Sukses

Kontribusi Pasar Saham ke PDB Minim, Indonesia Kalah dari India hingga Malaysia

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar mengatakan, posisi Indonesia tertinggal oleh India, Thailand, dan Malaysia terkait kontribusi pasar saham terhadap PDB.

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan kontribusi pasar saham Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih rendah.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar mengatakan, posisi Indonesia tertinggal oleh India, Thailand, dan Malaysia. Nilai kapitalisasi pasar modal Indonesia sampai akhir 2024 mencapai Rp 12.3 triliun. Angka itu tumbuh 6 persen yang apabila dibandingkan dengan ekonomi nasional mencapai 56 persen dari PDB.

"Kontribusi pasar saham terhadap PDB, walaupun tumbuh masih berada di bawah negara kawasan seperti India sebesar 140 persen, Thailand 101 persen, atau Malaysia 97 persen,” kata Mahendra dikutip Jumat (3/1/2025).

Dari sisi populasinya, jumlah keterlibatan investor dewasa Indonesia juga tertinggal dari Singapura dan Malaysia. Di mana investor pasar modal Indonesia tercatat sebesar 7,4 persen terhadap total populasi orang dewasa. Sementara Singapura mencapai 22,5 persen dan Malaysia 10,9 persen.

Menurut Mahendra, diperlukan penguatan ekosistem pasar modal untuk merealisasikan ruang dan potensi pertumbuhan pasar modal yang masih sangat besar.

"Sehingga meningkat aspek integritas pasar yang menjadi landasan utama a well-functioning and efficient capital market,” imbuh Mahendra.

Mahendra menekankan kinerja pasar modal yang positif merupakan modal penting untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Pada 2025, OJK bersama seluruh pemangku kepentingan berkomitmen untuk mengimplementasikan berbagai program strategis pemerintah. Berbagai program tersebut difokuskan pada penguatan dan pengembangan pasar modal.

 

2 dari 5 halaman

Peningkatan Pendalaman Pasar

Salah satunya melalui peningkatan pendalaman pasar, seperti peningkatan kuantitas dan kualitas perusahaan tercatat. Program strategis ini dilaksanakan melalui berbagai inisiatif termasuk meningkatkan porsi saham free float dan mendorong perusahaan dengan kapasitas yang sebesar untuk melantai di bursa.

Program ini dilaksanakan melalui peningkatan peran investor institusi pada pasar perdana dan sekunder di pasar modal. Dalam konteks ini, OJK mendorong optimalisasi penggunaan efek beragunan aset untuk mendukung likuiditas pelaksanaan program 3 juta rumah.

"Untuk itu kami siap mendorong sinergi untuk memperkuat skema dan ekosistem efek beragunan aset itu. Kami juga akan mengembangkan produk baru dan optimalisasi pemanfaatan produk pasar modal yang existing termasuk busa karbon dan produk yang berwawasan ESG," kata Mahendra.

3 dari 5 halaman

OJK: Kinerja Pasar Modal Indonesia Positif Penting untuk Ekonomi

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan pasar modal menjadi salah satu indikator pertumbuhan ekonomi di dalam negeri. 

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengamini pentingnya pasar modla untuk ekonomi nasional, dan berencana melakukan pengembangan lebih lanjut pada 2025.

Mahendra mencatat, nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp12,3 triliun atau tumbuh 6% yang apabila dibandingkan dengan ekonomi nasional mencapai 56% dari PDB. Hal tersebut menunjukkan bahwa untuk memaksimalkan potensi pertumbuhan pasar modal yang masih sangat besar, diperlukan perkuatan ekosistem pasar modal kita.

"Kinerja pasar modal yang positif merupakan modal penting bagi kita mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional," kata Mahendra dala pembuaan perdagangan perdana Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (2/12/2024).

Berbagai indikator kinerja pasar modal Indonesia tahun 2024 menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik. IHSG tahun 2024 per 30 Desember ditutup di level 7.079,91.

