Sukses

Meneropong Prospek IPO Dua Perusahaan Konglomerasi CBDK an RATU

Dua anak usaha dari konglomerasi besar Tanah Air segera mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta Dua anak usaha dari konglomerasi besar Tanah Air segera mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal tahun ini. Kedua perusahaan tersebut adalah PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), anak usaha PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) milik Hapsoro, serta PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), anak usaha PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) yang dikendalikan taipan Aguan dan Grup Salim.

Bangun Kosambi Sukses, yang menjadi kontributor utama bagi PANI menyumbang mayoritas pendapatan dan aset tahun 2023, berencana untuk melantai di bursa saham pada 13 Januari 2025.

Dalam IPO ini, CBDK akan menawarkan 567 juta saham atau sekitar 10% dari total saham perusahaan, dengan target pendanaan hingga Rp 2,3 triliun. CBDK mengelola berbagai proyek properti di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, mulai dari kawasan hunian seperti Permata Hijau dan Milenial Houses hingga area komersial seperti Bizpark PIK 2, Soho Manhattan, dan Menara Syariah.

Dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk mengembangkan lahan seluas sekitar 40 hektar menjadi fasilitas MICE (Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions) melalui anak usahanya, Industri Pameran Nusantara (IPN).

Proyek ini dirancang untuk menjadi salah satu pusat MICE terbesar di Indonesia, hampir dua kali lebih luas dibanding ICE-BSD yang saat ini menjadi fasilitas MICE terbesar di Tanah Air.

Dari sisi kinerja, CBDK memproyeksikan pendapatan tahun 2024 bisa mencapai Rp 2 triliun, dengan keuntungan bersih yang diperkirakan mencapai Rp 936 miliar. Harga saham yang ditawarkan pada kisaran Rp 3.000 hingga Rp 4.060 per saham dinilai cukup menarik karena berada jauh di bawah nilai aset bersih perusahaan, yaitu sekitar Rp 14.408 per saham.

"Dengan potensi ini, CBDK diperkirakan dapat memberikan kenaikan harga saham hingga 157% setelah resmi melantai di bursa, dengan target harga mencapai Rp 7.700 per saham," ulasTim Riset Samuel Sekuritas, dikutip Sabtu (4/1/2025).

 

2 dari 3 halaman

Raharja Energi Cepu

Sementara Raharja Energi Cepu, anak usaha dari RAJA, bergerak di sektor hulu minyak dan gas dengan dua aset strategis, yaitu blok Cepu di Jawa Tengah (memiliki 2,2% participating interest melalui PJUC) dan blok Jabung di Jambi (memiliki 8% melalui RETJ). Kedua blok ini memiliki kontrak jangka panjang, di mana blok Cepu akan berakhir pada 2035 dan blok Jabung pada 2043.

"Operasional RATU diperkirakan akan mendapat manfaat dari harga minyak yang cenderung stabil di tahun 2024, sekitar USD 80,2 per barel, meskipun sedikit lebih rendah dibanding tahun lalu," jelas Tim Riset Samuel Sekuritas.

Selain itu, peningkatan produksi dari kedua blok ini diperkirakan mencapai rata-rata 199 ribu barel minyak dan 8,8 juta barel minyak selama setahun. Hingga pertengahan 2024, RATU berhasil mencatat laba sebesar USD 7 juta, naik 20,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya, RATU berencana melepas 190 juta saham baru dan 352 juta saham dari divestasi RAJA melalui mekanisme IPO yang akan membuatnya tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan tingkat kepemilikan saham publik sebesar 20%. Proses ini diperkirakan selesai pada Januari 2025, dengan target dana yang akan terkumpul sebesar Rp 489 miliar hingga Rp 624 miliar, atau sekitar USD 30,7 juta hingga USD 39,2 juta.

 

3 dari 3 halaman

Dana Hasil IPO

Dana hasil IPO ini akan digunakan sepenuhnya untuk melunasi utang anak perusahaan RAJA yang mencapai USD 9,8 juta. Dengan kisaran harga penawaran Rp 900 hingga Rp 1.150 per saham, valuasi RATU berada di angka 9,1 hingga 11,6x laba bersih tahun 2024, yang menunjukkan harga ini lebih rendah 19,8% dibanding rata-rata industri, meskipun ada sedikit kenaikan di kisaran atas harga pasar. Setelah IPO, RATU akan memberikan penawaran khusus kepada para pemegang saham RAJA dengan rasio pembelian 7:1.

"Berdasarkan analisis kami, investor akan mendapatkan keuntungan lebih besar dengan mengikuti IPO RATU dibandingkan melalui penawaran saham RAJA, karena estimasi menunjukkan bahwa nilai saham RAJA setelah IPO cenderung mengalami penurunan hingga 6%," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas.

Hal ini menunjukkan bahwa IPO RATU adalah peluang yang menarik bagi investor yang ingin mendapatkan keuntungan lebih maksimal dari potensi bisnis energi yang terus berkembang.

  • IPO adalah singkatan dari Initial Public Offering.

    IPO

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • Bursa Efek Indonesia atau BEI adalah salah satu tempat yang memperjualbelikan saham, obligasi, dan sebagainya di Indonesia.

    BEI

  • Bursa saham

Video Terkini