Sukses

Indosat Cetak Laba 4,9 Triliun pada 2024, Selular Masih Menguasai

PT Indosat Tbk (ISAT) membukukan penghasilan bunga sebesar Rp 362,97 miliar pada 2024. Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan keuntungan selisih kurs bersih Rp 9,45 miliar, dan biaya keuangan Rp 4,48 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - PT Indosat Tbk (ISAT) mengumumkan kinerja tahun buku 2024 yang berakhir pada 31 Desember 2024. Pada periode tersebut, pendapatan dan laba perseroan kompak tumbuh positif.

Pendapatan ISAT hingga akhir 2024 tercatat sebesar Rp 55,89 triliun, naik 9,09 persen dibandingkan pendapatan pada 2023 yang tercatat sebesar Rp 51,23 triliun. Pendapatan pada 2024 terdiri dari pendapatan selular sebesar Rp 47,04 triliun. Kemudian pendapatan multimedia, komunikasi dan internet (MIDI) andil Rp 7,99 triliun, dan sisanya Rp 864,35 miliar berasal dari telekomunikasi tetap.

Sementara pendapatan naik, jumlah beban pada 2024 naik menjadi Rp 45,05 triliun dari Rp 40,8 triliun pada 2023. Rinciannya, beban penyelenggaraan jasa tercatat sebesar Rp 22,74 triliun. Kemudian penyusutan dan amortisasi Rp 15,56 triliun, beban karyawan Rp 3,89 triliun, dan pemasaran Rp 1,99 triliun.

Lalu beban umum dan administrasi tercatat sebesar Rp 888,83 miliar. Bagian atas rugi bersih entitas asosiasi dan ventura bersama Rp 82,07 miliar. Pada periode ini, perseroan membukukan keuntungan selisih kurs bersih sebesar RP 51,79 miliar dan keuntungan lain-lain bersih Rp 51,58 miliar.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (10/2/2025), perseroan membukukan penghasilan bunga sebesar Rp 362,97 miliar pada 2024. Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan keuntungan selisih kurs bersih Rp 9,45 miliar, dan biaya keuangan Rp 4,48 triliun.

 

Promosi 1
2 dari 3 halaman

Laba 2024 Tumbuh 8,97 Persen YOY

Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 4,91 triliun. Laba itu naik 8,97 persen dibandingkan laba pada tahun sebelumnya sebesar Rp 4,5 triliun. Sehingga laba per saham dasar naik menjadi Rp 152,27 dari sebelumnya Rp 139,73 per saham.

Aset perseroan sampai dengan 31 Desember 2024 turun menjadi Rp 114,39 triliun dari Rp 114,72 triliun pada 2023. Terdiri dari aset lancar senilai Rp 14,88 triliun dan aset tidak lancar Rp 99,51 triliun.

Liabilitas sampai dengan akhir Desember 2024 turun menjadi Rp 77,73 triliun dari Rp 81,01 triliun pada akhir 2023. Terdiri dari liabilitas jangka pendek senilai Rp 31 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 46,73 triliun. Sementara, ekuitas sampai dengan 31 Desember 2024 naik menjadi Rp 36,65 triliun dibanding akhir tahun sebelumnya senilai Rp 33,7 triliun.

 

 

3 dari 3 halaman

Pelanggan

Pada 2024, basis pelanggan Perusahaan mengalami penurunan sebesar 4,1 juta pelanggan menjadi 94,7 juta dibandingkan dengan 2023 karena konsolidasi SIM di pasar. ARPU untuk pelanggan seluler meningkat pada 2024 menjadi Rp38,0 ribu, naik 6.6 persen atau Rp2,4 ribu lebih tinggi dibandingkan dengan 2023.

Rata-rata menit pemakaian (MOU) per pelanggan turun menjadi 5,5 menit atau turun 24,7 persen dibandingkan 2023, seiring dengan tren di industri atas penurunan layanan suara. Pada 31 Desember 2024, Perusahaan mengoperasikan secara total ~196 ribu BTS 4G (bertambah sebesar ~17 ribu BTS 4G di 2024) dan 107 5G BTS.

Selanjutnya: Laba 2024 Tumbuh 8,97 Persen YOY
EnamPlus