Sukses

Krakatau Steel Bidik Restrukturisasi Utang Rampung pada Kuartal I 2025

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) sedang dalam proses untuk peroleh persetujuan seluruh kreditur.

Liputan6.com, Jakarta - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) mengungkapkan pihaknya telah menyusun proposal restrukturisasi utang kembali, dalam bentuk perjanjian perubahan dan pernyataan kembali atas perjanjian restrukturisasi perseroan.

Hal ini merupakan tindak lanjut atas persetujuan rencana penyehatan keuangan perusahaan pada rapat umum pemegang saham tahunan tahun buku 2023. 

"Kami mengharapkan restrukturisasi utang itu akan bisa kita conclude di kuartal pertama 2025,"  kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Krakatau Steel, Tardi dalam Public Expose PT Krakatau Steel (Persero) Tbk 2024 yang disiarkan pada Senin (30/12/2024).

Tardi menyebut, saat ini perseroan dalam proses untuk memperoleh persetujuan seluruh kreditur, di mana mayoritas kreditur telah memberikan persetujuannya.

"Kami buka 10 kreditur yang ada. Sebagian besar telah menyetujui rencana penyelesaian atas proposal yang kami ajukan. Memang ada beberapa kreditur yang belum menyetujui, tapi kami punya keyakinan dengan rencana kerja yang lebih jelas dengan prospek yang lebih baik," ungkapnya.

Sumber pelunasan utang Krakatau Steel adalah; pertama, utang tranche A dengan nilai outstanding setara kurang lebih USD 171 juta (Rp 2,7 triliun), yang direncanakan untuk diselesaikan perseroan melalui optimalisasi kinerja operasional bisnis baja; termasuk melalui kerja sama operasi dengan mitra strategis.

Kedua, utang tranche B dengan nilai outstanding kurang lebih USD 234 juta (Rp 3,7 triliun) yang direncanakan untuk diselesaikan perseroan melalui optimalisasi aset perseroan, dan divestasi anak usaha.

"Di dalam divestasi anak perusahaan itu juga terbuka kemungkinan untuk kita coba eksplore tentang apakah mekanismenya melalui IPO atau melalui strategi finansial lainnya," beber Tardi. 

 

 

2 dari 4 halaman

Utang Lainnya

Ketiga, utang tranche C dengan nilai outstanding kurang lebih USD 1,001 juta (Rp.16,1 triliun) yang direncanakan untuk diselesaikan perseroan melalui fundraising memanfaatkan potensi pertumbuhan anak perusahaan secara jangka panjang.

"Perseroan meyakini dengan dukungan stakeholder, termasuk seluruh kreditor dan pemerintah melalui Kementerian BUMN, perseroan akan menyelesaikan restrukturisasi restrukturisasi utang lanjutan ini dalam waktu dekat," ujar Tardi.

Tardi menuturkan, dampak dari restrukturisasi utang tersebut diharapkan dapat memungkinkan adanya relaksasi pembayaran pokok dan relaksasi pembayaran bunga. 

"Impact akan memberikan balanced sheet yang lebih baik, di mana utang-utang yang jatuh tempo bisa kita reklasifikasi ke dalam utang-utang jangka panjang, sehingga rasio-rasio keuangan berbasis balanced sheet akan menjadi lebih baik," ujar dia.

Dia melanjutkan, kemudahan relaksasi bunga akan memberikan keleluasaan atau ruang yang cukup baik untuk cash flow perseroan. Sehingga cash flow perseroan bisa dioptimalkan untuk memperoleh satu peningkatan value assets yang lebih baik.

"Relaksasi bunga juga memberikan keringanan terhadap beban bunga yang harus ditanggung oleh perusahaan. Hal ini juga akan memberikan impact yang cukup baik dari sisi PNL perusahaan," imbuhnya.

3 dari 4 halaman

Muhamad Akbar Ditunjuk Jadi Dirut Krakatau Steel

Sebelumnya, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) akhirnya memiliki direktur utama baru setelah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin, 16 Desember 2024. Dalam RUPS ini, Muhamad Akbar diangkat sebagai Direktur Utama secara definitif.

Untuk diketahui, Direktur Utama Krakatau Steel sebelumnya yaitu Purwono Widodo meninggal dunia. Purwono meninggal dunia pada Rabu (2/10/2024) di RS Medistra, Jakarta Selatan.

Muhamad Akbar sebelumnya merupakan Direktur Komersial Krakatau Steel yang diangkat pada 31 Juli 2023.

Sebelum berkiprah sebagai direksi di Krakatau Steel, Akbar merupakan Direktur Utama PT Krakatau Bandar Samudera (PT KBS) atau Krakatau International Port, pelabuhan curah terbesar di Indonesia dengan kapasitas 25 juta ton per tahun, seperti dikutip dari Antara, Selasa (17/12/2024).

Selama menjabat Direktur Utama PT KBS pada 2021-2023, Akbar berhasil melakukan transformasi korporasi port & logistic sehingga mendapatkan pengakuan internasional dan nasional sebagai smart & green port sekaligus mencapai kinerja keuangan tertinggi sejak PT KBS berdiri 29 tahun lalu.

Selain berkiprah di PT KBS, Akbar juga sudah beberapa kali menjabat posisi Direktur Utama di Krakatau Steel Group yaitu di PT Krakatau Niaga Indonesia pada 2019, selanjutnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Krakatau Global Trading pada 2020.

Program transformasi dan restrukturisasi juga diterapkan dan berhasil dilakukan di setiap penempatannya sebagai Direktur Utama di Krakatau Steel Group tersebut sehingga menjadi prestasi tersendiri bagi Akbar.

4 dari 4 halaman

Chairman IISIA

Akbar saat ini juga menjabat sebagai Chairman dari IISIA (Indonesia Iron & Steel Industry Association) dan juga Ketua Umum ALFI (Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia), serta pernah menduduki jabatan sebagai Kepala Badan Logistik dan Rantai Pasok di Kamar Dagang Indonesia (KADIN) maupun Dewan Pembina di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

Dengan pengalamannya melakukan transformasi pada PT Krakatau Global Trading (dulu bernama PT Krakatau National Resources) dari perusahaan yang merugi Rp40 miliar menjadi perusahaan untung Rp8 miliar dalam waktu 8 (delapan) bulan, Akbar memiliki kemampuan strategis dalam pengembangan bisnis korporasi dan mempunyai keinginan untuk dapat terus memberikan kontribusi terbaiknya untuk kemajuan Krakatau Steel Group.

Selain itu, Kementerian BUMN juga mengangkat Wilgo Zainar sebagai Komisaris Independen. Sementara untuk jajar direksi KBUMN mengangkat Utomo Nugroho sebagai Direktur Infrastruktur dan Operasi dan Hernowo sebagai Direktur Komersial, Pengembangan Usaha dan Portofolio.

Dengan susunan Pengurus Perseroan yang baru diharapkan dapat membawa perubahan ke arah yang lebih positif dan mampu segera menyelesaikan target-target perusahaan.

 

Video Terkini