Sukses

Transaksi Emas Digital Naik 16% pada 2024

Berdasarkan data tahunan (YoY), transaksi emas digital meningkat sebesar 16%, dengan total valuasi mencapai Rp 422 miliar.

Liputan6.com, Jakarta Perdagangan fisik emas digital di Indonesia menunjukkan pertumbuhan signifikan sepanjang 2024. Berdasarkan data tahunan (YoY), transaksi emas digital meningkat sebesar 16%, dengan total valuasi mencapai Rp 422 miliar.

Lonjakan ini menjadi bukti tingginya minat masyarakat terhadap investasi emas yang lebih mudah diakses melalui platform digital.

Transformasi Digital Dorong Lonjakan Transaksi Emas

Sekretaris Bappebti, Olvy Andrianita, dalam acara Literasi dan Pameran Perdagangan Emas di akhir 2024, menyoroti pentingnya transformasi digital dalam perdagangan emas.

"Transformasi digital telah membuka akses yang lebih luas bagi masyarakat untuk berinvestasi emas dengan cara yang mudah dan transparan," ujarnya.

Acara ini diselenggarakan oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan PT Kliring Berjangka Indonesia (PT KBI), lembaga kliring di bawah Kementerian BUMN yang juga anggota Holding BUMN Danareksa.

Komitmen PT KBI Jaga Keamanan Transaksi

Direktur Utama PT KBI, Budi Susanto, menegaskan pentingnya keamanan dalam transaksi emas digital.

“Kemudahan dan kecepatan yang ditawarkan platform digital harus diimbangi dengan rasa aman. PT KBI hadir sebagai lembaga penjamin dan penyelesaian transaksi untuk memastikan investasi emas masyarakat tetap terlindungi,” kata Budi.

 

 

2 dari 3 halaman

Peran Perusahaan Berlisensi dalam Pertumbuhan Pasar

Peningkatan transaksi emas digital ini didukung oleh dua perusahaan berlisensi Bappebti, yaitu PT Pluang Emas Sejahtera dan PT Quantum Metal Indonesia.

Kedua perusahaan tersebut berperan aktif dalam menyediakan layanan perdagangan emas digital yang dapat diakses masyarakat dengan mudah.

Inovasi Digital PT KBI untuk Masa Depan Perdagangan Emas

PT KBI terus melakukan inovasi untuk mendukung pertumbuhan perdagangan emas digital. Salah satu langkah strategisnya adalah penerapan teknologi blockchain pada platform kliring, yang bertujuan meningkatkan transparansi, efisiensi, dan meminimalkan risiko kecurangan.

Selain itu, PT KBI menjalin kerja sama dengan perbankan dan fintech untuk memperluas ekosistem perdagangan fisik emas digital.

 

3 dari 3 halaman

Target Ambisius di Tahun 2025

Memasuki 2025, PT KBI menetapkan target peningkatan jumlah transaksi beli sebesar 27% dan transaksi jual sebesar 64% secara tahunan.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT KBI, Adiyasa Suhadibroto, menyatakan bahwa kolaborasi, inovasi, dan penguatan sistem keamanan akan menjadi kunci utama untuk mencapai target tersebut.

“Dengan langkah ini, kami berharap perdagangan emas digital dapat terus berkembang, memperkuat posisi Indonesia di pasar komoditas global, serta memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian nasional,” tutup Adiyasa.

Video Terkini