Sukses

Emiten Batu Bara Prajogo Pangestu Dapat Pinjaman Rp 2,42 Triliun dari Bank BUMN, Buat Apa?

Fasilitas pinjaman ini memiliki tenggat waktu selama 120 bulan (10 tahun) sejak tanggal penarikan fasilitas kredit dilakukan emiten batu bara milik Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)

Liputan6.com, Jakarta - Emiten batu bara milik Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) mengungkapkan telah mendapat fasilitas kredit dari Bank Negara Indonesia atau BNI (BBNI) senilai Rp 2,42 triliun.

Mengutip Keterbukaan Informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (29/12/2024), Sekretaris Perusahaan Petrindo Jaya Kreasi, (CUAN) Robertus Maylando Siahaya mengungkapkan bahwa perseroan bersama dengan entitas anak CUAN yakni PT Daya Bumindo Karunia telah menandatangani perjanjian fasilitas kredit dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) pada 23 Desember 2024.

"Berdasarkan perjanjian fasilitas tersebut, entitas anak perseroan mendapatkan fasilitas kredit berjangka dengan nilai fasilitas maksimal sebesar Rp 2.427.444.000.000," kata Robertus dalam keterbukaan informasi, dikutip Sabtu (28/12/2024).

Disebutkan, fasilitas pinjaman ini memiliki tenggat waktu selama 120 bulan (10 tahun) sejak tanggal penarikan fasilitas kredit dilakukan perseroan.

"Seluruh pinjaman yang diperoleh entitas anak perseroan ini akan dipergunakan untuk membiayai kegiatan entitas anak perseroan secara umum," jelas Robertus.

Selain itu, penarikan fasilitas kredit tersebut juga menambah kewajiban keuangan entitas CUAN. Namun, fasilitas kredit juga akan membantu perseroan dalam membiayai kegiatan usahanya.

Ini bukan kali pertama Petrindo Jaya Kreasi mendapat fasilitas kredit dari bank pelat merah tersebut. Pada 30 Agustus, perseroan menandatangani perjanjian fasilitas kredit.

Dalam kesepakatan tersebut, CUAN mendapat fasilitas kredit berjangka dengan nilai fasilitas maksimal sebesar Rp 775 miliar. Pinjaman tersebut jatuh tempo pada 30 Agustus 2030.

2 dari 3 halaman

Ternyata Ini Alasan Emiten Prajogo Pangestu Bikin Anak Usaha Baru

PT Petrosea Tbk (PTRO) mengumumkan rencana pendirian anak usaha baru, PT Petrosea Infrastruktur Nusantara. PT PIN didirikan sebagai perusahaan sub-holding untuk menunjang aktivitas holding dan konsultasi manajemen di bidang infrastruktur.

Direktur PT Petrosea Tbk, Iman Darus Hikhman menjelaskan, tujuan pembentukan PT Petrosea Infrastruktur Nusantara yakni untuk meningkatkan layanan terintegrasi antara perseroan dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) dalam memberikan layanan terbaik kepada klien.

PT PIN juga berusaha untuk memberikan solusi yang solid, terintegrasi terutama untuk proyek-proyek yang sedang dalam pengembangan di area-area yang secara agresif sedang kita lakukan ekspansi. Seperti di daerah Kalimantan Tengah dan Indonesia Timur dalam pengembangan kita ekspansi ke mineral project," kata Iman dalam paparan publik perseroan, Rabu (23/10/2024).

 

3 dari 3 halaman

Aset Tambang yang Dioperasikan

Iman mencatat, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk saat ini mempunyai beberapa aset tambang yang dioperasikan. Juga beberapa aset infrastruktur yang bisa dioptimalkan dengan melakukan approach dan mendapatkan proyek-proyek baru di sekitar infrastruktur PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk untuk pengembangan main contract pada bisnis PT Petrosea Tbk.

"Kemudian integrasi dalam hal logistik juga terus dilakukan. Di mana aspek pengambangan tidak bisa dilepaskan dalam aspek infrastruktur logistik dan juga marketing, di mana PT Petrindo saat ini terus melakukan integrasi sinergi dengan PT Petrosea untuk memberikan layanan terbaik kepada klien-klien kami," imbuh Iman.

Pembentukan anak usaha baru itu dilakukan pada 8 Oktober 2023. Susunan pemegang saham PT PIN saat ini terdiri dari PT Petrosea Tbk dengan porsi 99,90 persen dan PT Rekakarsa karya Nusantara 0,10 persen. Pendirian PT PIN sebagai anak perusahaan akan memberikan dampak positif bagi Perseroan. PT PIN akan menunjang kegiatan usaha dan memperluas jaringan usaha sebagai bagian dari rencana strategis pengembangan usaha Perseroan.