Sukses

Citra Marga Nusaphala Rombak Jajaran Pengurus, Ini Susunan Terbarunya

Berikut adalah susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) yang telah disetujui dalam RUPSLB.

Liputan6.com, Jakarta - PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin, 30 Desember 2024. Dari hasil RUPSLB, Perseroan merombak susunan pengurus.

Melansir siaran pers Perseroan, Selasa (31/12/2024), hasil keputusan RUPSLB adalah menyetujui usulan perubahan pengurus Perseroan serta menerima pengunduran diri dari Feisal Hamka selaku Komisaris Utama Perseroan, Olivia Allan selaku Komisaris Independen Perseroan serta pengunduran diri dari lbu Fitria Yusuf selaku Direktur Utama Perseroan.

Perseroan memberhentikan dengan hormat Feisal Hamka, Olivia Allan, dan Fitria Yusuf masing-masing dalam jabatannya selaku Komisaris Utama, Komisaris Independen, dan Direktur Utama Perseroan dan Memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat tersebut

Adapun berikut adalah susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk yang telah disetujui dalam rapat tersebut:

Dewan Komisaris

  • Komisaris Utama : Dahnu Teguh Adrianto
  • Komisaris Independen: Dionisius Widijanto
  • Komisaris Independen : Rizal Mallarangeng

Direksi

  • Direktur Utama : Arief Budhy Hardono
  • Direktur Independen: Hasyim
  • Direktur Independen : Djoko Sapto M. Mulyo

Selain itu pada kesempatan RUPSLB ini, adanya Kuasa Pemegang Saham yang menanyakan mengenai kelanjutan Deposito yang ditempatkan pada Bank Yama yang belum terbayarkan oleh Pemerintah dan kejelasan terhadap NCD Unibank yang dimiliki Perseroan sebesar USD 28.000.000. 

Sedangkan, kuasa pemegang saham lainnya meminta manajemen untuk mengusut tuntas terkait dengan NCD Unibank yang sudah hampir 20 tahun terabaikan dan hingga saat ini belum ada tindak lanjut dari manajemen.

Para kuasa pemegang saham meminta manajemen untuk segera menindaklanjuti melalui proses hukum dan meminta pada kuartal pertama 2025 sudah terdapat progres terkait dengan Bank Yama dan NCD Unibank.

 

2 dari 3 halaman

Ada Kenaikan Tarif Tol, Citra Marga Nusaphala Persada Incar Pendapatan Rp 4,87 Triliun pada 2025

Sebelumnya, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) menyampaikan optimisme yang tinggi terkait proyeksi kenaikan pendapatan konsolidasi yang signifikan pada tahun 2025, yang diperkirakan mencapai Rp 4,87 triliun. Proyeksi pendapatan konsolidasi pada tahun 2025 menunjukkan peningkatan sebesar 35,87% dibandingkan dengan tahun 2024 yang tercatat sebesar Rp 3,12 triliun.

Peningkatan ini dipicu oleh beberapa faktor, antara lain kenaikan volume lalu lintas di beberapa ruas Tol, serta penyesuaian tarif pada sejumlah ruas jalan Tol yang dikelola oleh CMNP Grup. Selain itu, pendapatan dari jasa konstruksi melalui anak usaha yaitu PT Girder Indonesia juga memberikan kontribusi positif terhadap kenaikan tersebut.

"Kami sangat optimis dengan prospek ke depan. Peningkatan pendapatan serta pengelolaan proyek-proyek infrastruktur Tol akan menjadi landasan kuat bagi pertumbuhan kami di tahun 2025," ujar Direktur Citra Marga Nusaphala Persada Tbk, Hasyim dalam paparan publik perseroan, dikutip Kamis (12/12/2024).

Sementara itu proyeksi laba usaha konsolidasi pada tahun 2025 adalah sebesar Rp 2 triliun, mengalami kenaikan sebesar 10,04% dibandingkan dengan tahun 2024. Serta proyeksi total aset konsolidasi pada 2025 adalah Rp 30,62 triliun naik sebesar 23,27% dari 2024. Peningkatan aset ini didorong oleh progres pembangunan proyek-proyek, termasuk proyek Harbour Road 2 dan Desari seksi 3 dan 4.

 

3 dari 3 halaman

Ekuitas Perseroan

Hal ini sejalan dengan kenaikan pada total labilitas konsolidasi Perseroan. Pada 2024 Perseroan mencatat liabilitas konsolidasi sebesar Rp 9.521 miliar atau meningkat sebesar 10,04% dibanding dengan tahun sebelumnya yang tercatat Rp 8.565 miliar. Serta proyeksi total liabilitas konsolidasi pada 2025 adalah Rp 14.693 miliar atau naik sebesar 36,37%.

"Peningkatan liabilitas konsolidasi ini disebabkan karena peningkatan jumlah pinjaman bank pada CMNP Grup, yang digunakan untuk pendanaan proyek Harbour Road 2, proyek Desari seksi 3 dan 4, serta pembayaran hutang kontraktor atas proyek jalan Tol Cisumdawu," jelas Hasyim.

Selain itu, Perseroan mencatat ekuitas konsolidasi sebesar Rp 13.971 miliar yang meningkat dari tahun sebelumnya yaitu Rp 13.011 miliar. Serta proyek ekuitas konsolidasi tahun 2025 adalah Rp 15.654 miliar atau meningkat sebesar 10,75%. Hal ini disebabkan karena dilaksanakannya exercise warrant pada tahun 2024 dan 2025.

 

Video Terkini