Meskipun turun 2,6% dari tahun lalu, namun di atas level terendah 6.726,92 pada Juni 2024. Terjadi volatilitas yang luar biasa pasar modal global sebagai dampak perekonomian dunia yang mengalami tantangan berat.

Dari aktivitas penghimpunan dana di pasar modal, telah tercatat 199 penawaran umum dengan total nilai penghimpunan dana Rp 259,24 triliun termasuk 43 emiten baru dengan nilai IPO Rp 16,68 triliun dan PUPS senilai Rp 41,77 triliun.

Pada Bursa karbon, hingga 27 Desember 2004 tercatat volume transaksi 908.000 ton CO2 ekvivalent dengan total nilai transaksi akumulasi Rp 50,64 miliar. Jumlah single investor identification mencapai Rp 14,8 juta atau meningkat 22,21% year to date.

"Namun demikian kita juga melihat masih banyak ruang perbaikan yang harus dilakukan," imbuh Mahendra.

 

4 dari 5 halaman

Indeks LQ45

Indeks LQ45 yang berisi saham-saham perusahaan terbesar dan paling liquid serta biasanya menjadi rujukan investasi fund manager global dan domestik justru melemah 15,6%.

Kontribusi pasar saham terhadap PDB walaupun tumbuh masih berada di bawah negara kawasan seperti India sebesar 140%, Thailand 101% atau Malaysia 97%. Untuk itu pada tahun 2025 OJK bersama seluruh pemangku kepentingan termasuk SRO berkomitmen untuk mengimplementasikan berbagai program strategis pemerintah.

Berbagai program tersebut difokuskan pada penguatan dan pengembangan pasar modal. Salah satunya melalui peningkatan pendalaman pasar, antara lain peningkatan kuantitas dan kualitas perusahaan tercatat.

Program strategis ini dilaksanakan melalui berbagai inisiatif termasuk meningkatkan porsi saham free flow dan mendorong perusahaan dengan kapasitas yang sebesar untuk melantai di bursa. Pengembangan produk, infrastruktur dan layanan baru. Program ini dilaksanakan melalui peningkatan peran investor-institusi pada pasar perdana dan sekunder di pasar modal.

"Dalam konteks ini kami mendorong optimalisasi penggunaan efek beragunan aset untuk mendukung likuiditas pelaksanaan program 3 juta rumah. Untuk itu kami siap mendorong sinergi untuk memperkuat skema dan ekosistem efek beragunan aset itu. Kami juga akan mengembangkan produk baru dan optimalisasi pemanfaatan produk pasar modal yang existing termasuk busa karbon dan produk yang berawasan ESG," kata Mahendra.

 

5 dari 5 halaman

Penguatan Anggota Bursa

OJK juga akan melakukan penguatan anggota bursa dan manajer investasi. Dalam hal ini penguatan anggota bursa dan MI juga menjadi prioritas melalui peningkatan kapasitas, tata kelola, pengendalian internal, manajemen risiko dan kepatuhan anggota bursa dan MI termasuk keamanan teknologi informasi dan operasional.

Di samping penguatan dan pengembangan pasar modal di atas, penguatan integritas pasar akan terus dilakukan melalui penagakan hukum yang tegas dan konsisten, terutama untuk melindungi investor retail dari saham-saham dengan pergerakan yang tidak wajar.

"Untuk melaksanakan hal itu kami juga memerlukan dukungan pemerintah. Antara lain penyempurnaan kerangka pengaturan di sektor keuangan seperti penyelesaian produk turunan undang-undang P2SK," kata Mahendra.

Adapun aturan yang dimaksud antara lain, peraturan terkait cut loss dan penurunan nilai aset investasi yang dikelola BUMN. Kebijakan terkait implementasi pajak karbon dan regulasi batas atas emisi sektoral untuk mendorong pengembangan bursa karbon.

Dukungan paket kebijakan insentif dan stimulus termasuk kebijakan perpajakan untuk mengembangkan sektor-sektor prioritas serta dukungan kementerian dan lembaga serta seluruh pemangku kepentingan dalam berbagai program pendalaman pasar.

Video Terkini