Sukses

Sri Mulyani Usul Siswa SD Mulai Pelajari Saham, Ini Respons Menteri Pendidikan Abdul Mu’ti

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti buka suara mengenai usulan Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait pasar modal sudah mulai diajarkan sejak sekolah dasar (SD).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti memberikan tanggapan terkait Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani yang menilai edukasi pasar modal saat ini tidak hanya sekadar diajarkan di bangku kuliah saja, tetapi harus diajarkan dari tingkat sekolah dasar (SD).

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menuturkan, ilmu soal pasar modal mungkin akan diajarkan kepada siswa di tingkat dasar dan menengah.

"Mungkin pasar modal itu bisa saja nanti menjadi bagian dari pengajaran di matematika atau dalam Pelajaran ekonomi dan sebagainya,” ujar Mendikdasmen, seperti dikutip dari Antara, Selasa (7/1/2025).

Abdul Mu’ti menuturkan, berbagai keilmuan termasuk di antaranya yang berkenaan dengan pasar modal adalah bagian dari prinsip deep learning, yang kini diupayakan oleh Kemendikdasmen supaya para pembelajar terintegrasi dengan banyak aspek dalam kaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Akan tetapi, ia belum dapat memastikan lebih lanjut soal apakah ilmu soal pasar modal akan dimasukkan ke dalam kurikulum yang akan datang. Hal itu karena belum menjadi bahasan di internal Kemendikdasmen saat ini.

“Soal kurikulum belum kita bahas ya. Banyak sekali usulan yang kalau semua diakomodasi nanti pelajarannya bisa 100 mata Pelajaran,” kata Abdul Mu’ti.

Sebelumnya, Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyampaikan edukasi pasar modal saat ini tidak hanya sekedar diajarkan di bangku kuliah saja, namun harus diajarkan sedari tingkat SD.

"Sekarang saham ini sudah mulai diajarkan bukan di tingkat mahasiswa lagi bahkan di tingkat sekolah dasar, sehingga mereka menjadi getting familiar dengan Bursa Efek," ujar Sri Mulyani,2 Januari 2025.

Sri Mulyani menuturkan, apabila hal tersebut dapat diterapkan, edukasi pasar modal bisa masuk ke dalam kurikulum pembelajaran sekolah.

"Kalau kita bersama-sama, nanti masuk ke kurikulum. Bagaimana cara penyampaiannya dan bagaimana mereka merasa terbiasa dengan transaksi, tentunya kalau masyarakat sudah mulai mendiversifikasi tabungan dan menciptakan pendalaman," kata Sri Mulyani.

2 dari 4 halaman

Edukasi Pasar Modal Bakal Masuk Kurikulum Sekolah Dasar

Sebelumnya,  Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengusulkan pendidikan pasar modal dapat diterapkan mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD). Menurut Sri Mulyani, edukasi pasar modal yang saat ini sudah menjangkau perguruan tinggi, bisa juga diajarkan pada tingkatan yang lebih dasar atau setingkat SD.

“Sekarang saham ini sudah mulai diajarkan bukan di tingkat mahasiswa lagi bahkan di tingkat sekolah dasar, sehingga mereka menjadi getting familiar dengan Bursa Efek,” terang Sri Mulyani dalam Pembukaan Perdagangan BEI 2025 di Gedung BEI, Jakarta, Kamis, 2 Januari 2025.

Menurut Sri Mulyani, edukasi pasar modal bisa disisipkan dalam kurikulum pembelajaran sekolah. "Nanti masuk ke kurikulum, bagaimana cara penyampaiannya dan bagaimana mereka merasa terbiasa dengan transaksi tentunya kalau masyarakat sudah mulai mendiversifikasi tabungan dan menciptakan pendalaman,” imbuh Menkeu.

Menyambut inisiatif tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi mengatakan OJK siap mendukung. Kiki, begitu panggilan akrabnya, menjelaskan di Negara anggota Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) seperti Australia, Austria, Belgia, Kanada, Chili, Kolombia, dan Kosta Rika sudah mulai mengedukasi terkait keuangan dan sudah masuk ke dalam kurikulum sekolah.

"Itu (kurikulum) bagus, kita sedang berupaya. Jadi kita sudah sering kerja sama dengan Kementerian Pendidikan, tapi harapan kita masuk ke dalam kurikulum sekolah dari SMP, SMA, kuliah juga. Jangan hanya fakultas ekonomi bisnis, mereka sudah pasti mengerti, tapi dari semua fakultas," kata Frederica saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia.

 

3 dari 4 halaman

Pelaksanaan Kurikulum

Kiki berharap OJK bersama Kementerian ke depannya bisa melaksanakan kurikulum tersebut secepatnya dan dapat dijalankan tahun ini berkolaborasi bersama Pratikno selaku Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan serta bersama Abdul Mu'ti selaku Menteri Pendidikan.

"Kita siap sih, kurikulum itu kita sudah ada materi-materi sangat siap, dan kita kemarin ada koordinasi dengan Kementerian Pendidikan untuk menyusun kurikulum, tapi kapan dimasukkannya secara resmi itu kita belum tahu," kata Kiki.

Lebih lanjut, Direktur Utama BEI, Iman Rachman juga menyatakan dukungannya untuk merealisasikan inisiatif tersebut. Namun sebagai catatan, edukasi ini sifatnya adalah membangun kesadaran mengenai cara kerja pasar modal, bukan berorientasi pada transaksi.

"Kita sudah coba. Kita sudah turun dari mahasiswa ke SMA. Dua tahun lalu kita mengundang anak TK. Kenapa? Kita harapkan edukasi kan nggak langsung. Mungkin mereka belum investasi. Tapi mereka mulai familiar dengan istilah pasar modal," kata Iman.

4 dari 4 halaman

Dibuka Sri Mulyani, IHSG Menghijau pada Perdagangan Perdana 2025

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani membuka perdagangan perdana Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Kamis 2 Januari 2025. Pada perdagangan perdana di 2025, indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau.

IHSG naik 0,41 persen ke posisi 7.109,25. Sesaat setelah pembukaan, IHSG sempat menuju posisi tertinggi sementara untuk perdagangan hari ini di 7.128,82.

Informasi saja, kehadiran Sri Mulyani pada pembukaan perdagangan perdana Bursa di 2025 mewakili Presiden Prabowo yang sebelumnya direncanakan hadir.

Dalam sambutannya, Sri Mulyani menyoroti kinerja pasar modal sepanjang 2024 yang mengalami tekanan di tengah berbagai ketidakpastian barik dari sisi domestik maupun global. Sri Mulyani menjelaskan, pada paruh pertama tahun ini pasar modal diwarnai gelaran pemilihan presiden dan El Nino.

"Kita memahami tahun 2024 bukan tahun yang mudah. Di kuartal I dan kuartal II, kami di pemerintah semuanya menyadari bahwa kuartal I ada pemilihan presiden, dan ada 70 negara juga lakukan pemilu. Di samping itu, mengenai perubahan iklim el nino diprediksi akan sangat panjang, sehingga pemerintah harus lakukan langkah-langkah untuk bantu masyarakat terutama para petani yang hadapi musim kering panjang," kata Menkeu di Gedung Bursa, Kamis (2/1/2025).

Tampak di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) juga hadir Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Investasi dan Kepala BKPM, Rosan Roeslani, dan sejumlah pejabat lainnya.

 

Video Terkini