkan masyarakat umum dengan edukasi pasar modal," lanjut Jeffrey.
Dengan berbagai program edukasi seperti SPM yang diadakan di seluruh Kantor Perwakilan BEI, diharapkan akan semakin meningkatkan inklusifitas pasar modal Indonesia dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang ada.
Melalui berbagai inisiatif dan inovasi yang terus dilakukan, BEI optimistis jumlah investor saham di Indonesia akan semakin bertumbuh, seiring dengan peningkatan literasi keuangan dan pasar modal di kalangan masyarakat.