Sukses

Intip Analisis Pergerakan IHSG dan Rekomendasi Saham Pekan Depan

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat di level 7.164, didorong oleh beberapa sentimen positif.

Liputan6.com, Jakarta - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini terbilang terbatas, mengingat aktivitas perdagangan hanya berlangsung dua hari, yakni Kamis dan Jumat. Volume transaksi yang relatif kecil mencerminkan kehati-hatian investor di tengah suasana libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Meski demikian, IHSG berhasil ditutup menguat di level 7.164, didorong oleh beberapa sentimen positif. Pembatalan rencana kenaikan PPN menjadi 12% memberikan angin segar bagi pasar domestik, sementara data PMI Manufaktur Indonesia yang naik dari 49,6 ke 51,2 menandakan perbaikan aktivitas ekonomi.

Dukungan tambahan datang dari komitmen pemerintah untuk melanjutkan stimulus ekonomi senilai Rp 265 triliun.

"Dengan minimnya sentimen baru, IHSG pada Senin, 6 Januari 2025 diperkirakan bergerak sideways dalam rentang support 7.063 dan resistance 7.216, dengan sentimen utama masih berasal dari kabar pembatalan PPN 12% dan peningkatan PMI," ulas Pengamat pasar modal sekaligus Founder Stocknow.id Hendra Wardana, dituis Minggu (5/1/2025).

Meski pergerakan IHSG cenderung mendatar, terdapat beberapa peluang menarik bagi investor untuk melirik saham-saham pilihan berikut:

BREN (Barito Renewables)

BREN sebagai salah satu saham fenomenal direkomendasikan trading buy dengan target harga Rp 10.200, didukung prospek cerah di sektor energi baru terbarukan.

Di sektor kesehatan.

HEAL (Hermina Hospitals)

HEAL menjadi pilihan dengan rekomendasi spekulatif buy dan target harga Rp 1.710, seiring meningkatnya kebutuhan layanan kesehatan.

ESSA (Surya Esa Perkasa) Untuk sektor energi, ESSA direkomendasikan spekulatif buy dengan target harga Rp 885, mengingat potensi kinerja positif dari produksi amonia dan peluang ekspor yang menjanjikan.

Sementara itu, bagi investor yang ingin memanfaatkan volatilitas jangka pendek:

- BRMS (Bumi Resources Minerals) cocok untuk day trade dengan target harga *Rp 450, mengingat prospek tambang emas dan tren harga komoditas yang fluktuatif.  

"Dengan situasi pasar yang minim sentimen baru, investor disarankan untuk tetap selektif dan fokus pada saham-saham dengan fundamental kuat dan prospek pertumbuhan yang jelas. Strategi diversifikasi juga penting untuk mengelola risiko dan mengoptimalkan peluang keuntungan di tengah pergerakan IHSG yang cenderung terbatas," imbuh Hendra memungkasi.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

2 dari 3 halaman

IHSG pada 30 Desember 2024-3 Januari 2025

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kinerja positif pada perdagangan 30 Desember 2024-3 Januari 2025. Analis menilai, hal itu didorong dari sentimen domestik.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (4/1/2025), IHSG melambung 1,82 persen ke posisi 7.164,42 dari pekan lalu di posisi 7.036,57.

Kenaikan juga dialami oleh kapitalisasi pasar bursa yang melonjak 1,48 persen. Kapitalisasi pasar bursa naik menjadi Rp 12.445 triliun dari pekan sebelumnya Rp 12.264 triliun.

Selain itu, peningkatan juga terjadi pada rata-rata frekuensi. Bahkan catat kenaikan tertinggi yang mencapai 6,08 persen menjadi 1,03 juta kali transaksi dari pekan lalu 970 ribu kali transaksi.

Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian bursa merosot 8,45 persen menjadi Rp 9,74 triliun dari pekan sebelumnya Rp 10,64 triliun.

Rata-rata volume transaksi harian bursa terpangkas 12,40 persen menjadi 21,38 miliar saham dari 24,40 miliar saham pada pekan lalu.

Selain itu, investor asing menjual saham Rp 256,38 miliar selama sepekan. Pada pekan lalu, investor asing beli saham Rp 128,78 miliar. Sepanjang 2025, aksi jual saham Rp 817,08 miliar.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, selama sepekan, IHSG naik 1,82 persen. Kenaikan IHSG itu dinilai terjadi di tengah menguatnya dolar Amerika Serikat terhadap rupiah.

“Namun demikian, di sisi lain PMI Manufacturing Indonesia pada Desember 2024 cenderung ekspansid dan berada di level 51,2 (vs 49,6),” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Pada pekan depan, ia perkirakan IHSG rawan koreksi dalam jangka pendek dengan level support 7.120 dan level resistance 7.175.

“Diperkirakan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan berpengaruh terhadap pergerakan IHSG ditambah investor akan mencermati rilis data China dan data pekerjaan AS,” ujar dia.

3 dari 3 halaman

IHSG Menguat 0,75 Persen pada 23-27 Desember 2024, Investor Asing Beli Saham Rp 128,78 Miliar

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kinerja positif di tengah perdagangan hanya tiga hari seiring momen libur Natal dan cuti bersama.

Mengutip data Bursa Efek Indonesie (BEI), ditulis Sabtu (28/12/2024), IHSG naik 0,75 persen ke posisi 7.036,57 pada 23-27 Desember 2024 dari pekan lalu di posisi 6.983,86.

Demikian juga kapitalisasi pasar bursa. Kapitalisasi pasar bursa bertambah 0,60 persen menjadi Rp 12.264 triliun dari Rp 12.191 triliun pada pekan sebelumnya.

Peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa sepekan sebesar 27,15 persen menjadi 24,40 miliar saham dari 19,19 miliar saham pada pekan sebelumnya.

Akan tetapi, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa merosot 10,48 persen menjadi 970 ribu kali transaksi dari 1,08 juta kali transaksi pada pekan lalu.

Selama sepekan, rata-rata nilai transaksi harian bursa susut 13,13 persen menjadi Rp 10,64 triliun dari Rp 12,25 triliun pada pekan lalu.

Pada pekan ini, investor asing membeli saham Rp 128,78 miliar. Pada pekan lalu, aksi jual saham oleh investor asing sebesar Rp 4,08 triliun.

Dari sektor saham, mayoritas menguat kecuali sektor saham teknologi turun 2,78 persen.

Sektor saham perawatan kesehatan melonjak 6,21 persen, dan pimpin penguatan terbesar. Sektor saham energi menguat 0,70 persen, sektor saham basic materials mendaki 0,31 persen, sektor saham industri bertambah 0,44 persen, dan sektor saham consumer nonsiklikal naik 1,31 persen.

Lalu sektor saham consumer siklikal menguat 1,35 persen, sektor saham keuangan melesat 1,04 persen, sektor saham properti dan real estate bertambah 2,09 persen, sektor saham infrastruktur naik 2,57 persen dan sektor saham transportasi bertambah 2 persen.

Analis dan Founder Traderindo.com Wahyu Laksono menuturkan, pekan ini tidak banyak sentimen yang pengaruhi IHSG. “Yang jelas tren dan sentimen negatif global masih signifikan. Belum akan banyak perubahan hingga awal Januari, masih negatif,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Video Terkini